Rizieq Shihab Urus Sendiri Kepulangannya Dari Arab Saudi, 10 November Akan Tiba di Tanah Air

Setelah 3 tahun "mengasingkan diri" di Arab Saudi, Pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Muhammad Rizieq Shihab akhirnya mengumumkan waktu kepulangannya

Editor: Rusmiadi
Tribunnews.com/Chaerul Umam
Habib Rizieq Shihab dalam konferensi pers daring di kanal Youtube Front TV, Rabu (4/11/2020) 

"Insyaallah pada hari Sabtu, tanggal 14 November malam, ba'da salat Isya, kita akan langsung bersama-sama dengan Dewan Pimpinan Pusat Front Pembela Islam menggelar peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di markas besar Front Pembela Islam di Petamburan, Jakarta Pusat, sekaligus Insyaallah saya akan menikahkan putri saya yang keempat, yaitu Syarifah Najwa Syihab, dengan tunangannya, insyaallah, Sayid Irfan Alaidrus," ujar Rizieq.

Urus Sendiri

Rencana kepulangan Rizieq Shihab ke Indonesia sudah berulang kali mencuat di tengah publik beberapa tahun belakangan ini.

Tercatat, sudah tujuh kali FPI memunculkan wacana kepulangan imam besar mereka itu.

Untuk rencana kepulangan kali ini, hal tersebut pertama kali diumumkan dalam demonstrasi menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja di Jakarta Pusat, 13 Oktober 2020 lalu.

FPI menyatakan Rizieq bersiap memimpin revolusi bila kembali ke Indonesia.

Kabar itu lantas diikuti video yang viral di media sosial menayangkan pernyataan Rizieq untuk bersiap pulang ke Indonesia.

Meski demikian, Duta Besar RI untuk Arab Saudi, Agus Maftuh Abegebriel sempat menyatakan bahwa Rizieq belum bisa keluar dari Arab Saudi.

 Sebab, sistem portal imigrasi Kerajaan Arab Saudi menunjukkan status Rizieq belum bisa keluar dari Arab.

Rizieq sendiri kemarin membantah pernyataan Agus Maftuh itu. Ia mengaku telah mendapat perpanjangan visa untuk menetap diArab Saudi dan membantah tudingan dirinya melampaui izin tinggal alias overstay di Arab Saudi.

Rizieq mengatakan, dia mendapatkan perpanjangan visa tinggal diArab Saudi setelah bayan safar-nya ditolak.

Bayan safar merupakan izin ke luar atau exit permit jika dia ingin kembali ke Indonesia.

"Bahwa bayan safar kami ditolak, dibatalkan, tapi diganti dengan perpanjangan visa," ujar Rizieq.

Dengan demikian, kata Rizieq, apabila ada yang menyebutnya overstay, hal tersebut sama saja dengan menuduhnya melakukan pelanggaran.

Padahal, ia mengaku sama sekali tidak overstay atau melanggar izin tinggal karena melebihi batas akhir visa di suatu negara, dalam hal ini adalah Arab Saudi.

Sumber: Tribunnews.com
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved