Makin Panas, Berikut Fakta-fakta 'Perang Jarak Jauh' Perseteruan PSSI Vs Shin Tae-yong
Kritik yang dilontakan pelatih timnas Indonesia, Shin Tae-yong memantik panasnya hubungan pria dari Korea Selatan itu dengan PSSI.
Penulis: Dwiki | Editor: Asmadi Pandapotan Siregar
POSBELITUNG.CO -- Kritik yang dilontakan pelatih timnas Indonesia, Shin Tae-yong memantik panasnya hubungan pria dari Korea Selatan itu dengan PSSI.
Diketahui, Shin Tae-yong beberapa kali mengeluarkan komentar pedasnya terkait "kisah cintanya" bersama PSSI selama setengah tahun kepada media Korea Selatan.
Sementara PSSI, tak terima dengan kritikan sang pelatih.
Federasi sepak bola tersebut meminta Shin cepat datang ke Indonesia untuk klarifikasi.
Akan tetapi, keesokan harinya PSSI memberikan "serangan balik" yang mengarah ke pelatih Shin, termasuk ancaman pemecatan.
• Lagi, Penyanyi Mahen Masuk Jajaran Trending YouTube, Ceritakan Kisah Lagu Luka Yang Ku Rindu
Berikut hal-hal seputar perseteruan antara PSSI dan Shin Tae-yong:
Masalah Gaji

Shin sempat protes dengan gaji terlambat yang diberikan oleh PSSI kepadanya. Selain itu, gaji pelatih 53 tahun itu dipotong 50 persen.
Kendati demikian, Shin memaklumi hal tersebut dan PSSI juga menyadari adanya permasalahan pendapatan sehingga gaji terlambat.
Lokasi TC Timnas U-19

Shin Tae-yong ingin menggelar pemusatan latihan atau training center (TC) timnas U19 di Korea Selatan.
Alasannya, timnas bisa melawan tim-tim level Asia untuk laga uji coba. Selain itu, Korea Selatan lebih kondusif dibanding Indonesia terkait pandemi virus corona.
• Ada Fakta Menarik di Balik Ketegangan Militer India dan China
PSSI dengan tegas menolak usulan tersebut dan tetap memilih gelar TC di Indonesia.
Kemudian, federasi sepak bola Indonesia itu juga meminta Shin agar cepat kembali ke Tanah Air.
Sementara Kemenpora meminta agar ada komunikasi intens secara langsung soal lokasi TC timnas U19 yang berkaitan dengan kompetisi Piala Dunia U20 2010.
Kemenpora memberi lampu hijau timnas U19 dibawa ke Korsel asal ada komunikasi terlebih dahulu antara PSSI dengan Shin.
Keberadaan Indra Sjafri

Indra Sjafri awalnya masuk dalam jajaran pelatih timnas Indonesia di bawah arahan Shin Tae-yong.
Akan tetapi, karena adanya miskomunikasi antara Indra dengan Shin, keduanya terpaksa terpisah.
Shin menganggap Indra tidak disiplin karena pergi tanpa seizin darinya.
Esok harinya, Shin tak mencantumkan nama Indra di tim kepelatihan.
• 7 Orang dengan Kelainan Genetik Paling Unik di Dunia, Mungkin Hanya Kita Temui Sekali Seumur Hidup
Akan tetapi, masalah berlanjut ketika Indra didapuk menjadi Direktur Teknik PSSI.
"PSSI meminta merekomendasikan coach lokal (Indra Sjafri) dan saya terima saja. Namun, setelah selesai TC Thailand, coach lokal tersebut pulang saja tanpa izin," ujar Shin Tae-yong.
"Meeting hari esoknya saya ingin memaafkan jika dia mengaku kesalahanya, tetapi malah kelakuannya seolah-olah tidak salah apa-apa."
"Kemudian Ketua Umum PSSI, purnawirawan perwira tinggi Polri, memanggil saya untuk bertemu."
"Dua bulan kemudian, coach yang tadinya dikeluarkan menjadi berjabat sebagai Direktur Teknik (PSSI),” katanya.
Mendengar hal tersebut, Indra awalnya tak ingin membuat "serangan balik". Tetapi, pada Sabtu (20/6/2020), PSSI tampaknya memberi ruang kepada Indra untuk bersuara.
Indra sejatinya sudah menuruti apa kata Shin, tetapi miskomunikasi menyebabkan masalah tersebut berkepanjangan.
Komentar Indra selengkapnya: Kronologi Perseteruan Indra Sjafri Vs Shin Tae-yong
Target dan Visi Misi Kedua Pihak
Sebelum Shin terpilih menjadi pelatih timnas Indonesia, ada fase seleksi. Saingan Shin saat itu adalah Luis Milla.
Shin Tae-yong presentasi di depan Ketua Umum PSSI selama dua jam dan berani memasang target juara Piala AFF 2020. Sementara Luis Milla tidak.
Shin berkeyakinan dengan target tersebut lantaran melihat visi misi PSSI mau membantu dirinya.
Akan tetapi, seiring berjalannya waktu, pelatih asal Korsel itu merasa visi misi PSSI berubah.
"Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan mengatakan ingin memberi dukungan penuh terhadap program saya pada awal kontrak di wawancara media lokal," ujar Shin Tae-yong mengutip dari Naver Sports.
"Maka dari itu saya memilih tantangan ini karena tertarik visi dan kemampuannya."
"Namun, sikapnya berubah padahal di awal seperti ingin dikasih dukungan penuh," ujarnya menambahkan.
Pernyataan tersebut kemudian dibantah oleh Direktur Teknik PSSI, Indra Sjafri.
Indra menanggap Shin hanya mencari alasan karena tak mampu memenuhi target seperti janjinya ketika presentasi.
Indra melihat perilaku Shin semenjak pulang ke negaranya menunjukkan keadaan diri sang pelatih sudah tidak percaya diri dengan janjinya saat presentasi menjadi kandidat pelatih timnas.
"Pembohong namanya kalau ada seorang pelatih bisa menjamin juara dalam sepakbola," tegas dia.
"Dia ini sebenarnya banyak alasan saja, karena tak yakin bisa memenuhi target berat yang dibebankan federasi kita."
"PSSI ingin timnas senior Juara Piala AFF 2020, memperbaiki peringkat FIFA, serta Timnas U19 berprestasi di Piala Dunia U20 2021," katanya.
(*)
Artikel Ini Sudah Tayang di Kompas.com dengan Judul "Duduk Perkara "Perang Jarak Jauh" PSSI Vs Shin Tae-yong" dan juga telah terbit di Tribunnews.com dengan judul: Hal-Hal Seputar Perseteruan antara PSSI dan Shin Tae-yong