Berita Belitung
Bupati Belitung Putuskan Work From Hom ASN Dicabut, Begini Penjelasannya
Bupati Belitung H Sahani Saleh (Sanem) sudah memutuskan untuk pola kerja Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Belitung
Penulis: Disa Aryandi |
POSBELITUNG.CO, BELITUNG-- Bupati Belitung H Sahani Saleh (Sanem) sudah memutuskan untuk pola kerja Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Belitung, Work From Home (WFH) sudah tidak lagi diterapkan.
Sistem WFH tersebut di surat edaran Bupati Belitung, berakhir pada tanggal 29 Mei 2020 mendatang, sehingga tidak ada perpanjangan sistem kerja WFH.
"WFH sudah saya putusakan tidak akan diperpanjang lagi. Jadi hitungannya, tanggal 2 Juni 2020 besok sudah normal kembali (kerja ASN)," ungkap Sanem kepada Posbelitung.co, Rabu (27/5/2020).
Kata Sanem, pertimbangan WFH tersebut tidak diperpanjang lantaran administrasi dan ekonomi di setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) kini harus kembali berjalan normal, walaupun anggaran kegiatan sudah tidak ada.
"Administrasi dan ekonomi harus kembali normal, jadi semua harus mulai aktivitas dengan normal. Jadi istilah nya mereka di ajak untuk swaisolasi dikantor, karena susah juga seperti ini, secara reformasi birokrasi semua harus dituntaskan," bebernya.
Terdapat tiga Kecamatan di Kabupaten Belitung, sangat memungkinkan untuk kembali melakukan aktivitas belajar mengajar di sekolah.

Rencana Aktifkan Kembali Pendidikan
Pemerintah Kabupaten Belitung, Rabu (27/5/2020) kini sudah berencana untuk mengaktifkan kembali dunia pendidikan. Terutama untuk dunia pendidikan tingkat SMP, SD, TK dan PAUD yang kini tetap menjadi kebijakan Pemerintah Daerah.
Bupati Belitung H Sahani Saleh (Sanem) mengatakan, aktivitas belajar mengajar di Kabupaten Belitung semula memang sudah direncanakan untuk kembali dilakukan di setiap sekolah di Kabupaten Belitung.
Awal rencana kemarin, pada di awal Bulan Juni 2020 atau bertepatan dengan tahun ajaran baru.
"Kalau memang tidak ada kasus covid-19 kembali, rencana seperti itu, soalnya sudah terlalu lama pelajar ini berada dirumah, akan membuat effect yang tidak bagus juga. Tapi rencana itu kemungkinan nanti akan terealisasi," ungkap Sanem kepada Posbelitung.co, Rabu (27/5/2020).
Hanya saja, kata Sanem, terlebih dahulu keputusan tersebut akan dilakukan pembahasan melalui rapat dengan Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di Kabupaten Belitung dan melihat perkembangan hasil tracking 6 orang pasien positif covid-19 ini.
"Kami akan melihat penyebaran nya seperti apa, kalau penyeberan nya hanya tiga orang itu saja, mungkin saya akan putuskan tahun ajaran baru ini, sekolah sudah masuk kembali. Tapi tetap akan melalui berbagai prosedur nanti nya. Dua tiga hari kedepan kami akan rapat membahas ini," jelas Sanem.
Direncanakan aktivitas belajar mengajar di sekolah, terlebih dahulu akan dimulai pada tingkatan SMP masuk sekolah. Protokol kesehatan selama di sekolah tersebut tetap harus di jalankan dan menerapkan pola masuk pagi dan siang.
"Jadi sistemnya, setengah dari jumlah siswa di sekolah itu nanti masuk pagi, setengah nya lagi masuk siang, jadi tidak ada penumpukan siswa. Kalau di dalam kelas juga tetap akan diberikan jarak, jangan sampai nanti berdempetan," ucapnya.
Apabila satu hingga dua minggu pola sistem tersebut bisa diterapkan di tingkatan SMP, maka akan dilanjutkan masuk sekolah di tingkat SD, dan satu pekan berikutnya diterapkan lagi di tingkatan TK/PAUD.
"Kalau SD misalkan, itu nanti kelas 1 sampai kelas 3, masuk pagi, kelas 4 sampai kelas 6 masuk siang. Ini sistem yang rencana akan diterapkan, nah bagi keluarga yang misalkan ada terjaring tracking dengan kasus positif, dia tetap akan belajar dirumah melalui sistem online sampai dinyatakan selesai isolasi," bebernya.
Terdapat tiga Kecamatan di Kabupaten Belitung, sangat memungkinkan untuk kembali melakukan aktivitas belajar mengajar di sekolah.
Tiga Kecamatan itu adalah Kecamatan Badau, Kecamatan Selat Nasik, dan Kecamatan Membalong.
Tiga kecamatan ini, hasil tracking tim gugus tugas belum menemukan kasus maupun orang yang diduga mengarah kepada kasus covid-19.
Namun tetap tidak boleh terlena, lantaran instruksi pemerintah untuk menjalan protokol kesehatan harus tetap dilakukan.
"Kami sudah memetakan zona itu, dan sampai sekarang hasil tracking tiga kecamatan ini memang belum ada kasus, dan itu sangat memungkinkan untuk kami aktif kan aktivitas pendidikan," jelas Bupati Belitung H Sahani Saleh (Sanem) kepada posbelitung.co, rabu (27/5/2020).
Namun pola pendidikan yang ditetapkan di tiga Kecamatan tersebut, tetap menerapkan sistem setengah siswa masuk pagi dan setengah siswa masuk siang. Protokol kesehatan tetap harus dijalankan, sebagai bentuk pencegahan.
"Pemerintah kecamatan, desa sampai RT harus kompak, dan harus membatasi agar tetap menjalankan protokol kesehatan. Itu yang sudah pasti, tapi kalau untuk Kecamatan Sijuk dan Tanjungpandan akan kami rapatkan lagi," tegas Sanem.
Tiga Kecamatan
Tiga Kecamatan itu adalah Kecamatan Badau, Kecamatan Selat Nasik, dan Kecamatan Membalong.
Tiga kecamatan ini, hasil tracking tim gugus tugas belum menemukan kasus maupun orang yang diduga mengarah kepada kasus covid-19.
Namun tetap tidak boleh terlena, lantaran instruksi pemerintah untuk menjalan protokol kesehatan harus tetap dilakukan.
"Kami sudah memetakan zona itu, dan sampai sekarang hasil tracking tiga kecamatan ini memang belum ada kasus, dan itu sangat memungkinkan untuk kami aktif kan aktivitas pendidikan," jelas Bupati Belitung H Sahani Saleh (Sanem) kepada posbelitung.co, rabu (27/5/2020).
Namun pola pendidikan yang ditetapkan di tiga Kecamatan tersebut, tetap menerapkan sistem setengah siswa masuk pagi dan setengah siswa masuk siang. Protokol kesehatan tetap harus dijalankan, sebagai bentuk pencegahan.
"Pemerintah kecamatan, desa sampai RT harus kompak, dan harus membatasi agar tetap menjalankan protokol kesehatan. Itu yang sudah pasti, tapi kalau untuk Kecamatan Sijuk dan Tanjungpandan akan kami rapatkan lagi," tegas Sanem.
(Posbelitung.co/Disa Aryandi)