Guru Honorer di Banten 'Sulap' Toilet Sekolah jadi Tempat Tinggal, Masak di Ruang Bekas WC
Untuk itu, Nining Suryani bersama sang suami, Ebi Suhaebi (46) kemudian memodifikasi toilet sekolah menjadi tempat tinggal.
Mengaku rumah sebelumnya telah roboh, Nining juga mengatakan tak bisa menyewa rumah dikarenakan latar belakang ekonomi.
Sebagai guru honorer, dirinya mendapat gaji Rp 350 ribu dan sang suami hanya bekerja serabutan.
Dikatakan oleh ibu dua orang anak ini, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari juga masih kurang.
"Gaji saya sebagai guru hanya Rp 350 ribu, cair tiga bulan sekali," papar Nining.

3. Berharap Diangkat Jadi PNS
Nining merupakan guru honorer yang telah mengabdi mengajar selama 15 tahun.
Dirinya berharap, setelah bertahan mengabdi selama belasan tahun, bisa diangkat menjadi pegawai Pegawai Negeri Sipil (PNS).
Kendati tidak diangkat menjadi PNS, dirinya tetap berharap ada peningkatan gaji sesuai dengan pengabdiannya.
"Kalau nggak diangkat juga enggak apa-apa, setidaknya ada kebijakan dari pemerintah berapa kenaikan per bulan. Mau kecil mau besar saya ikhlas terima," papar Nining.
Mengaku sempat niat berhenti mengajar, namun hal itu diurungkannya karena mengingat anaknya masih memerlukan biaya untuk sekolah.
"Anak saya yang kedua sekarang masih sekolah di pesantren, tiap bulan butuh biaya," jelasnya.
Diungkapkan Nining, keinginannya hanya bisa memiliki tempat tinggal sendiri yang layak ditinggali bersama keluarganya.
4. Respons Sekretaris Camat
Sekretaris Camat Kecamatan Cigeulis, Encep Hadikusuma mengaku prihatin dengan kondisi Nining yang tinggal di toilet sekolah.
Encep menuturkan, pihaknya sudah mengupayakan supaya Nining bisa memiliki rumah yang layak dihuni.