Virus Corona di Bangka Belitung
UPDATE Bertambah 10 Orang di Bangka Belitung Tertular Covid-19, Hasil Swab 26 Pegawai Labkes Negatif
Kasus positif Corona kembali bertambah di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung terus bertambah.
POSBELITUNG.CO--Kasus positif Corona kembali bertambah di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung terus bertambah.
Di Pangkalpinang, pada Kamis (8/10/2020) ada penambahan satu orang pria yang tertular Virus Corona.
Kepala Dinas Kesehatan Pangkalpinang dr Masagus M Hakim (MH) mengatakan, pria yang tertular covid-19 tersebut atas nama ND (68) warga Kecamatan Gerunggang.
Hakim menyebutkan, ND kasus konfirmasi pada (7/10/2020), yang menjalani karantina di rumah sakit Bakti Timah (RSBT) Pangkalpinang sejak hari ini, Rabu (8/10)
"ND tambahan kasus konfirmasi pada hari ini, diduga terpapar dari rekannya di Sungailiat yang juga kasus konfirmasi," ungkap Hakim kepada Bangkapos.com, Kamis (8/10/2020)
Menurutnya, dengan bertambahnya satu orang dan satu bebas covid-19, yang saat ini sedang di karantina berjumlah 20 orang.
"Jumlah kasus suspek 326, jumlah kasus suspek discarded 267, jumlah kasus konfirmasi 160, jumlah kasus konfirmasi bergejala 59, jumlah kasus konfirmasi tanpa gejala 101, kasus konfirmasi sembuh atau selesai isolasi 139, kasus konfirmasi belum sembuh atau karantina 20, kasus meninggal konfirmasi 1, jumlah kontak erat 231, jumlah kontak erat discarded 731," sebutnya.
26 UPT Labkes Dinkes Babel Bebas Covid-19
26 pegawai UPT Laboratorium Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi Bangka Belitung dinyatakan bebas terjangkit Covid-19, setelah hasil tes swab kedua dinyatakan negatif, Rabu (7/10/2020).
Dengan hasil tersebut Tim Satgas Covid-19 telah berupaya untuk memutus rantai penyebaran Covid-19 dari tiga pegawai Labkesda Bangka Belitung yang sebelumnya terlebih dahulu terpapar positif Covid-19.
Sekretaris Puskoddalops Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Bangka Belitung, Mikron Antariksa, mengatakan dengan hasil tidak ada yang positif bisa dikatakan tidak ada namanya Klaster Labkesda.
Menurutnya tiga pegawai yang terkonfirmasi positif Covid-19 bukan tertular dari lingkungan Labkesda, tetapi dari perumahan Padang Baru, Perumahan PNS Kabupaten Bangka Tengah.
"26 hasil mereka negatif setelah dua kali tes swab dilakukan, sehingga tidak ada namanya klaster Labkesda. Karena kenapa, tiga orang pegawai yang tertular kenannya dari perumahan Padang Baru Perumahan PNS Bangka Tengah," jelas Mikron Antariksa kepada Bangkapos.com, Kamis (8/10/2020).
Mikron menambahkan dengan hasil tersebut, Labkesda Provinsi Bangka Belitung mulai Jumat (9/10/2020) besok, sudah mulai kembali menerima dan memeriksa spesimen untuk dilakukan pemeriksaan.
"Mereka sudah bisa kembali meraning dan menerima sampel, karena hasil swab pegawainya sudah dinyatakan negatif,"terang Mikron.
Selain itu, Mikron menambahkan untuk klaster perkantoran di Pemprov Babel saat ini tidak ada kasus penambahan.
"Masih sama, yang melaksanakan Work From Home Dinas Pendidikan karena ada pegawai yang positif corona, dan kami sudah melakukan tracing terhadap perkantoran untuk memutus mata rantai di klaster kantor-kantor," tegasnya.
Update Kasus Corona di Bangka Belitung, 331 Orang Sembuh
Update kasus Covid-19 di Provinsi Bangka Belitung hingga, Rabu (7/10/ 2020) malam, kasus konfirmasi Positif Covid-19 sebanyak 438 orang, bertambah 10 kasus.
