Bawa Keluarga Terjang Banjir dengan Mobil, Satu Istri dan Anak Tewas Hanya Suami yang Selamat

Seorang ibu dan empat anaknya yang terbawa arus saat banjir terjadi saat suaminya nekat menerjang banjir dengan mobilnya.

Al Manara
Banjir menghanyutkan satu keluarga di Yaman 

POSBELITUNG.CO--Kejadian  tragis dilaporkan terjadi di Yaman saat terjadi banjir besar pada Rabu (26/8/2020).

Seorang ibu dan empat anaknya yang terbawa arus saat banjir terjadi saat suaminya nekat menerjang banjir dengan mobilnya. Namun nahasnya mobil yang ditumpangi keluarga ini terhanyut.

Sedangkan suaminya selamat dari kejadian itu.

Seperti yang dilansir media lokal Al Manara, mobil itu tersapu sampai ke area Al-Sida, di depan gerbang stadium di distrik Al-Dhahar.

Banjir itu menghanyutkan satu keluarga di Yaman (Al Manara)

Menurut otoritas, jasad seorang wanita ditemukan dalam mobil. Sementara keempat anaknya hilang.

Kisah Ibu Muda 19 Tahun Memilih Gugat Cerai Suami Setelah 4 Tahun Menikah, Bandung Kebanjiran Janda

Video detik-detik hanyutnya mobil keluarga itu dibagikan di media sosial.

Seorang anak tampak berteriak minta tolong untuk menyelamatkan keluarganya yang ada di dalam mobil.

Kesaksian seorang korban

Keluarga Ahmed Saeed Baamer dan tiga orang lainnya mencari perlindungan dengan kerabat di Desa Radfan, sebelah barat kota pelabuhan Mukalla.

Hujan badai dan air banjir membuat rumah mereka tidak dapat dihuni lagi.

Mereka sekarang telah kembali ke rumah untuk menunggu bantuan.

"Kami tidak punya pilihan lain selain kembali ke rumah," kata Baamer, seorang perawat, kepada Arab News.

"Rumah kerabat kami penuh sesak. Pemerintah tidak membantu kami."

"Seorang insinyur pemerintah melihat kerusakan di rumah saya dan pergi tanpa mengatakan kapan mereka akan membantu."

"Yang kami inginkan hanyalah akomodasi yang lebih aman."

Gegara Iklan Jual Rumah Plus Nikah, Janda Kewalahan Banjir Calon Pembeli, Lebih Banyak PDKT

Babel Dapat Hibah Rp 14,9 Miliar dari BNPB untuk Atasi Banjir

Sementara itu, Salem Al-Khanbashi, wakil perdana menteri Yaman dan kepala komite darurat nasional tertinggi, mengatakan kepada Arab News, pemerintah telah mengalokasikan 2,5 miliar riyal Yaman (9,9 juta dolar AS) untuk rekonstruksi dan bantuan setelah banjir pada Maret dan April.

Ketika hujan terus berlanjut, pemerintah yang sudah kekurangan dana terpaksa meminta bantuan donor internasional.

"Kami tidak dapat mengalokasikan lebih banyak dana karena banjir dan hujan semakin besar dan menyebabkan kerusakan besar di seluruh negeri. RUU rekonstruksi berada di luar kemampuan pemerintah," kata Al-Khanbashi.

Viral Dua Sejoli Menikah di Pengungsian Banjir Bandang di Luwu Utara, Disaksikan Ratusan Orang

148 Orang Meninggal Dunia

Yaman menghadapi bencana berupa hujan lebat dan banjir yang melanda negara itu selama tiga bulan terakhir, PBB memperingatkan pada hari Minggu (23/8/2020) lalu.

Banjir bandang telah menewaskan sedikitnya 148 orang.

Lebih dari 300.000 orang kehilangan tempat tinggal.

Banjir juga telah menghancurkan properti, tanaman, dan ternak.

Dandanan Pengantin Wanita Ini Terlihat Aneh dan Menyeramkan, Sang Perias Malah Kebanjiran Orderan

Sebuah gambar menunjukkan air banjir di provinsi Marib Yaman pada 4 Agustus 2020.
Sebuah gambar menunjukkan air banjir di provinsi Marib Yaman pada 4 Agustus 2020. (AFP)

Provinsi Marib, Amran, Hajjah, Hodeidah, Lahj, Aden dan Abyan terkena dampak paling parah.

Sebuah gambar menunjukkan air banjir di provinsi Marib Yaman pada 4 Agustus 2020. (AFP)
Ribuan orang di Yaman menganggur dan otomatis upaya untuk menahan penyebaran virus corona menjadi terhambat, kata juru bicara Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR) Andrej Mahecic.

"UNHCR sangat prihatin, komunitas pengungsi sangat rentan terhadap pandemi COVID-19, banyak yang tidak dapat mempraktikkan social distancing, mengakses air bersih untuk mencuci tangan atau melakukan tindakan lain untuk mencegah penularan virus juga sangat sulit," kata Mahecic kepada Arab News.

Warga Nekat Gotong Peti Jenazah Menerobos Sungai yang Sedang Banjir

Ribuan orang terpaksa mengungsi dari rumah mereka dan mencari perlindungan di masjid, pusat kesehatan dan sekolah.

"Banyak pengungsi yang terkena dampak banjir sudah hidup dalam kemiskinan yang parah."

"Mereka seringkali tinggal di tempat penampungan darurat yang penuh sesak yang terbuat dari terpal plastik atau lumpur, yang kini telah hanyut."

Bendungan telah runtuh, sementara bendungan yang terbesar, di Marib, meluap, membanjiri tempat penampungan dan menyapu pertanian.

Saat ini dikhawatirkan bendungan Marib akan meledak karena tidak dirawat dengan baik.

"Bendungan itu sangat rentan meledak. Ini akan menghancurkan daerah irigasi hilir, yang menampung ribuan orang terlantar, serta bagian bawah kota Marib," kata Mahecic.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Pria Nekat Terjang Banjir Bawa Keluarga, Anak dan Istrinya Tewas, Hanya Dia Sendiri yang Selamat

Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved