Bule Rusia Bawa Bayi Ngamen di Pasar, Bersyukur Dibantu Warga: Mereka Muslim yang Hebat

Video dua bule Rusia dan bayinya mengamen di pasar menjadi viral di media sosial beberapa waktu ke belakang.

kolase Kompas.com dan Facebook
Fakta Viral Bule Rusia Bawa Bayi Ngamen di Pasar, Bersyukur Dibantu Warga 

Dijelaskan pula, Mikhail mengaku sempat dilarang polisi ketika ia bermain musik di Bali.

Padahal diakui Mikhail, hal itu ia lakukan untuk mencari uang guna memenuhi kebutuhan perut keluarganya.

Karenanya, Mikhail pun nekat pergi ke Lombok untuk mencari peluang mengamen.

Fakta Viral Bule Rusia Bawa Bayi Ngamen di Pasar, Bersyukur Dibantu Warga (kolase Kompas.com dan Facebook)
Fakta Viral Bule Rusia Bawa Bayi Ngamen di Pasar, Bersyukur Dibantu Warga (kolase Kompas.com dan Facebook)

"Saya main musik di Bali, tapi polisi melarang kami, padahal itu untuk membeli makanan dan biaya hidup. Kami punya uang hanya untuk satu bulan kami tinggal di Bali. Kemudian kami ke Lombok mencari peluang ngamen, tapi di sini juga sama pintu ditutup," katanya.

Melanjutkan ceritanya, Mikhail mengaku merasa bersyukur karena telah diberi bantuan oleh warga.

Ya, meski dilarang pemerintah mengamen dan mendapatkan uang untuk menyambung hidup, Mikhail berujar bahwa dirinya masih mendapat bantuan dari warga di Lombok.

Atas bantuan tersebut, Mikhail merasa nyaman terutama dengan muslim di Lombok.

"Muslim di Lombok dan di Asia sangat baik dan respek dengan kami, sangat bersahabat, mereka Muslim yang hebat," kata Mikhail sambil tersenyum lebar.

Hanya Boleh Berwisata, Tak Boleh Mengamen

Kepala Kantor Imigrasi Kelas I TPA Mataram Syahrifullah berujar bahwa satu keluarga asal Rusia ini telah diamankan di kantor Imigrasi, setelah video mereka viral.

Dari hasil pemeriksaan, pasangan suami istri ini mengamen untuk memenuhi kebutuhan hidup di tengah pandemi Covid-19.

"Mereka mengemis, ngamen, dan dapat uang dari warga yang kasihan. Uangnya mereka pakai membeli kebutuhan makan. Kami dapat laporan dan langsung melacak keberadaan mereka," ujar Syahrifullah saat ditemui Kompas.com di kantornya, Kamis (30/4/2020).

Petugas Imigrasi telah memeriksa kelengkapan dokumen keluargaRusia itu dan tak ada masalah terkait waktu izin tinggal mereka.

Kesalahan mereka adalah mengamen atau bermain musik untuk mencari uang.

"Karena saat ini tengah terjadi musibah Covid-19, maka kami memberi kelonggaran. Jika tak ada Covid-19, saya pasti akan tindak tegas. Mereka hanya boleh berwisata di Lombok, bukan melakukan kerja atau aktivitas seperti mengamen atau mengemis," ujar Syahrifullah.

Sumber: Tribun Bogor
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved