MANTAN Teman Ungkap Gaya Hidup Mewah Reynhard Sinaga Selama di Inggris, Sempat Diminta Menikah
DailyMail melaporkan pada Selasa (7/1/2020), rupanya Reynhard Sinaga yang merupakan lulusan universitas di Indonesia itu memiliki gaya hidup mewah.
POS.BELITUNG.CO - Reynhard Sinaga menjadi sosok kontroversial dan menggerkan publik khususnya di Inggris dan Indonesia.
Nama Reynhard Sinaga menjadi sorotan seusai divonis seumur hidup oleh Pengadilan Manchester.
Reynhard Sinaga dinyatakan bersalah karena mejadi pelaku utama pada skandal pemerkosaan berantai terhadap ratusan pria di Manchester.
Reynhard Sinaga dihukum atas 159 kasus pemerkosaan dan serangan seksual, terhadap 48 korban pria dalam periode Januari 2015 - 2 Juni 2017.
Pria asal Jambi itu telah mengakui perbuatannya.
Dikutip TribunJakarta dari DailyMail pada Selasa (7/1/2020), rupanya Reynhard Sinaga yang merupakan lulusan universitas di Indonesia itu memiliki gaya hidup mewah.
Kehidupannya selama menjadi mahasiswa di Inggris itu dibiayai oleh sang ayah, seorang taipan properti dan pengusaha sawit.
"Ayahnya seorang kaya raya, mereka memiliki rumah besar di pusat kota Jakarta," tegas mantan teman Reynhard Sinaga.
Lebih lanjut, mantan teman Reynhard itu mengaku sosok lulusan itu kerap menyombongkan diri dengan segala hal yang dimiliki.
"Dia akan menyombongkan diri memiliki pelayan, supir dan segala macamnya," tegasnya.
Reynhard Sinaga disebut kerap menyambangi club-club malam di kawasan Manchester.
Bahkan, beberapa saksi menuturkan, dalam sepekan Reynhard Sinaga kerap bergonta-ganti pasangan.
"Keluarganya sangat kaya, sehingga dia tidak pernah bekerja dan dia akan selalu keluar setiap minggu dengan orang yang berbeda, itu yang aku ingat," ujar seorang sumber yang dirahasiakan namanya.
Akibat kehidupan bebasnya di Inggris itu, Reynhard Sinaga lantas kian betah di Inggris.
Bahkan, Reynhard Sinaga menolak saat orang tuanya ingin menikahkannya dengan gadis pilihan mereka.
"Orang tuanya berusaha membuatnya bertemu dengan seorang gadis dari negara asal mereka dan ingin Reynhard punya keluarga," ujar seorang sumber.
Mendengar rencana itu, Reynhard Sinaga kian enggan kembali ke Indonesia.
Berasal dari keluarga taipan properti, ternyata membuat Reynhard Sinaga kerap menggota-ganti warna dan model rambutnya.
Dengan uang yang dimilikinya, Reynhard Sinaga bebas melakukan apa saja yang diinginkannya.
Termasuk berpindah-pindah apartemen satu ke apartemen lainnya di sekitar Manchester yang bertarif cukup mahal.
Dengan penampilannya yang menarik, tak heran jika Reynhard Sinaga dikabarkan memiliki banyak pasangan.
Kepolisian Manchester menjelaskan, Reynhard Sinaga terlibat di 159 kasus pemerkosaan dan pelecehan seksual.
Tak cuma itu, 136 kasus pemerkosaannya dilakukan secara berkali-kali terhadap korbannya.
Hakim Suzanne Goddar di persidangan menjelaskan, Reynhard Sinaga merupakan predator seksual, pemangsa para remaja yang berbahaya dan tak layak di bebaskan.
Akibat perbuatannya, Reynhard Sinaga divonis seumur hidup.
Fantasi seks dan menikmati proses pengadilan
Dari sidang tahap pertama (Juni sampai Juli 2018), tahap kedua (7 Mei sampai 21 Juni 2019), tahap ketiga (16 September sampai 4 Oktober 2019), dan sidang keempat (2 Desember-18 Desember 2019), Reynhard selalu menyanggah melakukan perkosaan dan menyebutkan hubungan seksual dilakukan atas dasar suka sama suka.
Selama persidangan, kata hakim, Reynhard mengklaim bahwa para korban itu "memintanya melakukan s**s oral atau s**s melalui an*s dan sepakat untuk ikut serta dalam fantasi seksual, dengan tak bergerak sama sekali dan tidak berbicara, tidak mengeluarkan suara apa pun dan setuju untuk difilmkan".
"Namun dalam pemeriksaan selanjutnya, Anda tidak berkomentar saat ditanyakan terkait kesaksian korban," kata hakim.
"Terlebih lagi, selama sidang ini, Anda tidak menunjukkan penyesalan atas tindakan Anda dan terkadang Anda tampak menikmati proses pengadilan ini," tambah Hakim Goddard, dalam putusan sidang pertama dan kedua.
Korban mencoba bunuh diri karena stres
Satu korban yang kasusnya disidangkan dalam persidangan kedua bahkan mencoba bunuh diri karena depresi parah setelah mengetahui bahwa ia diperkosa.
Laporan psikologi dari Dr Sam Warner terkait korban perkosaan menunjukkan terjadinya "tekanan mendalam dan lama akibat kejahatan seksual" yang dilakukan Reynhard.
Reynhard juga mengambil barang-barang milik korban, termasuk telepon genggam, surat izin mengemudi, serta kartu bank dan mengunduh akun Facebook para korban dan disimpan dalam dokumen sebagai "cendera mata".
