Mahathir Mohamad Tolak Bekerja Sama Dengan UMNO, Mendadak Mundur Sebagai Perdana Menteri Malaysia
Mahathir Mohamad Tolak Bekerja Sama Dengan UMNO, Mendadak Mundur Sebagai Perdana Menteri Malaysia
Sebab, meski telah keluar, hak berpolitik Anwar dibekukan selama lima tahun ke depan, kecuali dia menerima pengampunan dari Agong. (The Star/BERNAMA/Malaysia Kini)
Mahathir Mohamad tersenyum
Mahathir Mohamad hanya tersenyum dan melambaikan tangan dari dalam mobil kepada awak media saat meninggalkan Istana Negara, Malaysia, Senin (24/2/2020) sore.
Mahathir Mohamad diketahui sebelumnya bertemu dengan Yang di-Pertuan Agong Al-Sultan Abdullah Ri'ayatuddin Al-Mustafa Billah Shah.
Pertemuan itu terjadi beberapa jam setelah Mahathir Mohamad mengajukan pengunduran dirinya sebagai Perdana Menteri.
Mahathir Mohamad bertemu dengan Raja Malaysia dari pukul 16.40 - 18.20 waktu setempat.
Penampilannya di istana negara adalah penampakan pertamanya ke publik sejak pengumuman mengejutkan mengundurkan diri sebagai Perdana Menteri.
Dalam sebuah pernyataan dari Kantor Perdana Menteri, Surat pengunduran diri Mahathir Mohamad diserahkan kepada Raja pada pukul 13.00, sebelum bertemu pada sore harinya.
Sekarang keputusannya ada di tangan Raja untuk menerima atau tidak pengunduran diri Mahathir Mohamad.
Respons Anwar Ibrahim
Presiden Partai Keadilan Rakyat (PKR) Anwar Ibrahim puas dengan penjelasan Mahathir Mohamad terkait keputusannya mundur dari kursi Perdana Menteri Malaysia.
Tanpa menguraikan lebih lanjut, Anwar Ibrahim mengatakan dia telah bertemu dengan Mahathir Mohamad di kediamannya dan mendiskusikan beberapa hal.
"Baru pulang dari rumah Mahathir dan saya puas dengan sikapnya bahwa prinsip harus kita prioritaskan," kata Anwar Ibrahim kepada wartawan saat datang di markas PKR untuk pertemuan khusus Dewan Pimpinan Pusat.
Anwar Ibrahim pun mengatakan agenda reformasi harus tetap dijalankan ketika ditanya soal kemungkinan adanya perubahan pemerintahan.
"Kita tidak boleh tunduk kepada kelompok yang ingin mengkhianati mandat yang diberikan oleh rakyat dalam pemilihan umum terakhir."