Sementara untuk kasus selesai isolasi dan bebas Covid-19 sebanyak 331 orang, dalam isolasi sebanyak 101 orang, meninggal dunia 6 orang.
Untuk sebaran kasus tersebut, Kota Pangkalpinang tertinggi dengan jumlah kasus terbanyak dibandingkan daerah lainya di Babel, sebanyak 159 orang, Bangka 116 orang, Bangka Tengah 52 orang, Bangka Barat 44 orang, Bangka Selatan 11 orang, Belitung 44 orang, dan Belitung Timur 12 orang.
Data tersebut disampaikan Satgas Covid-19 Babel, ke Bangkapos.com, Kamis (8/10/2020).
Juru Bicara, Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Andi Budi Prayaitno, mengatakan, dalam upaya pengendalian serta menekan penularan dan penyebaran Covid-19 di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang terus melonjak, Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengeluarkan sejumlah kebijakan.
"Kebijakan itu baik yang sifatnya taktis maupun strategis, antara lain meniadakan swaisolasi atau karantina mandiri. Bagi orang yang terkonfirmasi Covid-19 tanpa gejala asimptomatik dengan melakukan isolasi dan karantina terpadu di wisma karantina atau wisma Isolasi. Tujuanya agar proses pemulihan dan kesembuhan bisa dilakukan dengan disiplin dan terukur," jelas Andi kepada Bangkapos.com, Kamis (8/10/2020).
Selain itu, dia menambahkan, Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Babel, bekerjasama dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas III Pangkalpinang akan melakukan pemantauan terhadap pelaku perjalanan yang tiba atau masuk ke wilayah Babel.
"Itu sebagai upaya untuk memudahkan proses tracking demi memutus mata rantai penyebaran dan penularan Covid-19 di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung,"ujarnya.
Dia juga tidak lupa untuk menyampaikan pesan ibu, maskermu melindungi aku, maskerku melindungi kamu, kita saling melindungi.
Sementara Jumlah Penghuni Wisma Karantina hingga Rabu (7/10/2020) malam.
1. BKPSDMD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
- Jumlah Penghuni : 98
- Penghuni Suspek : 34
- Penghuni Konfirmasi : 64
- Penghuni Pulih : 186
2. Asrama Haji Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
- Jumlah Penghuni : 22
- Penghuni Suspek : 0
- Penghuni Konfirmasi : 22
Cara Membedakan Flu dan Virus Corona (Covid-19)
Dilansir Bangkapos.com dari Kompas.com, penyakit virus corona atau coronavirus (Covid-19) disebutkan memiliki gejala yang mirip dengan flu biasa.
Hal ini menimbulkan kebingungan tersendiri bagi orang-orang untuk menentukan apakah dirinya mengalami flu, atau tengah terinfeksi virus corona SARS-CoV-2.
Lantas, sebenarnya bagaimana cara membedakan antara flu biasa dan Covid-19?
Mengutip dari ABC News, (24/9/2020), penyakit Covid-19 maupun flu tidak mungkin bisa dibedakan tanpa menjalani tes terlebih dahulu.
Hal ini mengingat keduanya memiliki gejala serupa, sehingga hanya dengan tes yang benar-benar bisa membedakannya.
Kedua penyakit ini sama-sama memiliki gejala demam, batuk, sesak napas, kelelahan, dan sakit kepala.
Meski demikian, satu-satunya perbedaan gejala yang mungkin adalah jika seseorang terkena flu, ia akan mengalami sangat mual hanya saat minggu pertama sakit.
Akan tetapi, bagi mereka yang terinfeksi Covid-19, maka dimungkinkan akan merasa sangat buruk saat memasuki minggu kedua, ketiga, dan mungkin akan sakit dalam waktu yang lama.
Perbedaan yang lain adalah Covid-19 lebih mungkin menyebabkan hilangnya rasa atau bau dibandingkan mereka yang terkena flu.
