Kini Jadi Penjual Soto, Mantan Napiter Bom Bali Mengaku Lebih Sulit Racik Bumbu Dapur daripada Bom

Joko mengaku sempa kesulitan ketika memulai usaha sotonya itu, bahkan menurutnya lebih susah racik bumbu dapur daripada bom.

Editor: Fitriadi
TRIBUN JATENG/DANIEL ARI PURNOMO
Jack Harun mantan narapidana kasus terorisme 

Kini Jadi Penjual Soto, Mantan Napiter Bom Bali Mengaku Lebih Sulit Racik Bumbu Dapur daripada Bom

POSBELITUNG.CO - Mantan narapidana teroris (napiter) Bom Bali 1, Joko Triono Harmanto kini menjadi penjual soto ayam.

Joko mengaku sempa kesulitan ketika memulai usaha sotonya itu, bahkan menurutnya lebih susah racik bumbu dapur daripada bom.

Joko diketahui membuka warung di Gang Kurma 7, Tangkil Baru, Sukoharjo, Jawa Tengah dengan nama 'Bang Jack'.

"Saya mulai usaha itu setahun yang lalu," kata Jack Harun, sapaan Joko di Sala View Hotel, Kota Solo, Jumat (28/6/2019).

Satu porsi soto ayam dijual seharga Rp 5.000 untuk mangkuk besar dan Rp 3.000 untuk mangkuk kecil.

"Kami dapat modal waktu itu dari Kemensos."

"Satu orang dapat Rp 15 juta."

"Khusus untuk napiter yang kembali ke NKRI," bebernya.

Jack berujar kali pertama membuka soto ayam cukup sulit.

Terutama dalam hal peracikan bumbu soto.

"Lebih mudah merakit bom, ketimbang meracik bumbu soto," ujar mantan anak buah Noordin M Top itu seraya tertawa.

Untuk menebus dosa masa lalu, Jack Harun membuka program Jumat Berkah dalam warung soto itu.

Ada soto gratis tiap hari Jumat minggu pertama.

Jack Harun kini telah mendirikan yayasan bernama Gema Salam.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved