Berita Belitung
Direktur RSUD Marsidi Judono Imbau Masyarakat Tidak Takut Berlebihan Terkait Virus Corona
Direktur RSUD Marsidi Judono Tanjungpandan dr Hendra SpAn mengimbau kepada masyarakat Belitung agar tidak takut secara berlebihan
Penulis: Dede Suhendar |
POSBELITUNG.CO,BELITUNG--Direktur RSUD Marsidi Judono Tanjungpandan dr Hendra SpAn mengimbau kepada masyarakat Belitung agar tidak takut secara berlebihan terkait mewabahnya virus corona.
Ketakutan berlebihan dimaksud jangan membeli masker maupun hand sanitizer dalam jumlah yang tidak wajar.
Menurutnya kunci pencegahan terinfeksi virus tersebut dengan cara menjaga kebersihan diri maupun lingkungan seperti perilaku hidup bersih sehat (PHBS) hingga kebiasaan mencuci tangan.
Selain itu juga menambah asupan vitamin untuk menambah daya imunitas tubuh.
"Masker itu tidak begitu penting yang penting itu kebersihan tangan, tidak perlu hand sanitizer cukup dengan air mengalair itu sudah bagus. Yang penting mau melakukan apapun tangan harus bersih," saran Hendra saat ditemui posbelitung.co, Rabu (4/3/2020).
Ia mengakui bahwa hingga saat ini belum ditemukan anti virus untuk penyembuhan corona.
Oleh sebab itu, kata dia, hanya daya tahan tubuh diri yang bisa melawan infeksi dari virus tersebut.
"Makanya perlu peningkatan daya tahan tubuh dengan cara mengonsumsi vitamin," tegas Hendra.
Selain itu, bagi masyarakat yang pernah bepergian ke luar negeri khususnya ke negara yang terdampak corona harus segera melapor.
Terlebih pasca bepergian menderita sakit saluran pernafasan seperti batuk dan pilek disertai sesak nafas harus segera men dapat perawatan.
"Intinya harus jujur, jangan sampai menulari orang lain. Hindari tempat keramaian apalagi area publik, usahan jangan bergerombol," imbau Hendra.

RSUD Marsidi Judono Siapkan Corona Centre
RSUD Marsidi Judono Tanjungpandan termasuk satu diantara 132 rumah sakit rujukan Penyakit Infeksi Emerging (PIE) untuk covid 2019 berdasarkan SK Kemenkes RI.
Oleh sebab itu, semenjak Januari 2020 lalu jajaran RSUD Marsidi Judono Tanjungpandan telah melakukan langkah antisipasi.
Sehinga muncul inisiasi dari pihak RSUD menggelar pertemuan melihat Pemkab Belitung hingga instansi lintas sektor membahas langkah simulasi penanganan pasien corona.
"Rapat itu tanggal 31 Januari kemarin termasuk juga menunjuk SDM, menyiapkan SOP, merencanakan simulasi. Bahkan Jumat nanti akan pertemuan ulang yang lebih luas lagi, karena kami juga butuh dukungan anggaran," ujar Direktur RSUD Marsidi Judono dr Hendra SpAn kepada Posbelitung.co, Rabu (4/3/2020).
Menurutnya saat ini RSUD masih terkendala kekurangan sarana prasarana, obat-obatan, Barang Medis Habis Pakai (BMHP) dan alat pelindung diri (APD).
Hal ini dikarenakan langkah penanganan pasien corona di luar perencanaan sehingga membutuhkan tambahan anggaran tanggap bencana.
"Mudah-mudahan di Belitung tidak ada tapi walau bagaimana pun kami harus siap jika sewaktu-waktu ada pasien itu. Apalagi RSUD kita masuk daftar rumah sakit rujukan tadi," jelasnya.
Berdasarkan hasil pembahasan internal, akhirnya jajaran RSUD memutuskan akan membuka Corona Centre.
Gedung Ruangan Intensive Care Unit (ICU) akan ditunjuk menjadi ruangan isolasi khusus penanganan pasien corona.
Menurut Hendra, gedung ICU benar-benar akan steril dan menghindari kontak dengan gedung-gedung lainnya.
"Jadi apapun itu, adminstrasi, pemeriksaan pasien, laboratorium, radiologi disatukan di situ. Nanti lingkungan gedung itu akan kami sterilkan, tidak ada yang boleh masuk kecuali petugas khusus," ungkap Hendra.
Ia menambahkan berdasarkan SOP, pasien yang terjangkit corona juga akan ditangani secara khusus.
Tak hanya ruangan, petugas pun harus menggunakan APD, makanan minuman, obat-obatan, sanitasi hingga limbah bekas pakai pasien harus dipisahkan sehingga steril dan tidak terjadi kontak dengan yang lain.
"Semuanya harus ada simulasinya. Artinya masyarakat kita harus paham, jika suatu saat ada pasien itu jangan mendekat tapi menghindar," ungkapnya.
(Posbelitung.co/Dede Suhendar)