Perlakuan Sadis Kim Jong Un ke Pasien Corona, Tak Diobati Dibiarkan Kelaparan, yang Mati Dibakar
Pemerintah Korea Utara sama sekali tidak menyediakan makanan mau pun obat-obatan
POSBELITUNG.CO , PYONGYANG - Pandemi Virus Corona atau Covid-19 masih terus terjadi dan melanda seluruh negara di dunia.
Tak terkecuali negara Korea Utara dibawah pemimpinnya Kim Jong Un.
Pemerintahannya dilaporkan menerapkan kebijakan sadis dalam menangani pasien virus corona.
Diduga ada melanggar hak asasi manusia (HAM) untuk orang yang terinfeksi virus corona.
Pasien Covid-19 di Korea Utara dikabarkan ditempatkan pada sebuah 'kamp karantina' dan dibiarkan kelaparan sampai mati, menurut klaim seorang aktivis.
Laporan-laporan selanjutnya, yang dilansir dari Daily Mail mengatakan bahwa orang-orang dengan gejala virus corona tersebut 'diangkut dari rumah mereka tanpa makanan' dan bahwa pihak otoritas telah meningkatkan jumlah korban Covid-19 yang dibakar.
BACA JUGA:
--> Pilpres Amerika Serikat Rusuh, Kubu Trump Bawa Senjata Tolak Joe Biden, Kubu Lain Kawal Pemilu
--> Joe Biden Dinyatakan Menang, Pendukung Donald Trump Tak Terima, Demo Tuntut Setop Perhitungan Suara
Seorang aktivis Kristen, Tim Peters yang menjalankan solidaritas amal berbasis di Seoul, Korea Selatan mengatakan bahwa Korea Utara mengklaim 'kamp karantina' dibangun di kota-kota dekat perbatasan dengan China.
Namun, korban yang dibakar di kamp itu seringkali tidak mendapat perawatan medis dengan baik termasuk menderita kelaparan.
Kepada South China Morning Post, aktivis itu mengatakan bahwa pemerintah Korea Utara sama sekali tidak menyediakan makanan mau pun obat-obatan kepada mereka yang 'dikebumikan' di sana.
Singkatnya, Peters melaporkan bahwa kematian para korban Covid-19 di kamp karantina itu tak hanya karena wabah namun juga karena kelaparan.
LSM Peters mengirim pasokan medis dan lainnya sampai ke Korea Utara.
Dia menggambarkan situasi Covid di negara itu sangatlah serius.
Adanya laporan abai terhadap korban Covid itu dianggap cocok dengan informasi yang diterima dari mereka yang selamat dari kamp-kamp penjara Korea Utara.
BACA JUGA: