Donald Trump Akan Mengumumkan Kesepakatan Damai AS-Taliban Setelah Hampir 20 Tahun Perang
Donald Trump Akan Mengumumkan Kesepakatan Damai AS-Taliban Setelah Hampir 20 Tahun Perang
Donald Trump Akan Mengumumkan Kesepakatan Damai AS-Taliban Setelah Hampir 20 Tahun Perang
POSBELITUNG.CO -- Presiden Amerika Serikat ( AS ) Donald Trump mengumumkan akan menandatangani perjanjian dengan Taliban dan pemerintah Afghanistan.
Diketahui, perjanjian tersebut memberikan jalan bagi penarikan pasukan dari negara itu setelah hampir 20 tahun perang.
Dikutip dari Russia Today, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Mike Pompei menuju Qatar.
Mike Pompeo akan menyaksikan penandatanganan perjanjuan AS dengan Taliban di Doha.
Sementara, Menteri Pertahanan Mark Esper akan mengeluarkan deklarasi bersama dengan pemerintah di Kabul.
"Jika Taliban dan pemerintah Afghanistan memenuhi komitmen ini, kita akan memiliki jalan yang kuat untuk mengakhiri perangdi Afghanistan dan membawa pulang pasukan kita," kata Trump.
• Tiga Jam Kontak Senjata dengan KKB di Mimika, Seorang Anggota Brimob Gugur Tertembak, Ini Jelasnya

Lebih jauh, Donald Trump menggambarkan komitmen ke depan sebagai "Langkah penting untuk perdamaian abadi di Afghanistan agar bebas dari al-Qaeda, ISIS, dan kelompok teroris lain yang akan berusaha untuk membahayakan kita,".
Donald Trump juga menegaskan kepada rakyat Afghanistan agar merebut kesempatan ini untuk perdamaian dan masa depan yang baru.
• Ekspresi BCL Tahan Tangis Depan Penonton di saat Tak Sanggup Nyanyi Cinta Sejati di Panggung

Hampir 20 Tahun Perang
Pakar resmi mengatakan, lebih dari 6.000 orang Amerika, baik yang bertugas di militer maupun kontraktor tewas dalam perang yang berlangsung 19 tahun di Afghanistan.
AS pertama kali mengirim pasukan ke Afghanistan pada Oktober 2001 lalu.
Kurang dari satu bulan setelah pesawat yang dibajak menyerang World Trade Center dan Pentagon.
Serangan tersebut dipersalahkan pada Osama bin-Laden dan al-Qaeda.
Pemerintah Taliban Afghanistan dituduh melindungi mereka.
• Waktu Salat Zuhur di Belitung, Beltim dan Pangkalpinang, Sabtu 29 Februari 2020 Serta Lokasi Masjid

Reduction in Violen (RIV)
Dilansir dari Al Jazeera, penandatanganan perjanjian itu diumumkan satu minggu setelah perjanjian Reduction in Violen (RIV).
Setidaknya 19 pasukan keamanan dan empat warga sipil telah tewas selama dua tahun negoisasi berlarut-larut.
Para analis mengatakan tantangan nyata dalam membangun perdamaian abadi adalah pembicaraan intra-Afghanistan.
"Penting dicatat bahwa perjanjian yang kemungkinan akan ditandatangani pada 29 Februari 2020 antara Taliban dan AS itu bukan berjanjian damai," kata Analis Senior Afghanistan di International Crisis Group, Andrew Watkins kepada Al Jazeera.
"Sebaliknya, ini adalah hasil dari fase awal dari proses perdamaian Afghanistan," katanya.
"Kesepakatan AS-Taliban harus dilihat sebagai 'jendela', atay peluang penyelesaian politik dan akhir damai bagi konflik," tuturnya.
"Tetapi begitu banyak pekerjaan untuk mencapai tujuan itu," terangnya.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Setelah Hampir 20 Tahun Perang, Donald Trump Mengumumkan Kesepakatan Damai AS-Taliban