"Anda jelas tidak memikirkan penderitaan dan dampak kejiwaan mendalam yang Anda sebabkan terhadap para pria muda," kata hakim lagi.
Dari sejumlah referensi berita di banyak media , Reynhard Sinaga termasuk kalangan berpendidikan dan berasal dari keluarga berada.
Meski pendidikan S-1 hingga S-3-nya tak linear, Reynhard Sinaga dikabarkan tak menamatkan pendidikan S3-nya saat mengambil disiplin Geografi Manusia di Universitas Leeds.
Judul tesis yang Reynhard Sinaga ajukan juga terkait gay dan biseksual.
Pada Agustus 2016, Reynhard Sinaga mengajukan judul tesis "Sexuality and everyday transnationalism among South Asian gay and bisexual men in Manchester"
Reynhard Sinaga meneliti Gay Village di Manchester untuk tesisnya, dan mereview buku yang membahas bagaimana gay yang berasal dari luar negeri dapat masuk ke dalam komunitas gay.
Sebelumnya Reynhard Sinaga adalah alumnus Universitas Indonesia jurusan arsitektur dan lulus pada 2006.
Lalu, pada 2009 Reynhard Sinaga melanjutkan S-2 ke Universitas Manchester jurusan tata kota, dan jurusan Sosiologi di universitas yang sama pada 2011.
Skandal Reynhard Sinaga terungkap dan menggemparkan publik, khususnya di Indonesia dan Inggris.
Lewat modus memperdaya ketika mabuk dan dengan cara dibius, banyak korban Reynhard Sinaga kemudian tak sadar telah diperkosa.
Skandal ini dibicarakan di banyak media dunia.
Topik kasus pria kelahiran Jambi, 19 Februari 1983 itu disebut-disebut mengalahkan topik ketegangan antara Iran dan Amerika Serikat yang memanas pasca tewasnya Jenderal Qasem Soleimani.
Hakim Suzzane Goddard dalam putusannya pada Senin (6/1) menyebutkan Reynhard “sama sekali tidak menunjukkan penyesalan” dan “tidak mempedulikan kondisi korban” ketika melakukan aksinya.
Selama persidangan Reynhard Sinaga juga dilaporkan tak menunjukkan raut dan kesan penyesalan.
Dia bahkan disebut kerap ternyum pada persidangan yang akhirnya menjatuhkan vonis seumur hidup atas skandal pemerkosaan ini.
Kemungkinan Psikopat Cukup Besar
Atas perilaku brutalnya, Reynhard disebut-sebut sebagai seorang psikopat.
Dilangsir darin kompas.com, dr Dharmawan Ardi Purnama, Sp.KJ selaku Dokter Spesialis Kejiwaan mengatakan kemungkinan Reynhard adalah seorang psikopat cukup besar.
“Jika disebut dia (Reynhard) seorang psikopat, dilihat dari ciri-cirinya, bisa saja. Psikopat berarti orang tidak bisa merasakan perasaan. Tidak bisa empati, tidak bisa merasakan senang atau kaget atau kecewa,” tutur dr Dharmawan kepada Kompas.com, Selasa (7/1/2020).
Psikopat adalah bagian dari kepribadian disosial (antisosial). Seorang psikopat juga memiliki respon yang lambat.
“Dia tidak peduli dan tega untuk melanggar hukum. Tidak memedulikan aspek-aspek atau kondisi orang lain atau lingkungan. Semata-mata agar tujuan dia bisa tercapai,” paparnya.
Mengapa seseorang bisa menjadi psikopat? dr Dharmawan menjelaskan bahwa psikopat dipengaruhi oleh dua faktor yaitu genetik dan lingkungan.
Psikopat merupakan personality disorder (gangguan kepribadian) yang sebelumnya dicirikan dengan adanya personality traits (ciri kepribadian).
“Faktor genetik atau bawaan punya andil, tapi sifat itu (psikopat) diasah lewat pola asuh,” lanjutnya.
dr Dharmawan menyebutkan bahwa sulit untuk menyembuhkan psikopat.
“Sifatnya menjadi satu dengan diri kita. Kalau mau disembuhkan, penderita harus di bawah 18 tahun,” tambahnya.
Penyimpangan perilaku seksual
Bagaimana dengan perilaku pemerkosaan yang dilakukan secara brutal oleh Reynhard? dr Dharmawan menjelaskan bahwa hal itu lebih dari sekadar pemenuhan kebutuhan seksual.
“Saat memerkosa dia merekam dan melakukannya berkali-kali, itu berarti bukan sekadar kebutuhan seksual. Itu penyimpangan seksual. Dia mau melakukan itu dengan lawan yang tidak sadar,” tuturnya.
Penyimpangan perilaku seksual bukan berarti penyimpangan orientasi seksual.
“Bukan masalah orientasi seksualnya sebagai gay, tapi penyimpangan perilaku seksualnya. Perkosaan itu kan tindakan agresivitas, ditambah lagi dengan tindakan merekam dan fantasi seksual lainnya,” tutup dr Dharmawan.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJakarta dengan judul Divonis Seumur Hidup Karena Perkosa Puluhan Pria Inggris, Terungkap Gaya Hidup Mewah Reynhard Sinaga dan di bangkapos.com dengan judul Reynhard Sinaga Ajukan Tesis S-3 tentang Gay dan Biseksual, Tetapi Tak Sampai Tamat, Dia Psikopat?
