Donald Trump Ancam TikTok, Beri Waktu Enam Minggu untuk Dijual ke Perusahaan AS, Jika Tidak. . .

Presiden AS Donald Trump megancam TikTok dan memberikan waktu enam minggu bagi aplikasi video populer milik China itu, untuk menjual operasinya...

Mandel NGAN / AFP
Presiden AS Donald Trump 

POSBELITUNG.CO -- Presiden Amerika Serikat ( AS ) Donald Trump megancam TikTok dan memberikan waktu enam minggu bagi aplikasi video populer milik China itu, untuk menjual operasinya di AS kepada perusahaan Amerika.

Jika hal itu tidak dilakukan, perusahaan itu harus "tutup". Adapun hal itu dikatakan Trump pada Senin kemarin waktu setempat. 

Trump juga mengatakan bahwa pemerintah menginginkan keuntungan finansial dari kesepakatan tersebut.

"Harus menjadi perusahaan Amerika ... harus dimiliki di sini," kata Trump. "Kita tidak ingin berhadapan dengan masalah keamanan." ucap Trump, dikutip dari france24.

Trump menyatakan bahwa Microsoft sedang dalam proses pembicaraan untuk membeli Tik Tok, yang memiliki pengguna sekitar satu miliar orang di seluruh dunia, yang membuat video pendek berdurasi 60 detik dengan aplikasi smartphone.

Ribut Tak Dinafkahi Suami, Maia dan Dewi Perssik Mempekerjakan Angga W: Kalau Gajian, Kasih Istri

Namun, menurut para pejabat AS, aplikasi itu dapat menimbulkan risiko keamanan nasional karena dapat memungkinkan membocorkan jutaan data pengguna diketahui oleh badan intelijen China.

Trump juga telah memberikan ultimatum ke ByteDance selaku perusahaan induk TikTok di China, mengenai waktu hingga pertengahan September untuk menyetujui penjualan.

"Saya telah menetapkan tanggal sekitar 15 September, setelah itu mereka tidak dapat lagi beroperasi di Amerika Serikat," kata Trump.

Kata Trump, apa pun nilai kesepakatannya, "Amerika Serikat harus mendapatkan persentase yang sangat besar dari harga itu karena kami yang membuatnya menjadi mungkin." "TikTok adalah kesuksesan besar, tetapi sebagian besar dari bagiannya ada di negara ini. Saya pikir itu sangat adil."

Tetapi Trump juga memberikan syarat yang mengejutkan bagi kesepakatan apa pun. Ia mengatakan bahwa penjualan bisnis TikTok AS harus menghasilkan pembayaran yang signifikan kepada Departemen Keuangan AS --sebagai pihak yang memprakarsai kesepakatan itu.

"Sebagian besar dari harga itu harus masuk ke Departemen Keuangan AS karena kami memungkinkan kesepakatan ini terjadi," ucap Trump.

"Mereka tidak punya hak apa pun kecuali kami memberikannya ke mereka."

Atta Ngaku Akan Datang dan Minta Restu Krisdayanti untuk Menikahi Aurel, Tanpa Sorotan Kamera

Di Beijing, juru bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Weinbin mengatakan, "Ini bertentangan dengan prinsip ekonomi pasar dan prinsip-prinsip Organisasi Perdagangan Dunia berdasarkan pada keterbukaan, transparansi dan non-diskriminasi."

Tutup atau Jual 

Tekanan untuk menjual bisnis aplikasi Tik Tok - yang berbasis di Los Angeles, Amerika Serikat, membuat perusahaan ByteDance menghadapi keputusan sulit.

Trump telah menjadikan TikTok sebagai front terbaru dalam pertempuran politik dan perdagangan yang sedang berlangsung antara Washington dan Beijing.

Aplikasi ini sedang dalam penyelidikan resmi untuk alasan keamanan nasional AS karena mengumpulkan sejumlah besar data pribadi tentang semua pengguna, dan secara hukum berkewajiban untuk berbagi data itu dengan pihak berwenang di Beijing jika diminta.

Basis penggunanya yang besar dan algoritma yang digunakannya untuk mengumpulkan data membuat aplikasi tersebut sangat berharga.

Namun tuntutan pemerintah AS untuk menjual dan membagi sebagian harga jual dengan Depkeu AS seperti yang dituntut Trump adalah taktik yang tidak biasa.

Youtube Hapus Video Anji, Ariel Noah Jadi Trending Karena Ucapannya ke Anji Jadi Kenyataan

Menutup operasional TikTok juga dapat berdampak ke beralihnya pengguna ke aplikasi lain. Banyak konten kreator yang sudah meminta followers mereka untuk melakukannya. "Penerima manfaat yang paling jelas adalah Snapchat, Facebook, dan Twitter, dengan Snapchat kemungkinan jadi yang paling diuntungkan," kata analis investasi di Light Shed Partners.

Penutupan terhadap operasional TikTok juga dapat memaksa pengguna untuk beralih ke pesaing, dan banyak inovator yang senang mendorong pengguna untuk mengikuti mereka di platform media sosial lainnya.

"Penerima manfaat yang paling jelas adalah Snapchat, Facebook dan Twitter, dengan Snapchat kemungkinan menjadi penerima manfaat terbesar," kata pakar investasi di Lightshed Partners.

Sebelumnya pada Senin (3/8/2020) pendiri ByteDance Zhang Yiming mengakui ada tekanan besar tersebut.

Menurut laporan Media China, dia menulis surat ke staf yang mengatakan mereka bekerja sepanjang waktu "untuk hasil terbaik".

"Kami selalu berkomitmen untuk memastikan keamanan data pengguna, serta netralitas platform dan transparansi," kata Zhang.

Namun, katanya, perusahaan menghadapi "meningkatnya kompleksitas dalam arena geopolitik dan tekanan eksternal yang besar." 

Dia menganggap bahwa perusahaan harus memenuhi tantangan dari Amerika Serikat "tanpa menyerah mengeksplorasi kemungkinan apa pun."

Pemain Drakor Sky Castle Kim Bo Ra dan Jo Byeong Gyu Putus Setelah 18 Bulan Pacaran, Ini Penyebabnya

Menurut surat kabar Inggris The Sun pada hari Senin, salah satu kemungkinan dampak dari tekanan tersebut adalah bahwa ByteDance berencana untuk mentransfer operasi TikTok  ke Inggris.

(*/ posbelitung.co)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved