Hizbullah Kelilingi Israel dengan Rudal, Meledaknya Tunggu Waktu, Balasan Kematian Qassem Soleimani
Hizbullah mengancam akan menggunakan senjata tersebut di pangkalan angkatan udara, kilang minyak, dan markas militer Israel di Tel Aviv.
POSBELITUNG.CO, -- Pembalasan atas kematinan Korps Pengawal Revolusi Iran, Qassem Soleimani rupanya tak hanya sekedar ancaman semata.
Ternyata saat ini negara-negara pelaku yang terlibat mulai ketar-ketir atas tindakan mereka membunuh Qassem Soleimani.
Ancaman datang bukan dari negara Iran.
Tetapi ancaman datang dari sebuah kelompok yang dikenal dengan nama Hizbullah.
Hizbullah adalah organisasi Politik dan Paramiliter dari kelompok Syiah didirikan pada tahun 1982 yang berbasis di Lebanon.
Nah, baru-baru ini pemimpin kelompok teroris Lebanon tersebut, Hassan Nasrallah, memperingatkan sejumlah negara musuh.

Dia mengatakan Hizbullah memiliki kemampuan untuk menyerang di mana saja di Israel dengan rudal.
Kelompok yang didukung Iran sebelumnya mengancam akan menggunakan senjata tersebut di pangkalan angkatan udara, kilang minyak, dan markas militer Israel di Tel Aviv.
Dalam wawancara yang disiarkan televisi, Nasrallah mengatakan dia akan membalas dendam atas pembunuhan komandan Korps Pengawal Revolusi Iran, Qassem Soleimani.
BACA JUGA:
--> Iran Kobarkan Bendera Perang Dunia III, Ali Khamenei: Trump Jangan Ubah 2021 Duka Bagi Orang Amerika
Soleimani terbunuh oleh serangan pesawat tak berawak Amerika di Irak hampir setahun yang lalu.
"Balas dendam itu akan datang tidak peduli berapa lama," kata Nasrallah.
Ketika Soleimani terbunuh, para ahli memperingatkan bahwa itu mewakili peningkatan dramatis dalam konflik antara AS dan Iran.
Philip Gordon, koordinator Gedung Putih untuk Timur Tengah dan Teluk Persia dalam pemerintahan Obama, mengatakan pembunuhan itu sedikit kurang dari "deklarasi perang" pada saat itu.
Nasrallah juga mengatakan kelompok teroris akan membalas setiap serangan di pangkalannya di Lebanon.
“Semua latihan dan tindakan yang dilakukan Israel di perbatasan adalah karena dia sadar bahwa kami akan menanggapinya."