Mahfud MD Angkat Bicara soal Heboh Yel-yel Tepuk Pramuka Berbau SARA di Yogyakarta: Merendahkan

Mahfud MD Angkat Bicara soal Heboh Yel-yel Tepuk Pramuka Berbau SARA di Yogyakarta: Merendahkan

TRIBUNNEWS/GITA IRAWAN
Menko Polhukam Mahfud MD 

Mahfud MD Angkat Bicara soal Heboh Yel-yel Tepuk Pramuka Berbau SARA di Yogyakarta: Merendahkan

POSBELITUNG.CO -- Belakangan ini SD Negeri Timuran, Kota Yogyakarta menjadi sorotan.

Adapun hal itu terkait yel-yel yang dinilai berbau SARA yang diajarkan kepada siswa-siswinya.

Saat mendengar yel-yel tersebut, satu di antara orang tua murid yang mendengar protes.

Ratu Elizabeth II Setuju soal Harry dan Meghan Markle Mundur dari Kerajaan, Ini Isi Suratnya

Sekolah Dasar (SD) Negeri Timuran sebagai salah satu tempat praktik Kursus Mahir Lanjutan (KML) pembina Pramuka yang digelar oleh Kwarcap Pramuka Kota Yogyakarta. ((KOMPAS.COM/YUSTINUS WIJAYA KUSUMA))
Sekolah Dasar (SD) Negeri Timuran sebagai salah satu tempat praktik Kursus Mahir Lanjutan (KML) pembina Pramuka yang digelar oleh Kwarcap Pramuka Kota Yogyakarta. ((KOMPAS.COM/YUSTINUS WIJAYA KUSUMA))

Kronologinya, orang tua murid berinisial K itu sedang menunggu anaknya pulang sekolah.

Semuanya berjalan normal, sebelum pulang, semua anak ikut bernyanyi-nyanyi.

Setelahnya, ada seorang pembina Pramuka yang masuk.

Lantas ia mengajak anak-anak bertepuk tangan dan diakhiri bernyanyi yel-yel.

Nama Istri Senuhun Keraton Agung Sejagat Purworejo ternyata Nama Ibunda Raja Terbesar Nusantara

Orang tua K pun merasa kaget karena dalam nyanyian yel-yel itu ada hal berbau SARA.

"Saya kaget karena di akhir tepuk kok ada yel-yel Islam Islam yes, kafir-kafir no. Spontan saya protes dengan salah satu pembina senior."

"Saya menyampaikan keberatan dengan adanya tepuk itu, karena menurut saya itu mencemari kebinekaan Pramuka," ujar seorang wali murid berinisial K, Senin (13/1/2020), sebagaimana diberitakan Kompas.com.

Atas kejadian itu, heboh yel-yel berbau SARA pun menggegerkan publik.

Insiden itu sampai membuat Menko Polhukam Mahfud MD ikut menanggapinya.

Lokasi Bangunan Disebut Bekas Keraton, Begini Pengakuan Puji Punggawa Kerajaan Agung Sejagat

Begini Tribunnews.com rangkum tanggapan dari Sekolah, Kwarcab, hingga Mahfud MD:

Tanggapan Kepala Sekolah

Setelah insiden tersebut, seorang Pembina Pramuka senior langsung menyampaikan permintaan maaf.

Ia juga berjanji menyelesaikannya dengan pembina terkait.

Sementara itu Kepala Sekolah Dasar (SD) Negeri Timuran Kota Yogyakarta, Esti Kartini turut berkomentar.

Ia mengatakan baru mengetahui hal itu dari media.

KISAH Kesaksian Dua Tentara Denmark Tunggu Gempuran Rudal Iran di Pangkalan Militer AS Ayn al-Asad

Namun, Esti membenarkan bahwa sekolahnya menjadi tempat praktik Kursus Mahir Lanjutan (KML) Pembina Pramuka.

"SD Timuran hanya ketempatan untuk praktik KML dari Kwarcab," tegas Esti.

