Tiga Tahun Lalu Indonesia Blokir Telegram, Pendiri Sekaligus CEO Temui Menkominfo Bahas 3 Syarat
Ternyata aplikasi pesan Telegram pernah diblokir di Indonesia. Pendiri sekaligus CEO Telegram, Pavel Durov terbang ke Jakarta untuk menyelesaikannya.
Namun karena tidak ada tanggapan dari pihak Telegram, pemerintah memutuskan untuk memblokir layanan Telegram, mulai dari level web.
Belakangan, Durov menyadari bahwa sebenarnya pemerintah Indonesia telah mengirim e-mail kepada dirinya terkait permintaan pemblokiran sejumlah kanal di Telegram sejak 2016.
Atas miskomunikasi ini, Durov selaku CEO Telegram meminta maaf kepada pemerintah Indonesia.
Permintaan maaf Durov ini sekaligus membantah klaim sepihak dirinya yang mengaku belum pernah dihubungi oleh pemerintah Indonesia.

Pavel Durov ketemu Kominfo bahas SOP
Imbas dari diblokirnya layanan web Telegram, Durov menyempatkan diri bertandang ke Indonesia, khususnya untuk bertemu Menteri Kominfo Rudiantara yang menjabat saat itu.
Pertemuan keduanya terjadi pada awal Agustus 2017.
Pertemuan tertutup itu sedianya membahas Standard Operating Procedure (SOP) yang harus diikuti Telegram agar dapat beroperasi di Indonesia.
Dengan demikian, pemblokiran juga dapat dicabut segera mungkin.
"Kami mau rapat dulu, rapat persiapan pembuatan SOP, agar kita bisa cepat-cepat kalau sudah selesai semua, bisa kita cabut pemblokiran Telegram," ujar Rudiantara.
Baca juga: Mulai Tahun 2021 Pengguna iPhone Ini Tak Bisa Lagi Gunakan WhatsApp, Merek Lain Ini Daftarnya
Deretan Nama-Nama Anak Unik di Belitung, Ada Hubungan Dengan Pecinta Alam |
![]() |
---|
Sampai 5 Kali Selingkuh Hingga Kepergok, Astrid Tiar Bikin Gading Marten Marah |
![]() |
---|
Mantan Manajer Blak-blakan Soal Rumor Nissa Sabyan dan Ayus Sering Pesan Kamar Hotel Terhubung |
![]() |
---|
Update, Satu Lagi Pasien Meninggal Terpapar Covid-19 di Belitung, Dirujuk ke RSUD H Marsidi Juwono |
![]() |
---|
BREAKING NEWS: Mobil Pertamina Kecelakaan di Genting Apit, Sempat Hadang Rombongan Bupati Burhanudin |
![]() |
---|