Virus Corona di Bangka Belitung
Hasil Swab Satu Pasien Positif Corona Dikirim ke Balitbangkes Jakarta, Delapan ABK BUMN Dikarantina
Mikron Antariksa menyampaikan adanya penambahan 9 kasus positif covid-19 di Bangka Belitung.
POSBELITUNG.CO--Ketua Sekretariat Pusat Komando Pengendalian dan Operasional (Puskodalops) Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Bangka Belitung, Mikron Antariksa menyampaikan adanya penambahan 9 kasus positif covid-19 di Bangka Belitung.
Dengan demikian jumlah kasus positif covid-19 di Babel bertambah dari sebelumnya 10 kasus menjadi 19 kasus.
"Sebanyak 9 itu terdiri dari satu asal Kabupaten Bangka, berinisial Ik dengan riwayat perjalanan juga dari Sulawesi merupakan rekan dari MI dari Pemali, untuk itu kami sudah melaksanakn tracking untuk pasien ini," jelas Mikron saat dikonfirmasi Bangkapos.com.
Namun satu pasien yang terkonfirmasi positif dari Klinik Dinas Kesehatan Bangka Belitung belum dapat disahkan.
Menurut Mikron, hasil tersebut harus dikirimkan ke Jakarta untuk disahkan terlebih dahulu.
"Itu posisinya akan disahkan dulu pusat di Jakarta, tidak perlu dilakukan cek ulang lagi hanya saja perlu disahkan dari Jakarta," jelas Mikron kepada Bangkapos.com, Sabtu (02/05/2020)
Dia menyebutkan, posisinya alat PCR yang dimiliki Bangka Belitung bersifat kerja sama, di Klinik Babel belum ada ketentuan dapat mengeluarkan resmi hasil swab.
"Itu sedang diurus juga oleh tim kesehatan, tidak tahu jelasnya berapa lama pengesahan itu akan keluar," ucapnya
Ia menyebutkan, pasien positif covid-19 di Babel saat ini masih dikatakan 19 sebab satu dari hasil klinik dinkes Babel belum dapat disahkan, mestinya berikut hasil dari klinik Babel ada 20 pasien positif covid-19 di Babel.
"Kalau dari kami menyebutkannya tetap 19, sebab yang satu ini belum disahkan, jadi tetap kami katakan 19 bukan 20," jelas Mikron.
"Karena kita masih harus mengirimkan ke Balitbangkes Jakarta, atas inisial W yang saat ini sedang dikarantina di LPMP kota Pangkalpinang, nanti akan kita konformasi kembali, akan kita kirimkan lagi ke Jakarta untuk meneliti ulang swab dari Babel ini," kata Mikron.
Sementara 8 pasien lainnya adalah anak buah kapal (ABK) perusahaan BUMN yang saat ini juga terkonfirmasi positif.
"Saat ini masih berada di atas kapal, akan kita bawa ke gedung karantina Badan Diklat Prov Babel," jelasnya
Ada total 50-an ABK di kapal itu dan ada yang ingin pulang ke Palembang, sehingga nantinya pihaknya bekerjasama dengan Gugus Tugas dari Sumatera Selatan.

Informasi dari Plaju
Kordinator Wilayah (Korwil) KKP Pangkalpinang wilayah Kerja Muntok, Kabupaten Bangka Barat, Ono Nurdiono, membenarkan kabar evakuasi 8 ABK dari Pelabuhan Tanjungkalian Muntok.
Dikatakan Ono, evakuasi 8 ABK tersebut berlangsung usai Salat Magrib, Jumat (1/5/2020).
8 ABK tersebut dibawa menggunakan dari kapal menggunakan tag boat lalu bersandar di pelabuhan Tanjungkalian, Muntok.
Sebelumnya, 8 ABK tersebut tengah meningkatkan pelayanan alih muat dari kapal ke kapal atau Ship to Ship di Perairan Muntok, Kabupaten Bangka Barat.
"Evakuasinya setelah salat magrib tadi. Mereka di bawa menggunakan Tag Boat dari kapal tanker yang tengah melakukan Ship To Ship (STS). Kapal itu diem gak kemana-mana posisinya di titik kordinat yang ditentukan KSOP," kata Ono melalui sambungan telepon, Jumat (1/5/2020)
Menurut Ono, ke 8 ABK kapal tanker tersebut di evakuasi, menyusul adanya informasi dari Plaju yang menyebutkan di kapal tanker tersebut ada ABK yang tepapar covid 19.
"Tadinya ada tes sampel ada yang reaktif, jadi ada informasi dari dari plaju Palembang ada yang positif di kapal itu. Yang di evakuasi delapan orang. Kapalnya itu gak begerak disitu aja, udah lama juga di muntok gak kemana mana karena sedang STS," jelasnya.
8 ABK Dikarantina
Video evakuasi 8 Anak Buah Kapal (ABK) sebuah BUMN yang terkonfirmasi covid-19 beredar di sejumlah Group Wa, Jumat (1/5/2020) malam.
Evakuasi ke 8 ABK tersebut diketahui melalui di Pelabuhan Tanjungkalian Muntok, Kabupaten Bangka Barat.
Selanjutnya 8 ABK itu akan dibawa ke gedung Diklat Provinsi Bangka Belitung di Pangkalpinang untuk di karantina.
Dalam video berdurasi sekitar 57 detik tersebut, terlihat sejumlah ABK turun dan menuju mobil ambulance milik Dinas Kesehatan (Dinkes) Bangka Barat.
Selain mobil ambulan, juga terlihat mobil puskesmas keliling.
Kabar evakuasi 8 ABK melalui pelabuhan Tanjungkalian tersebut dibenarkan Juru Bicara Percepatan Penanganan covid 19 Bangka Barat, dr Hendra.
"Itu yang 8 orang ABK mau di evakuasi ke gedung diklat provinsi untuk menjalani karantina," ujar dr Hendra melalui group covid 19 Babar, Jumat (1/5/2020) malam.
Tidak Ada Kontak dengan Warga
Juru Bicara Percepatan Penanganan covid 19 Bangka Barat, dr Hendra memastikan 8 ABK kapal Tanker yang dinyatakan positif covid-19 tidak ada kontak dengan masyarakat.
Kepastian ini disampaikannya usai 8 ABK dari kapal yang berlabuh di perairan Muntok dinyatakan positif covid-19 dan dilakukan karantina di Gedung Diklat Provinsi Bangka Belitung.
Begitu juga dengan kapal logistik yang terpantau tidak naik ke atas kapal tanker.
Naik turun logistik dilakukan menggunakan tali sehingga tidak ada kontak dengan para ABK kapal tersebut.
"Kapal Logistik kami pantau dan tidak naik. Mereka naik turun logistik melalui tali. Intinya penduduk lokal aman, untuk yang 8 ABK kapal ini. Tidak ada kontak," ujar dr Hendra, Jumat (1/5/2020) malam.

Dikarantina di Gedung Diklat Babel
Ketua Sekretariat Pusat Komando Pengendalian dan Operasional (Puskodalops) Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Bangka Belitung, Mikron Antariksa mengatakan, sebanyak 8 ABK perusahaan BUMN yang terkonfirmasi positif Covid-19 telah dibawa ke gedung karantina Badan Diklat Provinsi Babel Jumat malam (1/5/2020)
"Sudah kita angkut semalam dari atas kapal menuju gedung diklat kita," kata Mikorn kepada Bangkapos.com, Sabtu (2/5/2020)
Dia menyebutkan, delapan ABK tersebut langsung dimasukan ke gedung diklat dan diisolasi yang akan mengikuti prosedur penanganan pasien positif Covid-19.
"Tidak di tes lagi, mereka akan menjalankan masa isolasi serta perawatan penyembuhan, dan beberapa prosedur yang telah dibuat di balai karantina tersebut," tuturnya
Dia menyebutkan, dalam kapal tersebut terdapat 50-an ABK yang mana sebagian ABK tersebut ingin dipulangkan ke kota Palembang, sehingga pihaknya bekerjasama dengan Gugus Tugas dari Sumatera Selatan.
"Kami sudah menyurati tim gugus tugas yang dari Sumatra Selatan, untuk menerima mereka dan agar dapat mengkarantina 50-n ABK tersebut, dan setelah mereka dilakukan tes rapid hasilnya juga negatif," ucapnya.
Bukan Warga Bangka Belitung
Ketua Sekretariat Pusat Komando Pengendalian dan Operasional (Puskodalops) Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Bangka Belitung, Mikron Antariksa mengatakan, delapan ABK dari perusahaan BUMN yang terkonfirmasi positif covid-19 bukan warga Bangka Belitung.
"Mereka bukan orang Babel, hanya saja posisi TKP nya di perairan deket Pelabuhan Muntok Babel, jadi yang 8 positif itu yang kita karantina di Babel," kata Mikron kepada Bangkapos.com, Sabtu (2/5/2020)
Dia menyebutkan, para ABK tersebut juga melakukan tes swab dari Babel, yang dikirimkan ke Balai Besar Kesehatan Palembang.
"Mereka melakukan tesnya itu dari Babel, dan hasilnya 8 orang positf dan yang negatif memang harus dipulangkan dan karantina disana," jelas Mikron
Dia menuturkan, kenapa delapan orang ini tidak dikarantina di Plaju kota Palembang saja, sebab dari Babel yang mengirimkan tes mereka, dan letak kapal mereka di perairan Babel, jadi harus di karantina di Babel.
"Delapannya sudah dijemput, dan 50-an ABK lainnya itu sedang dalam proses kembali ke daerahnya, yang saat ini masih di atas kapal tersebut," jelas Mikron.
Nahkoda dan Sopir Truk Perlu di Rapid Test
Pasca penambahan kasus dari delapan Anak Buah Kapal (ABK) kapal Tanker yang berlabuh di Pelabuhan Tanjungkalian Mentok positif terpapar Covid-19, Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Babel memperketat setiap ABK masuk ke perairan serta daratan Bangka Belitung.
Ketua Sekretariat Pusat Pengendali dan Operasional GTPPC-19 Babel, Mikron Antariksa, mengatakan, selain ABK, nahkoda dan sopir truk yang masuk ke wilayah Provinsi Babel juga akan dilakukan pemeriksaan seperti rapid test.
"Pemeriksaan bukan hanya menggunakan thermogun pemeriksa suhu tubuh, tetapi sekarang wajib rapid test, sesuai dengan arahan ketua gugus tugas," jelas Mikron Antariksa kepada Bangkapos.com, Sabtu (2/5/2020).
Dia mengatakan, pemeriksaan rapid test akan dilakukan dari kantor kesehatan pelabuhan (KKP).
"Sementara untuk penanganan 8 ABK Kapal saat ini sudah masuk ke gedung Wisma Karantina Diklat Babel, mereka dipantau serta dilihat terus kondisi kesehatanya," ungkapnya.
Lebih jauh, Mikron juga menjelaskan terkait rencana salah satu maskapai akan membuka penerbangan domestik untuk kalangan pebisnis bukan dalam rangka mudik, pada Minggu 3 Mei 2020, Tim Gugus Tugas telah menyiapkan langkah pencegahan sebagai upaya antisipasi kepada setiap penumpang.
"Ini sebagai antisipasi saja, berdasarkan pemberitaan, kita mengantisipasinya dengan harus memiliki surat tugas baik itu perusahaan swasta, maupun dari pajabat instansi yang mengeluarkan surat tugas. Kedua harus bebas tidak terpapar Covid-19, ditandai dengan hasil rapid test non reaktif, lima hari sebelumnya, dilakukan oleh pelayanan kesehatan, rumah sakit, Puskesmas dan KKP yang mengeluarkan surat keterangan sehat," tegasnya
Tidak hanya itu, Mikron juga tetap mengharapkan setiap warga yang datang ke Babel nantinya, berkenan untuk mengkarantina diri selama 14 hari di rumah.
(Bangkapos.com/Andini Dwi Hasanah/Riki Pratama/Antoni Ramli)