Tanggapan Ketua Kwarcab

Ketua Kwarcab Pramuka Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi menjelaskan insiden itu.

Ia membenarkan memang sedang mengadakan Kursus Mahir Lanjutan (KML) pembina Pramuka.

Terungkap Makna Ukiran Batu di Kerajaan Agung Sejagat ini, Dunia di Bawah Naungan KAS

Peserta kursus itu berasal dari dalam dan luar Yogyakarta.

"Pada kasus yang terjadi di SD Timuran itu, pada saat itu praktik dari salah satu peserta dari Gunungkidul," sebut Heroe, yang masih dilansir Kompas.com.

Dalam KML Pembina Pramuka, Heroe mengatakan, tidak diajarkan tepuk ataupun yel tersebut.

Namun, peserta yang sedang praktik itu tiba-tiba menyampaikan tepuk yang diakhiri dengan yel itu.

"Ini sebenarnya spontanitas dari peserta," ucap Heroe.

Tiara Pamer Bojo Hebohkan Panggung Indonesian Idol, Gaya Liarnya Bikin Juri Ikut Joget Cendol Dawet

Tanggapan Mahfud MD

Mahfud ikut memberi komentar terkait yel-yel yang diajarkan oleh peserta KML pembina Pramuka.

Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan, Mahfud MD saat menemui wartawan usai menghadiri acara dialog kebangsaan di Universitas Islam Indonesia (UII). ((KOMPAS.COM/YUSTINUS WIJAYA KUSUMA))
Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan, Mahfud MD saat menemui wartawan usai menghadiri acara dialog kebangsaan di Universitas Islam Indonesia (UII). ((KOMPAS.COM/YUSTINUS WIJAYA KUSUMA))

Menurut Mahfud, yel-yel tersebut merendahkan keberagaman.

"Merendahkan keberagaman dan keberagamaan."

"Ya itu tanggapan saya," ujar Mahfud usai menghadiri acara dialog kebangsaan di Universitas Islam Indonesia (UII), Selasa (14/01/2020), yang masih dilansir Kompas.com.

Mahfud menambahkan, yel-yel tersebut tidak baik bagi keutuhan bangsa.

Untuk itu, ia menyarankan pemerintah daerah perlu memanggil oknum yang mengajarkan yel-yel tersebut.

Setelah Minum Obat Kuat, Pria Ini Ternyata Alami Efek Tak Terduga 3 Hari, Ternyata Obat untuk Sapi

Oknum tersebut juga perlu diberikan pembinaan.

"Pembinaan dulu aja deh, dipanggil. Itu jangan-jangan gurunya agak bego kali."

"Dipanggil aja dulu siapa, masak ada yel-yel begitu. Dilihat dulu, dipanggil pembina pramukanya siapa," ujar Mahfud.

(Tribunnews.com/Maliana, Kompas.com/Wijaya Kusuma)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Heboh Yel-yel Tepuk Pramuka Berbau SARA di Yogyakarta, Mahfud MD Angkat Bicara

Via Vallen Akui Masih Single dan Sempat Dijodohkan Orang Tua, Ungkap ini Kriteria Suami Idamannya

Polisi Ungkap Kasus Kematian Lina, Periksa 11 Saksi, 5 Saksi yang Mandikan Jenazah Katakan Hal Ini

Abraham Samad Angkat Bicara soal KPK Gagal Geledah Kantor PDIP: Orang di KPK ini Bukan Anak Kemarin

MotoGP 2020 Seri Perdana di Mulai Maret, Didominasi Pebalap Spanyol Duo Marquez hingga Duo Espargaro

Kartika Putri Murka, Lempar Nikita Mirzani Pakai Bantal, Gara-gara Minta jadi Istri ke-2 Habib Usman

Fakta-fakta Baru Kematian Lina, dari Pernah Masuk IGD hingga Tedy Tak Laporkan Balik Rizky Febian

Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved