Pintu Kamar RS Pasien OTG Covid-19 Dirantai, Dokter Tak Pernah Masuk, Ini Klarifikasi Pihak RS

AZT tak memungkiri, selama menjalani isolasi di rumah sakit tersebut dirinya tertekan dan frustrasi.

TribunVideo/Radifan Setiawan
Ilustrasi Covid-19 atau Virus Corona 

Setidaknya dalam sehari dia minum tiga kali.

“Jangan bikin katong lebih sadis dari pengidap TBC... Sampe besok tidak ada dokter yang masuk ke dalam ruangan untuk kasi penjelasn ttg beta punya nasib kedepan.. B siap Bkn aksi dalam rumah sakit,” katanya.

AZT tak memungkiri, selama menjalani isolasi di rumah sakit tersebut dirinya tertekan dan frustrasi.

Pasalnya, meskipun positif virus Corona, namun dirinya termasuk orang tanpa gejala (OTG) dan merasa badannya baik-baik saja.

Dalam unggahannya di media sosial, AZT sempat mengecam dan mempertanyakan tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Maluku Tengah dan para tenaga medis.

Klarifikasi Pihak Rumah Sakit

Dari penelusuran Kompas.com, unggahan AZT pada Rabu (27/5/2020) sekitar pukul 22.00 WIT, telah dibagikan oleh 1.981 pengguna Facebook dan kini menjadi perbincangan publik di Maluku.

Sementara itu, Direktur RSUD Masohi, Astuti, yang dihubungi Kompas.com membantah tudingan AZT tersebut.

Selama ini, pasien tersebut selalu ditangani sesuai protokol kesehatan, termasuk memberikan obat dan vitamin yang dibutuhkan.

Meski begitu, Astuti mengakui pihak rumah sakit terpaksa merantai pintu ruangan tempat pasien diisolasi lantaran sang pasien sempat keluar dari ruangan tanpa sepengetahuan tenaga medis.

“Pintu ruangan dirantai itu betul, karena pasien ini pernah keluar rumah sakit tanpa ada pengawasan,” kata dia.

Sementara itu, jumlah pasien yang positif terinfeksi virus Corona di Indonesia bertambah sebanyak 687 kasus dalam 24 jam terakhir.

Dengan demikian, total kasus Covid-19 hingga Kamis (28/5/2020) pukul 12.00 WIB mencapai 24.538 kasus.

Menurut Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto, kenaikan jumlah kasus Covid-19 paling tinggi terjadi di Jawa Timur.

Berdasarkan data pemerintah, penambahan kasus di provinsi tersebut mencapai 171 kasus.

Sumber: Warta Kota
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved