Khofifah Pertimbangkan Tarik Produk Rokok Terkait Puluhan Karyawan Sampoerna Positif Corona

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menindaklanjuti ditemukannya 34 karyawan pabrik rokok Sampoerna yang positif menderita Virus Corona (Cov

Instagram/@khofifah.ip
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meninjau check point di Jalur Tol Ngawi-Mantingan-Sragen bersama Kapolda Jatim, Irjen Pol Luki Hermawan dan Pangdam V Brawijaya Mayjend TNI Widodo, Minggu (26/4). 

POSBELITUNG.CO -- Gubernur Jawa Timur ( Jatim ) Khofifah Indar Parawansa menindaklanjuti ditemukannya 34 karyawan pabrik rokok Sampoerna yang positif menderita Virus Corona atau Covid-19.

Sebelumnya diketahui sebanyak 100 karyawan pabrik Sampoerna yang melakukan tes swab di RSU dr Soetomo Surabaya dalam dua gelombang.

Pada gelombang pertama yang diikuti 46 orang, sebanyak 34 orang positif Covid-19.

Dilansir TribunWow.com, Khofifah menanggapi isu penarikan produk rokok yang diproduksi Sampoerna.

Seperti diketahui, droplet yang keluar dari penderita Virus Corona dapat bertahan hidup selama beberapa jam pada permukaan benda tertentu.

2 Rumah Mewah di Brebes Berlabel Keluarga Miskin Viral, Pemilik Akui Bangun dari Iuran Keluarga

"Virus ini bisa hidup berapa jam di jenis item tertentu," papar Khofifah Indar Parawansa, dikutip dari Kompas TV, Minggu (3/5/2020).

Khofifah menyebutkan dirinya akan berusaha memprioritaskan keamanan konsumen.

"Pada posisi seperti ini, secara teoretik, saintifik, sebetulnya kita sudah sempat melakukan telaah," papar Khofifah.

"Hal ini juga ada pendekatan sosiologis dan psikologis," tambah dia.

Menurut dia, secara psikologis masyarakat tentu akan khawatir dengan produk yang dikonsumsi saat mengetahui karyawannya ada yang positif Corona.

"Ketika kemudian masyarakat terkonfirmasi dari perusahaan tertentu, kemudian ada droplet misalnya, yang waktu itu dikerjakan oleh karyawan," terangnya.

Presiden Tanzania Curiga Ada Sabotase, Pepaya, Kambing hingga Burung Puyuh Positif Corona

"Karyawannya terkonfirmasi ada yang positif, pasti akan menimbulkan dampak psikologis bagi konsumennya," lanjut Khofifah.

Ia menyinggung pemerintah setempat telah mempertimbangkan tindakan untuk menanggapi hal tersebut.

"Oleh karena itu sudah dilaksanakan pembahasan, sebetulnya," jelas Khofifah.

"Kami juga akan koordinasi kembali dengan Asosiasi Makanan Minuman dan Rokok," tambah dia.

Sumber: TribunWow.com
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved