Kapal Isap Kandas di Pantai Matras, Lambung Robek Menghantam Talud, Nelayan Ungkapkan Rasa Syukur

KIP Mega Fajar diduga dihantam gelombang lalu tali jangkarnya putus dan terseret menghantam talud hingga lambung kapal robek dan kandas

Penulis: Hendra | Editor: Hendra
Kolase (Bangkapos.com/Edwardi)
Kapal Isap Produksi (KIP) Mega Fajar mitra PT Timah Tbk tenggelam di pinggir Pantai Matras Kecamatan Sungailiat Kabupaten Bangka, Sabtu (2/1/2021) pagi 

POSBELITUNG.CO, BANGKA --  Kapal Isap Produksi (KIP) Mega Fajar mitra PT Timah Tbk dihantam gelombang dan kandas di pinggir Pantai Matras, Kecamatan Sungailiat, Kabupaten Bangka, Sabtu (2/1/2020).

Kandasnya kapal pengisap timah di Pantai Matras ini menjadi tontonan warga sekitar dan wisatawan yang datang.

Pantauan Bangkapos (Posbelitung.co group) di lokasi kejadian lambung kapal koyak menghantam batu-batu talud Pantai Matras.

Akibatnya hampir sebagian badan kapal isap tersebut kemasukan air laut.

Tampak terlihat juga drum-drum besi dan kayu papan berserakan keluar dari dalam KIP.

Sementara beberapa ABK KIP terlihat bertahan berada di atas geladak kapal yang tidak tenggelam.

Di pinggiran pantai juga terlihat aparat kepolisian berjaga-jaga di pinggir pantai.

sedangkan para nelayan Matras dan pengunjung Pantai Matras juga terlihat ramai menonton kejadian ini.

Kapal Isap Produksi (KIP) Mega Fajar mitra PT Timah Tbk kandas di pinggir Pantai Matras Kecamatan Sungailiat Kabupaten Bangka, Sabtu (2/1/2021) pagi
Kapal Isap Produksi (KIP) Mega Fajar mitra PT Timah Tbk kandas di pinggir Pantai Matras Kecamatan Sungailiat Kabupaten Bangka, Sabtu (2/1/2021) pagi (Bangkapos.com/Edwardi)

Oni, warga setempat mengatakan KIP Mega Fajar kemungkinan kandas karena mengalami putus tali jangkar akibat hantaman gelombang air laut besar sekitar pukul 02.30 WIB.

"Kemungkinan nahkoda dan ABK kapal sedang tertidur sehingga kapal terseret gelombang ke pinggir pantai lalu menabrak batu-batu gunung talud matras sehingga lambung kapal pecah dan terisi air," kata Oni.

Dilanjutkannya semula badan KIP itu menempel di bebatuan talud entah bagaimana berhasil lepas dan masuk ke dalam sela-sela pantai antara talud, lalu kandas di pinggir pantai.

Pantauan Bangkapos.com di pinggir Pantai Matras terlihat ada spanduk kecil dipasang di pinggir pantai bertuliskan "Azab" menggunakan cat semprot hitam.

Sebagaimana diketahui masyarakat setempat dan juga nelayan menolak keberadaan kapal isap di wilayah mereka.

Selain menggangu aktivitas nelayan, juga dikarenakan wilayah tersebut merupakan tempat wisata.

Laut Tercemar BBM

Peristiwa kandasnya KIP di pinggir Pantai Matras, Kecamatan Sungailiat, Kabupaten Bangka menimbulkan permasalahan lain.

Tampak di sekitar Pantai Matras tercium bau BBM jenis solar yang cukup menyengat.

Drum-drum BBM solar dari dalam KIP Mega Fajar terlihat terdampar di tepi Pantai Matras
Drum-drum BBM solar dari dalam KIP Mega Fajar terlihat terdampar di tepi Pantai Matras (Bangkapos/Edwardi)

Bau solar ini diduga berasal dari beberapa drum besi yang keluar dari dalam kapal.

Selain itu lambung kapal juga bocor atau pecah terkena batu talud saat kapal terombang-ambing dihempas gelombang.

Koordinator nelayan Pantai Matras, Ngi Kew enggan memberikan komentar terkait kandasnya KIP tersebut.

Akan tetapi dia meminta agar dilihat sendiri fakta yang terjadi di tempat kejadian.

"Silahkan bapak lihat , silahkan foto dan video saja, mungkin kejadian ini sebagai jawaban dari doa-doa masyarakat nelayan yang selama ini merasa sudah terdzolimi," kata Ngi Kew.

Beberapa nelayan juga kata Ngi Kew sudah mengambil sampel air laut yang telah bercampur minyak solar ini.

Hal ini dilakukan sebagai barang bukti bila diperlukan nantinya.

"Kelihatannya kapal ini sangat sulit untuk diperbaiki karena lambung kapal sudah pecah kena hantaman batu talud saat dihempas gelombang, batu talud Pantai Matras ini sudah banyak yang roboh atau menjadi turun akibat hantaman badan kapal," ungkap Ngi Kew.

Para istri nelayan terlihat mengungkapkan rasa syukur atas kandasnya KIP tersebut.

Karena doa-doa mereka selama ini telah diijabah atau dikabulkan oleh Allah SWT.

"Alhamdulillah doa-doa kita telah diijabah Allah SWT, doa-doa orang yang terdzolimi terkabulkan, semoga seluruh KIP yang beroperasi di perairan laut Pantai Matras Sungailiat ini segera pergi dari sini," harap seorang ibu.

Sampai berita ini diturunkan belum ada keterangan resmi dari pemilik KIP dan PT Timah Tbk.

(Bangkapos.com / Edwardi )

Artikel ini dikutip dari bangkapos.com dari judul: KIP Mega Fajar Kandas di Pantai Matras, Nelayan Tulis Azab dan Bau BBM Solar Menyengat di Pantai Matras, KIP Kandas, Nelayan Sebut Doa Orang Terdzolimi Dikabulkan

Sumber: Bangka Pos
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved