Timnas Indonesia
Programnya Tak Didukung PSSI, Shin Tae-yong Beberkan Kekecewaanya ke Media Korea
PSSI dikabarkan berniat menggelar TC Timnas Indonesia di Jakarta, tepatnya di Lapangan ABC Senayan dan Stadion Madya.
POSBELITUNG.CO -- Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong buka suara kepada media asal Korea Selatan, Naver Sports baru-baru ini.
Dia menyampaikan bagaimana situasi persepakbolaan di Indonesia saat ini.
Shin Tae-yong mulai menjabat sebagai pelatih timnas Indonesia sejak Januari 2020.
Ia mengaku terbujuk oleh prospek Indonesia bermain sebagai tuan rumah Piala Dunia U20 2021 dan juga janji dari PSSI untuk memberikannya dukungan penuh menukangi timnas U20, U23, dan timnas senior.
Kendati sempat melatih beberapa bulan dan mengadakan training camp di Thailand, program timnas Indonesia di semua kategori umur berhenti seiring dengan adanya pandemi virus corona.
Pada saat inilah Shin Tae-yong mengajukan beberapa pergeseran di program timnas, antara lain mengadakan training camp di Korea Selatan pada 1 Juli 2020 untuk meningkatkan kondisi fisik dan menemui kualitas lawan lebih baik.
"Saat ini kita tidak bisa melawan tim-tim kuat level atas di Indonesia seiring kondisi Covid-19 yang semakin parah. Jadi, TC di luar negeri dapat membantu pola konsumsi dan physical conditioning pemain selama masa karantina," ujarnya saat ditemui Naver Sports di area Gangnam, Seoul, pada Rabu (17/6/2020).
"Baru kita mengadakan TC kembali di Indonesia pada awal September."
Akan tetapi, PSSI dikabarkan berniat menggelar TC Timnas Indonesia di Jakarta, tepatnya di Lapangan ABC Senayan dan Stadion Madya.
Shin Tae-yong mengatakan bahwa "sikap PSSI berubah, padahal di awal dijanjikan dikasih dukungan penuh".
Ia enggan mengungkapkan lebih jauh kepada Naver Sports soal perubahan sikap seperti apa yang dimaksud, tetapi sang pelatih juga berbicara soal isu transparansi.
"Negara-negara yang sepak bolanya maju, masyarakatnya lebih mengetahui tentang federasi secara transparan," tuturnya kepada salah satu media terbesar di Korea Selatan itu.
"PSSI sering berganti pengurus dan kebijakan," ujarnya lagi, mengacu ke beberapa pergantian di level atas PSSI.
Ia pun mengungkapkan sempat mempertanyakan target yang disematkan PSSI kepadanya.
Beberapa target seperti lolos grup dan menjadi semifinalis Piala Dunia U20 pun dirasa terlalu muluk bagi timnas.
Target ke semifinal Piala Dunia U20 2021 diungkapkan PSSI pada sebuah rapat dengan sang pelatih pekan lalu.
Rapat tersebut membahas persiapan timnas Indonesia menggelar Piala Dunia U20 sekaligus evaluasi perkembangan timnas U-19 selama wabah virus corona melanda dunia.
Yunus Nusi selaku Plt Sekjen PSSI yang juga ikut dalam rapat tersebut menegaskan, PSSI ingin timnas U19 Indonesia setidaknya bisa lolos dari fase grup di Piala Dunia U20 2021.
Setelah melewati tahapan itu, timnas diharapkan bisa tembus ke babak delapan besar dan semifinal.
Menurut Shin, hal ini terlalu muluk mengingat Indonesia sekarang masih berada di peringkat ke-173 di ranking FIFA.
Kendati demikian, Coach Shin punya harapan besar bagi timnas seiring potensi besar yang menurutnya dimiliki oleh Indonesia.
"Jika saya membuat program untuk timnas dan pemain, tolong kerja samanya. Seorang pelatih bukan lah pesulap tetapi kami perlu proses," ujar Shin lagi.
"Saya ingin ada dalam sejarahnya ketika visi sepak bola Indonesia terwujud."
"Sebelum adanya Covid-19 ini, 70.000 penonton datang ke pertandingan pembuka Liga 1 di Jakarta. Benar-benar hebat sekali antusiasme sepak bola Indonesia. Pemerintah Indonesia pun sangat perhatian terhadap sepak bola karena bergulirnya Piala Dunia U20 2021 tahun depan," tuturnya.
Jurnalis sepak bola asal Korea Selatan, Steve Han, pernah mengungkapkan kepada KOMPAS.com bahwa pelatih Shin Tae-yong memang bukan tipe sosok yang mengikuti secara buta arahan federasi.
Hal ini diungkapkan oleh Steve saat KOMPAS.com menanyakan pada Januari silam soal potensi hubungan Shin Tae-yong dengan petinggi PSSI.
"Saya tak bisa mengatakan familiar dengan federasi sepak bola Indonesia. Namun, KFA (PSSI-nya Korsel) punya struktur sangat hierarkis dengan figur-figur senior biasanya puya keputusan akhir untuk hal-hal terpenting," tuturnya dalam sebuah korespondensi dengan email.
"Shin mungkin salah satu manajer di ingatan saya yang bisa untuk mengarungi politik di sepak bola Korsel tanpa menjadi seorang yang hanya mengikuti perintah atasan."
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kendati Tengah Kecewa, Shin Tae-yong Tetap Ingin ada Dalam Sejarah Sepak Bola Indonesia",