Virus Corona Ditetapkan Sebagai Pandemi oleh WHO, Simak Perbedaan Epidemi dan Pandemi
WHO Tetapkan Virus Corona Sebagai Pandemi, Ternyata ini Perbedaan Epidemi dan Pandemi
WHO Tetapkan Virus Corona Sebagai Pandemi, Ternyata ini Perbedaan Epidemi dan Pandemi
POSBELITUNG.CO -- Virus corona atau COVID-19 yang berasal dari Wuhan, China kini sudah mewabah di berbagai negara di dunia.
Adapun hingga saat ini setidaknya 118 negara melaporkan kasus infeksivirus corona di wilayahnya.
Di Indonesia sendiri, ada 34 orang yang positif terinfeksi virus corona.
Sejak menyebar di seluruh dunia, virus corona menjadi perhatian dunia karena penyebarannya yang sangat cepat dan luas.
WHO bahkan sebelumnya mengeluarkan pernyataan bahwa COVID-19 adalah darurat global di level tertinggi.
Pada akhirnya, karena penyebarannya yang sangat cepat dan luas hingga ke berbagai negara bahkan lintas benua, WHO menetapkan COVID-19 sebagai pandemi.
• Dokter dan Perawat Kepergok Asyik Mesum di Parkiran Bandara, Terungkap Alasan Mesum Hanya Karena ini
Organisasi kesehatan dunia atau WHO baru saja menyatakan virus corona atau COVID-19 sebagai pandemi pada Rabu,(11/2/2020).
Lalu, apa perbedaan pandemi dengan epidemi.
Dilansir dari berbagai sumber, berikut ini adalah perbedaan dari pandemi dan epidemi.
Epidemi

Epidemi merupakan wabah penyakit yang bersifat lokal atau regional, dan cenderung tidak menyebar ke seluruh dunia.
• Satu Pasien Positif Corona di Solo Meninggal, Jenazah Dibungkus Plastik, Pemakaman Sesuai Prosedur
Menurut CDC, Epidemi adalah peningkatan dari jumlah kasus penyakit yang tidak biasa dan terjadi pada populasi di wilayah yang besar.
CDC juga menjelaskan bahwa epidemi terjadi saat suatu penyakit menular dengan cepat ke banyakorang hingga di luar normal dan penularan penyakit tersebut sulit dihambat.
Pandemi

Pandemi didefinisikan oleh WHO sebagai penyakit yang menyebar di seluruh dunia.
Penyakit yang menyebar ini adalah penyakit baru, dimana manusia belum memiliki resistensi terhadap penyakit tersebut.
Penyebaran penyakit bisa dikatakan pandemi apabila menyebar antar negara bahkan benua dan menginfeksi banyak orang.
Seperti virus corona bisa ditetapkan sebagai pandemi karna menyebar di seluruh dunia dan benua, dan manusia belum memiliki resistensi terhadap penyakit ini.
• Atlet NBA Bergurau Sentuh Mic Saat Diwawancara, Rudy Gobert Tertular Corona, Kompetisi Dihentikan
Selain itu, Center of Disease Control and Prevention (CDC) menjelaskan bahwa pandemi mengacu pada epidemi yang tersebar di berbagai negara dan benua, serta menginfeksi banyak orang.
Pandemi dinyatakan pada penyakit baru yang belum ditemukan vaksin atau obat akan penyakit itu, serta memiliki risiko penyebaran di seluruh dunia dengan tidak terkendali.
(TribunStyle.com/Anggie)

WHO Tetapkan Virus Corona COVID-19 Sebagai Pandemi, Berikut Ini Adalah Penjelasan Mengenai Pandemi
Diberitakan sebelumnya, virus corona yang sudah menyebar ke seluruh dunia ditetapkan oleh WHO sebagai pandemi, berikut ini adalah penjelasan mengenai pandemi.
Virus corona atau COVID-19 masih menyebar di berbagai negara di seluruh dunia.
Hingga saat ini, setidaknya 118 negara melaporkan kasus infeksivirus corona atau COVID-19.
Sebelumnya, WHO menetapkan COVID-19 sebagai darurat global di level yang tertinggi.
Karena penyebaran makin banyak dan meluas, WHO kemudian menyatakan wabah COVID-19 sebagai pandemi global.
Lalu ,apa itu pandemi?
Pandemi

Dilansir dari TheGuardian, pandemi adalah sebuah penyakit yang menyebar pada geografis yang luas dan secara global.
WHO menjelaskan bahwa pandemi tidak ada hubungannya dengan tingkat keparahan penyakit, jumlah korban atau infeksi akan tetapi pandemi ditetapkan berdasarkan dengan penyebaran penyakit secara geografisnya.
Pandemi mengacu pada epidemi yang telah menyebar di suatu kawasan selevel negara atau benua, dan bisa mempengaruhi orang dalam jumlah yang sangat banyak.
Selain itu, Center of Disease Control and Prevention (CDC) menyebutkan bahwa pandemi mengacu pada epidemi yang tersebar di berbagai negara atau benua dan mempengaruhi banyak orang.
Pandemi juga dinyatakan saat adanya penyakit baru yang belum ditemukan vaksin dan obat akan penyakit itu, dan menyebar di seluruh dunia di luar dugaan.
Bagaimana sebuah penyakit ditetapkan sebagai pandemi oleh WHO

Dilansir dari The Guardian, pandemi ditetapkan oleh WHO jika kasus-kasus penyakit melibatkan banyak orang.
Dengan kata lain, pandemi ditetapkan jika gelombang infeksi terjadi dari orang ke orang, dan terjadi pada seluruh komunitas.
Setelah pandemi diumumkan, pemerintah dan sistem kesehatan diharapkan akan memastikan kesiapan untuk menanganinya.
Kapan pandemi ditetapkan?

Tidak ada batasan pasti seperti jumlah kematian atau infeksi tertentu, atau berapa negara yang terkena untuk menyatakan sebuah penyakit menjadi pandemi.
Sebelumnya pada tahun 2003, penyakit SARS yang disebabkan oleh coronavirus juga pernah mewabah di 26 negara, akan tetapi tidak ditetapkan sebagai pandemi.
Penyakit SARS sendiri tidak ditetapkan sebagai pandemi karena penyebarannya bisa dikendalikan dengan cepat, dan hanya beberapa negara yang terpengaruh secara signifikan, seperti China, Hong Kong, Singapura dan Kanada.
Tujuan ditetapkannya pandemi adalah untuk meningkatkan kewaspadaan bagi masyarakat dunia dan kesiapan untuk pemerintah dalam menghadapi penyakit tersebut.
Akan tetapi, jika pandemi memicu kepanikan global, hal ini justru akan mengalahkan tujuan untuk meningkatkan kewaspadaan.
Seperti penyakit Flu Babi atau H1N1 yang memicu kepanikan global setelah dinyatakan sebagai pandemi pada tahun 2009 lalu.
Apa yang perlu dilakukan setelah COVID-19 dinyatakan sebagai pandemi?

Dalam penetapan COVID-19 sebagai jenis pandemi, WHO telah menekankan bahwa pandemi tidak menandakan perubahan dari karakteristik penyakit.
Sehingga hal yang perlu dilakukan adalah dengan mendeteksi, menguji, merawat, mengisolasi, melacakan dan memobilisasi masyarakat.
Prof. Nigel McMillan dari Menzies Health Institute di Queensland, Australia mengarakan bahwa sebuah penetapan suatu penyakit menjadi pandemi adalah memperingatkan otoritas kesehatan untuk lebih siap dalam menerapkan kebijakan, tidak hanya kebijakan dalam larangan melakukan perjalanan ke suatu negara tertentu.
"Ini termasuk mempersiapkan rumah sakit untuk masuknya pasien dalam jumlah besar, menyiapkan antivirus, dan memberi tahu masyarakat bahwa ketika saatnya tiba, mereka perlu memikirkan hal-hal seperti tinggal di rumah jika sakit, menjauhkan diri dari sosial, menghindari pertemuan besar dll," kata McMillan, seperti dilansir dari The Guardian.
(TribunStyle.com/Anggie)
Artikel ini telah tayang di TRIBUNSTYLE.COM dengan judul Virus Corona Ditetapkan Sebagai Pandemi oleh WHO, Simak Perbedaan Epidemi dan Pandemi