Berita Belitung
Tahun 2019, 6000 Tramadol dan 10 Gram Sabu-sabu Berhasil Diamankan BNN Kabupaten Belitung
Terhitung Januari sampai Desember tahun 2019 pihaknya berhasil mengamankan 6000 ribu obat-obatan jenis Tramadol dan 10 gram narkotika jenis sabu-sabu
POS BELITUNG.CO, BELITUNG--Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN), Kabupaten Belitung Dik Dik Kusnadi mengatakan, terhitung Januari sampai Desember tahun 2019 pihaknya berhasil mengamankan 6000 ribu obat-obatan jenis Tramadol dan 10 gram narkotika jenis sabu-sabu.
Adapun barang bukti saat berhasil diamankan (ditemukan) tanpa ada pemilik (tersangka). Barang tersebut nantinya akan dimusnahkan dalam waktu dekat dengan mengundang aparat penegak hukum, tokoh agama, tokoh masyarakat, pemerintah daerah agar bersama-sama menyaksikan dan melakukan proses pemusnahan.
"Jadi kami akan memberikan surat terlebih dahulu ke pengadilan agar ada penetapan, melihat barang tersebut saat ditemukan tidak ada pemilik," kata Dik Dik Kusnadi kepada posbelitung.co, Senin (16/12/2019) setelah acara press release di kantor BNN.
Ia menjelaskan, terkait pengungkapan BNN hanya berkoordinasi dengan pihak Polres Belitung. Karena pulau Belitung termasuk dalam kategori kecil dalam peredaran gelap narkoba.
"Karena saya masih baru, masuk bulan Juli lalu. Berbicara mengungkap di Belitung ini terbilang gram-gram belum terlalu besar jadi kami serahkan ke polres," ujar Dik Dik Kusnadi seraya tertawa.
Menurutnya, berdasarkan Database BNN hampir setiap wilayah di Belitung dikategorikan masih rawan peredaran gelap narkoba. Pihaknya mengibaratkan wilayah tersebut dengan warna Hijau, Kuning, dan Merah.
Pihaknya menghimbau kepada seluruh masyarakat, Tokoh Agama, Lurah, Kepala Desa, serta pihak lainnya agar turut serta memperhatikan lingkungan sekitar. Jangan sampai ada peredaran gelap narkoba yang nantinya bisa merusak kebersihan lingkungan sekitar.
Selain itu juga, diInternal juga harus ditingkatkan jangan sampai remaja-remajanya terlibat narkoba. Karena para pengguna dan penyalahgunaan narkoba banyak dari kalangan remaja, jadi sangat butuh peran dan koordinasi semua pihak jangan sampai wilayahnya yang hijau dan tentram menjadi kuning serta lama-lama menjadi merah.
"Kalau sudah merah repot nantinya," ucap Dik Dik Kusnadi.
Ketika ditanya upaya BNN dalam mencegah masuknya narkoba ke Belitung baik dari jalur darat maupun laut, Ia menjawab pihaknya sudah berkoordinasi dengan Bea Cukai, Imigrasi, Kepolisian dan pihak terkait lainnya dengan cara membuat spot Identification (pemutusan jaringan lewat laut).
Lanjutnya, adapun lewat udara pihaknya sudah berkoordinasi dengan kepala bandara dengan membuat Airport Introduction (pemutusan jaringan lewat udara).
"Penerapan keduanya insyallah akan dilaksanakan tahun 2020. Selain itu juga BNN selalu menggunakan pihak Intelijen untuk memantau dan mengawasi peredaran gelap narkoba," ungkap Dik Dik Kusnadi.
(posbelitung.co / Ferdi Aditiawan)