Sayangnya, tak semua orang mengalami gejala hilangnya rasa dan bau ini, sehingga ini bukanlah cara yang dapat diandalkan untuk membedakan virus.
Sementara itu, mengutip dari CDC, perbedaan lain dari flu dengan Covid-19 yakni terkait komplikasi.
Pada Covid-19 dan flu sama-sama dapat menyebabkan komplikasi, termasuk radang paru-paru, gagal napas, sindrom gangguan pernapasan akut, sepsis, dan cedera jantung.
Akan tetapi, pada flu kebanyakan orang akan sembuh dalam beberapa hari hingga kurang dari dua minggu.
Tetapi sebagian orang akan mengalami komplikasi sebagaimana disebutkan di atas.
Pada Covid-19, komplikasi tambahan yang dapat terjadi di antaranya mencakup:
Pertama, Gumpalan darah di vena dan arteri paru-paru, jantung, kaki, atau otak
Kedua, Sindrom Peradangan Multisistem pada Anak-anak (MIS-C)
Selain itu, baik Covid-19 maupun flu sama-sama dapat menyebabkan keparahan baik pada orangtua, orang dengan kondisi medis tertentu, maupun orang hamil.
Perbedaannya, risiko komplikasi pada anak sehat lebih tinggi pada flu dibandingkan Covid-19.
Pada bayi dan anak-anak dengan kondisi medis yang mendasari keduanya sama-sama memiliki risiko komplikasi.
Adapun pada anak usia sekolah yang terinfeksi Covid-19 berisiko lebih tinggi terkena komplikasi terkait Sindrom Peradangan Multisistem pada Anak (MIS-C), komplikasi Covid-19 yang jarang tetapi parah.
Bagaimanapun, untuk membedakan antara flu dan Covid-19, dokter perlu melakukan tes guna menentukan pengobatan terbaik.
Ahli penyakit menular di Bringham and Women's Hospital dan Harvard Medical School di Boston Dr Daniel Solomon mengatakan, sangat mungkin bagi seseorang untuk mengalami kedua infeksi secara bersamaan.
Ia mengatakan, seseorang perlu dites salah satu atau kedua tes virus maka hal itu tergantung bagaimana tes yang tersedia, serta jenis virus apa yang sedang beredar di lingkungannya.
“Saat ini kami tidak melihat penularan influenza dari komunitas, jadi pengujian flu secara luas belum direkomendasikan,” kata Solomon dikutip dari ABC News.
Covid-19 dan flu sendiri menyebar melalui tetesan dari hidung dan mulut.
Kedua penyakit ini sama-sama bisa menyebar bahkan saat seseorang belum tahu bahwa mereka sakit.
Masa inkubasi flu lebih pendek di mana dibutuhkan satu hingga empat hari untuk merasa sakit usai dirinya terinfeksi.
Sementara Covid-19 dapat memakan waktu hingga 14 hari untuk mulai menimbulkan gejala.
Umumnya Covid-19 lebih menular jika dibandingkan flu.
Akan tetapi, banyak orang yang tidak menyebarkan virus kepada siapa pun, sedangkan yang lain dapat menyebarkannya ke banyak orang.
“Peristiwa penyebar luas ini lebih sering terjadi pada orang dengan Covid-19 daripada flu,” ujar Solomon.
Pencegahan flu dapat dimulai dengan suntikan flu tahunan yang disesuaikan dengan jenis flu yang banya beredar.
Sementara pada Covid-19 belum terdapat vaksin yang dibutuhkan meskipun saat ini sejumlah negara tengah berusaha untuk mengembangkannya.
Tindakan pencegahan meliputi cuci tangan, pakai masker, dan jarak sosial selain merupakan pencegahan Covid-19 juga merupakan tindakan pencegahan flu.
Para ahli berharap dengan dipatuhinya anjuran tersebut parahnya flu musiman tahun ini juga dapat berkurang.
(Bangkapos.com/Andini Dwi Hasanah/Riki Pratama/Kompas.com)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/belitung/foto/bank/originals/dokter-masagus-hakim.jpg)