Berita Belitung
Diduga Mabuk Laut, ABK Kapal Ikan Asal Jakarta Meninggal Dunia
Lelaki berusia 26 tahun itu sempat mengalami mabuk laut dan hilang nafsu makan hingga meninggal dunia saat tiba di Pelabuhan Perikanan Tanjungpandan
POSBELITUNG.CO -- Seorang ABK kapal penangkap cumi KM Flaria Fortuna dari Jakarta menuju Natuna bernama Rahadyan Bayu Pratama alias Wahyu dikabarkan meninggal dunia.
Lelaki berusia 26 tahun itu sempat mengalami mabuk laut dan hilang nafsu makan hingga meninggal dunia saat tiba di Pelabuhan Perikanan Tanjungpandan pada Selasa (23/2/2021) pagi.
Kapal yang dinahkodai Abdul Rochfii itu awalnya melapor ke Pos AL Pulau Mendanau di Tanjungpendam tapi dikarenakan bukan kapal rute Belitung, maka disarankan melapor ke Syahbandar setempat.
"Kapal ini dari Jakarta, karena ada ABK yang sakit mereka mampir ke sini untuk berobat. Pagi tadi mereka lapor ke pos, tapi karena kapalnya bukan tujuan Belitung tadi kami arahkan ke Syahbandar," ujar Danpos AL Pulau Mendanau Letda (s) Arifin saat ditemui di kamar jenazah RSUD Marsidi Judono.
Unit Inafis Sat Reskrim Polres Belitung sudah mengevakuasi jenazah untuk dilalukan pemeriksaan luar.
Berdasarkan informasi, jenazah akan dipulangkan ke daerah asalnya setelah pemeriksaan selesai.
Sementara itu, nahkoda KM Flaria Fortuna Abdul Rochfii menambahkan kapal berangkat dari Muara Baru, Jakarta pada tanggal 19 Februari 2021 sekitar pukul 22.00 WIB lalu.
Lalu, pada keesokan sekitar pukul 07.00 WIB, korban mulai tidak makan dikarenakan mabuk laut. Bahkan pada hari ketiga kondisnya bertambah parah.
"Kemarin itu (Senin) kami sempat cari pertolongan di Pulau Gersik tapi cuman dikasih obat dari mantri dan disuruh ke Tanjungpandan. Tadi sampai sini pukul 08.00 WIB dan langsung lapor tapi ada ABK lain lapor kalau dia sudah meninggal," ungkap Abdul.
Ia menambahkan kapal tersebut memiliki 16 ABK termasuk dirinya sebagai nahkoda. Kapal tersebut berangkat dari Jakarta rencananya menuju Natuna untuk mencari cumi-cumi.
Tidak Ditemukan Luka Kekerasan
Kepala Instalasi Pemulasaraan Jenazah RSUD Marsidi Judono dr Gunawan mengatakan berdasarkan hasil pemeriksaan luar tidak ditemukan tanda kekerasan dan kaku mayat.
Ia memperkirakan waktu kematian jenazah berkisar antara tiga sampai empat jam sebelum dilalukan pemeriksaan.
"Untuk penyebab kematian tidak bisa dipastikan dikarenakan tidak dilakukan autopsi," ujarnya kepada posbelitung.co. (posbelitung.co /dede s)
Harga Cabai Melonjak, Pedagang Beli Langsung dari Petani, Ambil Untung Dikit Khawatir Busuk |
![]() |
---|
Jenis Cabai Ini Harganya Melambung Tinggi di Pasar Tanjungpandan, Sekilo Sampai Rp140 Ribu |
![]() |
---|
Pasokan Cabai Rawit Langka, Harga Melambung Tembus Rp140 Ribu per Kg |
![]() |
---|
Dua Bulan SMPN 6 Tanjungpandan Kembangkan Situs Web Sekolah |
![]() |
---|
IKPB Cabang Bogor Adakan Bincang Asik, Bekali Kemampuan Leadership dan Personal Branding |
![]() |
---|