Virus Corona di Bangka Belitung
Siswa dan Guru Positif Covid-19, Dua Sekolah Berlakukan BDR, Juhri: Sepekan Dulu
Pada Rabu (10/3/2021), Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kabupaten Belitung memberlakukan sistem belajar dari rumah (BDR)
Penulis: Adelina Nurmalitasari |
POSBELITUNG.CO, BELITUNG - Pada Rabu (10/3/2021), Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kabupaten Belitung memberlakukan sistem belajar dari rumah (BDR) terhadap dua sekolah, yakni SDN 5 Tanjungpandan dan SMPN 5 Tanjungpandan. Hal tersebut karena ada siswa atau guru yang dinyatakan positif Covid-19.
"Kalau ada siswa, guru, keluarga siswa atau keluarga guru yang terpapar akan kami langsung ambil tindakan BDR buat memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Diberlakukan sepekan dulu, kemudian lihat perkembangan, kalau belum membaik akan ditambah (waktu pemberlakuan BDR)," ujar Sekretaris Dindikbud Kabupaten Belitung Juhri.
Di samping itu, ada juga sekolah yang masih memberlakukan pembelajaran secara daring. Seperti SDN 16 Tanjungpandan, SDN 43 Tanjungpandan, SDN 44 Tanjungpandan, dan SDN 22 Sijuk. Serta ada beberapa sekolah yang sebelumnya sempat memberlakukan BDR kini telah melakukan pembelajaran tatap muka, seperti di SMPN 1 Tanjungpandan, SMPN 3 Tanjungpandan, serta SD Regina Pacis.
Sebelumnya pada Selasa (9/3/2021), Dindikbud Kabupaten Belitung telah menerima SK Bupati terkait vaksinasi tahap dua yang diprioritaskan bagi guru dan tenaga kependidikan. Menanggapi hal itu, Juhri menilai sudah tepat sasaran, apalagi situasi terkini ketika klaster baru penyebaran Covid-19 muncul di sekolah.
"Vaksin ini kan paling tidak secara mental dapat memperkuat psikis murid maupun guru. Apalagi guru yang mereka ini terdepan dalam melakukan aktivitas pembelajaran dan pendidikan, sedangkan di rumah mereka juga punya keluarga," jelasnya.
Melalui koordinasi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Belitung, menurutnya vaksinasi kepada guru, tenaga kependidikan, serta pihak-pihak yang bekerja di sekolah akan mulai dilakukan Jumat (12/3/2021). Prioritas vaksin memang akan diberikan kepada guru-guru dari PAUD hingga SMP.
Vaksinasi dilakukan dulu kepada sekolah-sekolah yang berada di wilayah kerja Puskesmas Air Saga dan Puskesmas Tanjungpandan. Barulah nantinya ke sekolah-sekolah yang berada di Puskesmas Perawas.
Karena keterbatasan vaksin, lanjut Juhri, vaksinasi memang diprioritaskan kepada sekolah di tempat yang lebih rawan atau pernah ada indikasi kasus positif Covid-19.
"Jumlah (sasaran penerima vaksin) masing-masing sekolah bervariasi tergantung jumlah guru dan tenaga pendidik. Kalau total guru saja hampir tiga ribu, tapi kan tidak semuanya sekaligus," ujarnya.
Ia pun optimistis para guru akan tetap menaati instruksi vaksinasi Covid-19, apalagi guru merupakan contoh atau teladan.
"Walau memang tergantung individu. Kalau ada yang menolak kami tidak dapat memaksa, walau ini sifatnya hampir menjadi keharusan," tuturnya. (Posbelitung.co/Adelina Nurmalitasari)
