Menurut Penelitian, Bayi yang Lahir dari Ibu Sudah Berumur Cenderung Bermasalah dengan Kesehatan
Pada umur berapa pertama kali Anda memiliki seorang anak? Anak yang lahir dari ibu yang sudah semakin berumur akan bermasalah nantinya pada kesehatan
POSBELITUNG.CO - Pada umur berapa pertama kali Anda memiliki seorang anak?
Kalau Anda saat itu masih muda ketika pertama kali Anda hamil, rasanya Anda aman-aman saja.
Ini menurut sebuah penelitian, anak yang lahir dari ibu yang sudah semakin berumur akan bermasalah nantinya pada kesehatan jantung bayi itu.
Perubahan terjadi pada plasenta pada ibu hamil yang sudah ‘berumur’ mengarah pada kemungkinan yang lebih besar mengalami kesehatan yang buruk pada keturunan laki-laki mereka.
Demikian penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Scientific Reports.
Janin laki-laki dan perempuan tidak tumbuh sebesar pada ibu yang lebih tua, tetapi ada perbedaan spesifik jenis kelamin dalam perubahan perkembangan dan fungsi plasenta.
Ini cenderung memainkan peran sentral dalam peningkatan kemungkinan masalah jantung di kemudian hari dan tekanan darah tinggi pada pria.
Umur berapa wanita dianggap aman untuk hamil dan melahirkan?
Di mana plasenta janin betina menunjukkan perubahan bermanfaat dalam struktur dan fungsi yang akan memaksimalkan dukungan pertumbuhan janin.
Dalam beberapa kasus, plasenta bahkan mendukung janin perempuan lebih baik daripada plasenta ibu dengan umur yang lebih muda.
Namun dalam kasus janin laki-laki, plasenta menunjukkan perubahan yang akan membatasi pertumbuhan janin pada tikus hamil yang berusia lanjut.
Kehamilan pada ibu yang lebih tua dikaitkan dengan risiko komplikasi yang tinggi bagi ibu dan bayinya dengan kondisi seperti preeklampsia, yaitu tekanan darah yang meningkat pada ibu selama kehamilan, diabetes gestasional, kelahiran mati, dan pembatasan pertumbuhan janin.
“Dengan usia rata-rata kehamilan pertama pada wanita menjadi lebih tinggi dan lebih tinggi, dan terutama di negara-negara maju, sangat penting untuk memahami bagaimana usia ibu dan jenis kelamin bayi berinteraksi untuk menentukan kehamilan dan kesehatan masa depan anak itu.”
Demikian kata pemimpin penulis penelitian, Dr Amanda Sferruzzi-Perri, seorang anggota Royal Society di Pusat Penelitian Trophoblast di Departemen Fisiologi, Pengembangan, dan Ilmu Saraf Universitas Cambridge.
Plasenta mengangkut nutrisi dan oksigen dari ibu ke janin, mengeluarkan faktor pensinyalan ke ibu sehingga ia mendukung perkembangan janin, dan merupakan penghalang pelindung utama janin terhadap racun, bakteri, dan hormon, seperti hormon stres, dalam darah ibu.
