Sungai Masamba Meluap, Banjir Bandang di Luwu Utara Tewaskan 13 Orang dan 46 Orang Hilang

Kondisi cuaca ekstrem hujan lebat yang terjadi di Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan menyebabkan banjir bandang.

Sumber: BNPB
Data Tim SAR sore ini, akibat banjir bandang Masamba, tercatat 10 meninggal dunia, 10 warga berhasil diselamatkan dan 46 lainnya masih dalam pencarian. 

POSBELITUNG.CO-- Kondisi cuaca ekstrem hujan lebat sehingga menyebabkan sungai Masamba meluap yang terjadi di Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan menyebabkan banjir bandang.

Kondisi ini mengawakibatkan 13 orang tewas terseret banjir lumpur dan 46 orang hilang. 

"46 orang lainnya dinyatakan hilang masih dalam pencarian oleh tim gabungan,” ungkap Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Basarnas Makassar, Mustari, dalam rilisnya yang diterima, Selasa (14/7/2020) sore.

Mustari menyebutkan, jenazah korban banjir bandang ini sudah dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Masamba dan Rumah Sakit Hikmah.

Jenazah yang berada di Rumah Sakit Hikmah adalah yang belum teridentifikasi.

Banjir bandang di Masamba mengakibatkan 5 orang meninggal dunia
Banjir bandang di Masamba mengakibatkan 5 orang meninggal dunia (Ist)

Selain korban tewas, selama proses evakuasi petugas dari Basarnas juga menemukan 10 orang yang selamat setelah terseret banjir bandang.

Korban selamat tersebut adalah Nursia (44) warga Radda, Windi Lifriandi (26) Bone Tua (Masamba), Heril (28), Hera Hedrian (17), Wahyuni, H Syamsu, Jelita Busor, Kadir warga Radda.

Sedangkan dua orang warga Masamba masing-masing beridentitas Salsa dan Wardah.

“10 orang korban selamat dalam perawatan di RSUD Masamba,” tuturnya.

Mustari menambahkan, sebanyak 14 orang tim Basarnas Makassar dan enam orang dari Basarnas Palopo serta enam orang dari Basarnas Bone dikerahkan untuk membantu tim Basarnas Luwu Utara.

Diketahui, Banjir bandang akibat luapan sungai menerjang Kecamatan Masamba, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, pada Senin (13/7/2020) malam.

Akibat terjangan air bah itu saat ini jalanan kota kecil yang berjarak 450 kilometer dari Makassar, Sulawesi Selatan, dipenuhi lumpur.

Tidak hanya lumpur, sampah yang terbawa banjir juga terlihat berserakan di setiap sudut kota.

Lumpur sisa banjir juga terlihat di rumah dinas Bupati dan Wakil Bupati Luwu Utara di Jalan Andi Djemma.

Ketinggian lumpur di rumah dinas bupati dan wakil bupati tampak mencapai 50 sentimeter.

Jalan Trans Sulawesi yang menghubungkan Palopo dan Masamba di Desa Radda, Kecamatan Baebunta, Kabupaten Luwu Utara, dilaporkan masih belum bisa dilalui karena dipenuhi lumpur.

Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul MENGERIKAN Banjir Bandang Akibat 13 Orang Meninggal, 46 Orang Hilang, Jalan Trans Sulawesi Lumpuh

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved