Berita Bangka
Ratusan Nelayan Demo usir KIP dari Pantai Matras, Emak-emak Rela Tak Masak Asal Kapal Isap Pergi
Ratusan warga nelayan gabungan enggelar aksi demo turun langsung ke laut menuju empat Kapal Isap Produksi (KIP) mitra PT Timah Tbk yang beroperasi di
"Di dalam KIP itu ternyata banyak juga anggota keamanan bersenjata lengkap di dalam KIP-KIP itu, tapi kami tidak takut kami hanya minta agar KIP itu berhenti operasi," tukas Ali.
Usai melakukan demo di laut, ratusan nelayan bersama puluhan perahunya kembali ke pinggiran Pantai Matras untuk berteduh di dalam beberapa pondok nelayan.
Kegiatan para nelayan ini juga diikuti anggota keluarga mereka seperti para istri dan anak-anaknya.
Usai beristirahat para perwakilan nelayan difasilitasi Kapolres Bangka AKBP Widi Haryawan dan jajaran Polres Bangka untuk melakukan mediasi dengan pihak PT Timah Tbk dan mitranya.
Semula mediasi akan dilakukan di posko Polres Bangka namun karena terlalu sempit dan panas sehingga dialihkan ke salah satu pondok nelayan.
Baca juga: Kelompok Nelayan Gantung Ikut Jaga Kamtibmas Jelang Pilkada Beltim 2020
Baca juga: Hotel Ini Tawarkan Layanan yang Ekstrem, Berenang di Kolam di Atas Sungai Penuh Buaya, Tertarik?
Tak Temui Titik Temu, Nelayan Tak Mau Angkat Kaki dari Pantai Matras
Sekelompok Nelayan dalam aksi penolakan KIP Pantai Matras bersikukuh tak mau angkat kaki dari lokasi Pantai Matras. Begitu pun dengan PT Timah Tbk menyatakan bersikukuh pada pendirian mereka untuk terus beroperasi di perairan Matras.
Hal tersebut ditegaskan oleh mereka usai digelarnya mediasi antara para nelayan Matras dan sekitarnya bersama pihak PT Timah dan kepolisian di lokasi Pantai Matras, Selasa (10/11/2020).
Alhasil mediasi yang dilakukan tidak menemukan titik temu apapun.
Diketahui, hingga saat ini ratusan masyarakat nelayan Matras dan sekitarnya masih berada di Lokasi Pantai Matras, melakukan aksi penolakan terhadap beroperasinya Kapal Isap Produksi (KIP).
"Kami tidak akan pergi dari sini," ucap Wan satu di antara peserta aksi.
Sementara itu, Ketua UPT Lembaga Kelautan Perikanan Indonesia (LKPI) Sungailiat, Roni Mulya Dinata, kepada Bangka Pos menyebutkan, usai mediasi yang dilakukan tersebut, dianggap tidak menemui titik temu.
Menurutnya, diduga sesuai fakta di mediasi itu, PT Timah tetap pada pendirian mereka untuk tetap melaksanakan operasi di perairan Matras tersebut.
"Saya ndak usah nambah-nambah. Kawan-kawan media bisa lihat sendiri. Dimana kami sudah berusaha semaksimal mungkin untuk teman-teman nelayan," ungkapnya.
Baca juga: Pemkab Belitung Timur Dukung Jalur Rempah Jadi Warisan Dunia
Baca juga: Tukang Sol Sepatu Bersyukur Dapat Bantuan Gerobak dan Payung
Diakuinya, sudah kurang lebih 1 jam melakukan pembicaraan dengan pihak terkait, termasuk PT Timah. Diketahui sebelumnya, pihak nelayan telah melakukan audiensi bersama anggota DPRD pada Senin (9/11) kemarin.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/belitung/foto/bank/originals/nelayan-demo-kip1.jpg)