Waria Ini Joget Perlihatkan Celana Dalam di Tugu Titik Nol Kilometer Pangkalpinang, Molen Bilang Ini
Video berdurasi 12 detik itu sempat viral di media sosial, diakhir videonya satu diantaranya mengangkat baju hingga terlihat dalamannya
POSBELITUNG.CO - Tiga waria ini memintaa maaf setelah videonya berjoget berlatar belakang Tugu Titik Nol Kilometer Kota Pangkalpinang jadi viral di media sosial.
Video joget ketiga waria berdurasi sekitar 12 detik ini dinilai kurang sopan terutama pada bagian akhir video, sempat viral di Tiktok.
Dalam video itu ketiganya yang berjoget, diakhiri videonya satu diantaranya memamerkan bokong, hingga terlihat pakaian dalam.
"Kami bertiga saya Tessa, Rere, dan Nayla. Minta maaf kepada seluruh warga Pangkalpinang, atas video yang viral saat ini," ungkap Tessa, di video minta maaf kepada masyarakat di Polres Pangkalpinang, Rabu (20/1/2021)
Katanya, atas tindakan tidak senonoh tersebut, mereka tidak bermaksud apa-apa, bukan bermaksud untuk mempermalukan masyarakat Bangka Belitung khususnya Kota Pangkalpinang.
"Terutama Ibu Monica Ibu Wali Kota dan Pak Molen Wali Kota, kami minta maaf sebesar-besarnya dari lubuk hati, khususnya kami bertiga," kata Rere.
"Dan juga bapak gubernur, kami juga minta maaf yang sebesar-besarnya, kami mohon kepada masyarakat memaafkan kami bertiga," ungkap Rere
Mereka juga berjanji tidak akan mengulangi perbuatan yang sama, dikemudian hari. Mereka juga mengakui kalau mereka bukan merupakan wanita melainkan pria.
"Kami bukan cewek tapi kami waria," ungkap ketiganya.
Identitas ketiganya, Redy Safutra alias Rere (27), Suparudi alias Tessa (28), Jaka alias Nayla (28).
Permintaan maaf ketiga waria ini diunggah akun instagram kelakarbangka.
Diamankan Polisi
Diberitakan sebelumnya, tiga orang laki-laki berpenampilan wanita dan satu pria diamankan Tim Naga dan Intel Polres Pangkalpinang, Selasa (19/1/2021) malam.
Mereka langsung dibawa ke Polres Pangkalpinang guna ditindaklanjuti, lantaran membuat video TikTok kurang sopan dengan latar belakang Tugu Titik Nol Kilometer.
Video berdurasi 12 detik itu sempat viral di media sosial, terlihat tiga orang menari, dan diakhir videonya satu diantaranya mengangkat baju, sampai terlihat pakaian dalamnya.
Kasat Reskrim Polres Pangkalpinang AKP Adi Putra mengatakan sudah diamankan empat laki-laki, tiga orang diantaranya perawakan wanita dan satu orang yang rekam video.
Kata Adi, keempat orang ini yakni, Redy Safutra alias Rere (27), Suparudi alias Tessa (28), Jaka alias Nayla (28) ketiganya yang berjoget tak senonoh dengan latar belakang tugu nol, dan Rendi (28) yang rekam video tersebut.
“Keempatnya kita proses sesuai UU ITE, namun semua nanti tergantung dangan kebijakan Wali Kota Pangkalpinang atasnama warga kota pangkalpinang karena kita tetap mengedepankan kearifan lokal,” kata AKP Adi Putra, Rabu (20/1/2021).
Dikecam Warganet
Sebelumnya diberitakan video TikTok berdurasi 12 detik tersebut awalnya menampakkan tiga wanita menari seperti biasa dengan backsound lagu pengiring berjudul Papi Chulo, dinyanyikan Octavian feat Skepta
Namun bagian akhir video, seorang wanita berpakaian hijau di formasi tengah sengaja menyibak pakaian bawah sehingga memperlihatkan bokongnya.
Meski wanita tersebut memakai slek celana dalam wanita, namun aksi tersebut dianggap vulgar dan tidak tepat dilakukan di lokasi icon baru Kota Pangkalpinang.
Berikut Video TikTok tak senonoh oleh tiga wanita di Tugu Titik Nol Pangkalpinang dikutp dari akun @kelakarbangka yang menuai reaksi warganet.
@abi_abrar Vaksin ge....biar waras hahahha
@tikocech Ancok la cewek Bangka ne
@cha0391 Semoga Bae jorang Sehat selalu murah rejeki dan bisa viral jalur prestasi bukan jalur'di caci maki amiinn
@sehatiya_92 Nya ne nyingkap baju e sege kepanasan kalo e...
Jaga Etika Kesopanan
Wakil Ketua Komisi II DPRD Pangkalpinang, Fraksi PKS, Rio Setiadi, Selasa (19/1/2021) mengatakan, terkait adanya video viral yang diperankan oleh beberapa remaja di Titik Nol Kilometer Pulau Bangka itu sangat tidak mendidik.
"Mungkin niat mereka baik untuk melakukan suatu kegiatan di lokasi strategis di Kota Pangkalpinang dengan tujuan agar menjadi viral. Tapi tetap saja apapun yang kita lakukan di wilayah publik saya kira tetap harus memperhatikan etika adab dan kesopanan," tegas Rio kepada Bangkapos.com, Selasa (19/1/2021).
Menurutnya, bermain aplikasi seperti TikTok, Live Instagram atau Facebook boleh-boleh saja, selama memang tidak ada unsur yang justru akan merugikan si pembuat video itu sendiri.
"Tentu kita malah bersyukur jika ada anak-anak muda dan remaja yang ingin membuat semacam video menarik sehingga dapat menjadi daya tarik bagi orang yang melihatnya bahwa di Pangkalpinang ada situs situs yang menarik jika dikunjungi. Tetapi jika video yang dibuat justru seperti melanggar adat dan kesopanan, saya kira tidak pas untuk disebarluaskan," jelasnya.
Dia menyebutkan, bagaimanapun video tersebut ditonton oleh orang banyak, bahkan anak-anak maupun orang dewasa.
"Tentu kita tidak ingin adegan-adegan yang kurang mendidik ini ditiru oleh remaja lainnya. Fasilitas publik seperti titik nol kilometer akan menjadi Icon Kota Pangkalpinang, tentu dalam kita merekam ataupun mengabadikan momen di sana sebaiknya ambil yang baik-baik saja," sebutnya.
Rio berharap, kesadaran masyarakat yang utama karena memang tempat tersebut terbuka tidak ada pintu masuk yang terbatas.
"Kalaupun harus ditunggu oleh Satpol PP saya kira juga agak berlebihan karena aksi tersebut bisa dilakukan di mana saja baik di Tamansari Titik 0 Km bahkan di sekitar Lapangan Merdeka. Artinya memang yang paling utama adalah kesadaran dan yang paling penting ada semacam peringatan kepada wali murid jika mereka masih sekolah, untuk tidak mengulangi aksi tersebut. Karena jelas tidak layak untuk ditonton oleh anak-anak maupun remaja," tegasnya.
Molen Kecewa
Kekecewaan juga disampaikan Wali Kota Pangkalpinang Maulan Aklil (Molen).
Diakui Molen, sebelumnya ia belum mendapatkan informasi apapun terkait video tersebut, dan baru menonton video saat ditunjukan awak media..
Usai melihat langsung, Molen sontak menarik napas panjang dan diam sejenak tak memberi tanggapan.
"Saya sih mengimbau kepada remaja-remaja kita, jangan sampai kebablasan mengikuti tren-tren sekarang ini. Saya rasa ini jangan menjadi contoh bagi masyarakat sekitar. Saya harap dalam video itu juga bukan masyarakat Pangkalpinang," ungkap Molen kepada awak media usai melihat video durasi 12 detik tersebut, Selasa (19/1/2021).
Dengan lokasi pembuatan video tersebut tepat di Tugu Titik Nol kilometer Pulau Bangka yang baru diresmikan 1 Januari itu, Molen sebut kehadiran titik nol bukan untuk dimanfaatkan untuk seperti itu.
"Yok sadar lah sadar, dan kehadiran Tugu Titik Nol bukan untuk dimanfaatkan seperti itu, saya juga agak sedikit terkejut kalau ada hal-hal yang seperti itu, mudah-mudahan ini jangan lah orang Pangkalpinang," tegasnya.
Ia pun berharap, remaja kota Pangkalpinang jangan mengikuti hal tersebut.
Terkait sanksi, kata Molen akan dievaluadi terlebih dulu kepada pihak yang berwajib.
"Kalau hukuman mungkin belum, nanti akan kita evaluasi dulu bersama Dandin dan Kapolres untuk menindaklanjutinya seperti apa," sebutnya. (Bangkapos.com/Yuranda/Andin Dwi Hasanah/ Ardhina)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/belitung/foto/bank/originals/waria-viral-di-tugu-titik-nol-pangkalpinang.jpg)