Kelompok Tani Belitung Harus Cari Bapak Angkat

Pemerintah Kabupaten Belitung sedang mempersiapkan program ketahanan pangan atau lumbang pangan.

Penulis: Disa Aryandi | Editor: Teddy Malaka
(POSBELITUNG.CO/DEDY Q)
Destika Effenly 

POSBELITUNG.CO, BELITUNG - Pemerintah Kabupaten Belitung sedang mempersiapkan program ketahanan pangan atau lumbang pangan. Tak hanya padi sawah, pengembangan lumbung pangan akan dilakukan pada tanaman ubi kayyu, jagung talas dan sejumlah tanaman pangan lainnya.

Demikian diungkapkan Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Belitung Destika Effenly kepada Posbelitung.co, senin (5/10/2020).

"Lahan itu kemarin memang diminta oleh Kemenhan (Kementerian Pertahanan) 30.000 hektar, tapi kalau di kunci di beras semua, bisa saja tercapai, hanya saja perlu ada tanaman kebutuhan pokok lainnya," kata Destika Effenly.

Lahannya nanti akan dikelola oleh kelompok tani, seperti apa yang sudah dilakukan di Kabupaten Belitung Timur.

Hanya saja, sebelum melakukan penggarapan terhadap lahan ini, harus mencari 'bapak angkat'.

"Kalau di Belitung Timur mereka sudah ada bapak angkat, tinggal bagaimana perjanjian nya. Ini perlu di inventarisir nanti, tinggal selanjutnya, dari prediksi kami kita akan mengalami pengurangan petani, ini yang harus dipikirkan kembali. Nah bapak angkat ini, perusahaan yang mengelola lahan, dan bukan memiliki," kata Destika Effenly.

Secara keseluruhan, lahan cadangan untuk pertanian, khusus nya sawah yang sudah tersedia ada 900 hektar.

Sedangkan untuk lahan ketahanan pangan, peruntukan jagung, ubi kayu, singkong sudah tersedia 200 hektar.

"Itu sudah di dapatkan untuk tahap awal ini, dan analisa kami dari 900 hektar itu, kalau misalkan satu hektar saja mereka panen 2,5 ton, bisa dihitung berapa ton padi yang bisa dihasilkan dan anggap saja satu petani itu dua hektar," jelasnya.

Untuk, kata dia, kebutuhan beras di Belitung, kurun waktu satu tahun yaitu mencapai 16.000 ton. Ini masih jauh dari cukup, lantaran Belitung hanya memiliki lahan sawah sekitar 400 hektar.

"Itu hanya cukup untuk 42 hari. Yang jelas kebutuhan orang pertahun perkapita itu 89 Kg, di kali jumlah penduduk, itu lah kebutuhan Belitung da 900 hektar itu saja, hanya sekitar 25 persen atau 4 bulan. Hanya saja panen ini kan jalan terus dan kami mengarah kepada petani kepada padi ladang," bebernya. (Posbelitung.co/Disa Aryandi)

Sumber: Pos Belitung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved