Hizbullah Kelilingi Israel dengan Rudal, Meledaknya Tunggu Waktu, Balasan Kematian Qassem Soleimani
Hizbullah mengancam akan menggunakan senjata tersebut di pangkalan angkatan udara, kilang minyak, dan markas militer Israel di Tel Aviv.
"Israel berada dalam kebingungan dan mengakui bahwa rudal perlawanan dapat mencapai sasaran akurat di mana pun di dalam wilayah pendudukan."

Selama wawancara, Nasrallah juga mengklaim bahwa Amerika, Israel dan Arab Saudi sedang membuat rencana untuk pembunuhannya.
Dia menyatakan bahwa kunjungan terakhir Komando Pusat AS Mark Miley ke Israel adalah "bukti" bahwa Amerika sedang merencanakan pembunuhannya.
Pemimpin teroris itu juga mengecam Presiden Donald Trump sebagai "gila" dan "marah".
Dia memperingatkan pengikutnya untuk berhati-hati selama Trump bulan lalu di Gedung Putih.
BACA JUGA:
--> Jendral Top Iran Dibunuh, Donald Trump Kesal Gagal Hancurkan Islam, Pakar Ungkap Siasat Busuk AS
"Poros perlawanan harus berhati-hati selama beberapa minggu ini sehingga tidak akan terseret ke dalam konfrontasi yang tidak diperhitungkan," kata Nasrallah.
Jumlah pasti senjata presisi yang dimiliki Hizbullah tidak diketahui.
Tahun lalu, sebuah wadah pemikir Bicom yang berbasis di Inggris memperkirakan bahwa kelompok tersebut memperoleh sejumlah rudal mulai dari beberapa lusin hingga 200.
Nasrallah juga mengklaim kelompok itu memiliki banyak rahasia yang tidak diketahui Israel dan yang disimpan oleh "lingkaran yang sangat ketat".
Dalam pidatonya kepada Presiden terpilih Joe Biden, Nasrallah mengatakan Iran tidak akan membahas konflik di kawasan atau bernegosiasi dengan Amerika atas nama sekutunya.
Dia menambahkan bahwa Iran hanya akan berbicara dengan AS tentang kesepakatan nuklir Iran, di mana Presiden Trump menarik diri.
Pada hari Jumat, Hizbullah memperingatkan bahwa kemungkinan perang dengan Israel masih ada.
Dalam pernyataan yang dikeluarkan oleh dewan eksekutif kelompok tersebut Hashem Safi Al-Din, dikatakan: "Persamaan yang ada dengan musuh Israel adalah untuk menargetkan dan menanggapi agresi, yang membuat musuh dalam keadaan siaga konstan, dan jika kita mampu jaga mereka dalam keadaan ketakutan dan antisipasi, maka kita akan dibebaskan dari kejahatan keji mereka."