Kecewa karena Makanan di Iklan Terlihat Berbeda dengan Aslinya? Ini Alasannya
Pernahkah kamu ingin membeli makanan setelah melihat iklan makanan di televisi, internet, maupun di papan iklan?
POSBELITUNG.CO - Ada berbagai iklan yang bisa kita lihat di televisi, majalah, internet, maupun di papan iklan yang ada di jalan.
Iklan-iklan ini bertujuan untuk menampilkan produk yang ingin ditawarkan atau dijual oleh penjual.
Pernahkah kamu ingin membeli makanan setelah melihat iklan makanan di televisi, internet, maupun di papan iklan?
Kita tertarik untuk membelinya karena pada iklan yang ditampilkan, makanan terlihat sangat menarik.
Namun sayangnya, setelah kamu membeli makanan itu, bentuk makanannya berbeda dengan yang ditampilkan pada iklan.
Bentuk, penyajian, hingga ukuran makanan terlihat berbeda dengan iklan, yang kadang membuat kita jadi kecewa.
Namun ternyata perbedaan makanan asli dengan yang ada di iklan ini adalah hal yang wajar terjadi.
Hal ini ternyata berkaitan dengan keperluan iklan. Ketahui penjelasannya, yuk!
Makanan Terlihat Lebih Menarik di Iklan untuk Menarik Pembeli
Tujuan dari iklan yang dibuat adalah untuk membuat pembeli tertarik membeli produk yang diiklankan.
Inilah sebabnya, makanan yang ditampilkan di iklan akan dibuat semenarik mungkin.
Misalnya untuk membuat iklan burger, bahan-bahan yang ada di dalam burger seperti daging, roti, bawang, dan saus disusun sedemikian rupa agar terlihat indah dan menggiurkan.
Dengan menyusun makanan semenarik mungkin, maka iklan yang dihasilkan juga akan menarik.
Hasilnya, pembeli akan tertarik membeli makanan yang diiklankan.
Pemotretan Makanan Tidak Menggunakan Bahan Asli
Untuk bisa menghasilkan iklan makanan yang menarik, biasanya fotografer atau pembuat iklan akan memerlukan waktu yang lama dan pengambilan gambar yang dilakukan berkali-kali.
Sayangnya, tekstur dan bentuk makanan bisa saja berubah karena proses yang lama dan pengaturan posisi makanan.
Selain itu, suhu saat pemotretan makanan juga bisa dikatakan panas.
Suhu panas ini bisa berasal dari suhu panas lampu yang digunakan saat pemotretan.
Cahaya dari lampu yang digunakan ini juga bisa merusak penampilan makanan.
Maka dari itu, pemotretan makanan yang dilakukan biasanya akan menggunakan bahan pengganti yang menyerupai makanan yang dipotret.
Misalnya untuk iklan es krim, bukan es krim asli, lo, yang digunakan, tapi kentang tumbuk yang diberi warna dan dibentuk seperti es krim.
Hal ini untuk menghindari es krim yang meleleh di bawah panasnya sinar lampu yang digunakan untuk pemotretan.
Produk makanan juga harus terlihat tetap segar meskipun dibutuhkan waktu lama untuk memotretnya.
Masih Ada Proses Editing pada Hasil Foto atau Video
Setelah pemotretan atau pengambilan video untuk iklan makanan selesai dilakukan, bukan berarti prosesnya sudah selesai.
Masih ada proses editing pada hasil foto atau video yang sudah dilakukan.
Gunanya adalah untuk menghilangkan bagian yang tidak bagus atau menyempurnakan bagian yang dirasa kurang sempurna.
Hasilnya, iklan yang ditampilkan, baik berupa gambar maupun video, akan terlihat semakin menarik.
Berbagai hal inilah yang kemudian menyebabkan makanan di iklan akan terlihat menarik dan berbeda dengan makanan asli yang kita beli.
Dalam iklan, pembuat iklan akan menghabiskan waktu lama untuk menyusun makanan, melakukan perbaikan, dan melakukan editing.
Sementara saat kita membeli makanan, koki tidak bisa menghabiskan waktu berjam-jam untuk menyusun makanan agar terlihat sama seperti di iklan.
Selain itu, makanan yang kita beli juga menggunakan bahan-bahan asli yang bisa dimakan, bukannya bahan pengganti yang membuat makanan terlihat menarik. (*)
Artikel ini telah tayang di bobo.grid.id dengan judul : Banyak yang Kecewa karena Makanan di Iklan Terlihat Berbeda dengan Aslinya, Ayo, Ketahui Alasannya!
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/belitung/foto/bank/originals/ilustrasi-ayam-goreng.jpg)