Berita Eksklusif
Geosite Geopark Belitong di Belitung Timur Terdampak Kemarau, Sungai Purba Jadi Padang Tandus
Satu di antara geosite prioritas yang terkenal akan sungai purba tersebut sejak awal Juli 2019 lalu mengalami kekeringan dahysat
Geosite Geopark Belitong di Belitung Timur Terdampak Kemarau, Sungai Purba Jadi Padang Tandus
POSBELITUNG.CO, BELITUNG TIMUR - Pemandangan di tempat wisata Tebat Rasau tampak jauh berbeda. Satu di antara geosite prioritas yang terkenal akan sungai purba tersebut sejak awal Juli 2019 lalu mengalami kekeringan dahsyat yang diduga berdampak hingga sekitar 3 kilometer.
Tebat Rasau berlokasi di Desa Lintang Kecamatan Simpang Rengiang, Kabupaten Belitung Timur (Beltim).
Lokasi wisata alam seluas sekitar 30 hektare ini hanya berjarak sekitar 35 kilometer dari Manggar, Ibu Kota Kabupaten Beltim dan hanya sekitar 50 kilometer dari Bandara Hanandjoeddin di Tanjungpandan, Kabupaten Belitung.

Kawasan Tebat Rasau dulunya tidak pernah kekurangan air meskipun kemarau panjang. Tapi kini berubah menjadi seperti tanah tandus yang kering kerontang.
Wartawan posbelitung.co dipandu Ketua Pokdarwis Lanun, Nasidi yang mengelola geosite ini sempat menyusuri kawasan ini, Selasa (23/7/2017). Menurut Nasidi, sudah tiga pekan belakangan ini lokasi geosite Tebat Rasau berubah drastis menjadi kering kerontang. Padahal dulunya, kawasan ini tak pernah mengalami kekeringan seperti ini.
"Tujuan kami membuat ini dulunya untuk menyelamatkan sungai. Keringnya ini dari pertengahan bulan Juni 2019," ujar Nasidi.
Berjalan sekitar satu kilometer dari lokasi sekretariat komunitas Tebat Rasau, ditemukan bangkai-bangkai ikan di cekungan tanah yang kering.
"Ini sudah banyak (ikan mati) dimakan burung. Sisanya ya seperti ini lah," kata Nasidi.
Ia mengungkapkan banyak jenis ikan di Tebat Rasau yang tidak ada di daerah lain. Seperti ikan buntal yang mana diketahui habitat biasanya di air laut.
