Human Interest Story
Suka Duka Guru SD di Pulau Selat Nasik Belitung, Asnawati Belasan Tahun Mengabdi Membuatnya Betah
Banyak kisah suka dan duka yang dialami Asnawati yang menjadi guru di SD Negeri 8 Selat Nasik.
POSBELITUNG.CO , BELITUNG -- Banyak kisah suka dan duka yang dialami Asnawati yang menjadi guru di SD Negeri 8 Selat Nasik.
Perjalanan panjang pengabdiannya tak terasa ternyata sudah 16 tahun, ia mengajar dan mendidik siswa di SD Negeri 8 Selat Nasik yang tepatnya berada di Pulau Buntar.
Sejak lulus menjadi pegawai negeri sipil (PNS) pada 2005 silam, Asnawati langsung ditempatkan di pulau tersebut.
Perjalanan karirnya dimulai dari guru hingga kini dia telah menjadi kepala sekolah di SD itu.
Tahun pertamanya mengajar di sana, Asnawati sempat mengajukan pindah, namun tak bisa. Belasan tahun mengabdi, ia pun bertahan dan betah.
"Nyaman, cuma itulah kadang kalau angin kencang. Kalau di pulau tidak ada ongkos belanja, kalau lauk ikan tiap hari diberi dari warga sana," ungkap Asnawati kepada Bangkapos.com.
Banyak tantangan yang harus dihadapi karena mengajar di pulau. Ia menuturkan, ketika ada perlu rapat ke dinas pendidikan, tiba-tiba tidak ada perahu, tak jarang membuatnya kesulitan.
Solusinya, ia pun harus menumpang ke perahu nelayan yang bakal berangkat ke Pelabuhan Tanjungpandan.
Mengelola sekolah dengan jumlah siswa sedikit juga harus menyiasati pemenuhan kebutuhan operasional. Makanya semenjak dana BOS berdasarkan jumlah siswa, sesama guru pun mengumpulkan Rp 100.000 per bulan.
"Simpan Rp 100,000 sebulan keperluan gas di rumah dinas, juga mau beli buku, kertas dari situ lah. Ada lima guru, jadi ada Rp 500.000 sebulan jadi nyaman tidak khawatir kalau gas abis, lampu," kata dia.