WASIAT Anton Medan Untuk Bong Ming Ming hingga Pesan Pribadi dan Janji Soal Perjuangan Dakwah
Wakil BUpati Bangka Barat Terpilih Bong Ming Ming punya cerita sendiri pada sosok mendiang Anton Medan
Penulis: Edy Yusmanto CC |
POSBELITUNG.CO - Anton Medan menghembuskan nafas terakhirnya pada 15 Maret 2021 di Cibinong Jawa Barat.
Beliau adalah Ketua Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) sejak 1992.
Perjalanan hijrah Anton Medan memang tak mudah.
Berbagai kontroversi kehidupan pun kerap kali menyelimuti langkahnya.
Meski demikian, Anton Medan tak menyerah dan terus berdakwah mensyiarkan Islam hingga wafat.
Sosok Anton Medan begitu spesial di mata Wakil Bupati Bangka Barat Terpilih Bong Ming Ming.
Secara eksklusif, bangkapos.com berhasil mendengarkan langsung ceritanya.
"Beliau guru sekaligus orangtua saya. Saya anggap Beliau Bapak saya karena banyak ilmu yang saya dapat dari Beliau" kata Bong Ming Ming saat ditemui jurnalis bangkapos.com di Bandara Depati Amir Pangkalpinang, Selasa (16/3/2021).
Bong Ming Ming diketahui akan berangkat ke Jakarta untuk takziah ke rumah almarhum.
"Hari ini saya baru bisa takziah untuk ketemu beliau yang terakhir kali insyaallah," sebut Bong Ming Ming.
Begitu besar peran mendiang Anton Medan dalam kehidupan Bong Ming Ming.
Termasuk dalam karier politik hingga saat ini menduduki kursi Wakil Bupati Bangka Barat Terpilih.
"Beliaulah orang yang mendorong saya untuk masuk ke dunia politik dan menjadi anggota DPRD pada waktu itu. Dan terakhir sebelum beliau sakit pada waktu pencalonan saya menjadi wakil bupati beliau masih support. Karena sesuatu dan lain hal (kehendak Allah) beliau jatuh sakit dan cukup parah ya," papar Bong Ming Ming.
Pada pertemuan terakhir sebelum Beliau sakit, Bong Ming Ming masih ingat betul pesannya.
Bong Ming Ming berjanji akan melanjutkan apa yang telah dimulai Anton Medan.
Perjuangan dakwah itu akan terus dijalankan.
"Waktu terakhir ketemu beliau masih sempat berpesan semoga Allah masih mempertemukan kita di Yaummil akhir nanti surga Allah kata Beliau. Saya merasa saya sangat dekat banyak kenangan mulai Dia bersama saya satu bulan awal-awal kampanye, jadi anggota DPRD pertama kali menemani saya di lapangan. Itu salah satunya dan banyak hal sebenarnya. Ustaz saya akan lanjutkan perjuangan Antum (untuk dakwah)," kenang Bong Ming Ming.
Jalur Dakwah
Mengutip wikipedia, Anton Medan lahir dengan nama Tan Hok Liang dan kemudian bernama Muhammad Ramdhan Efendi lahir di Tebing Tinggi, Sumatra Utara, 10 Oktober 1957.
Perjalanan hidup Beliau kelam. Cap sebagai mantan perampok dan bandar judi pun melekat di nama Anton Medan.
Meski demikian, Allah memberikan hidayahNYA.
Anton Medan hijrah dan memeluk Islam sejak 1992.
Dia melepaskan semua kemaksiatannya dan memilih untuk berdakwah di jalan Islam.
Dia menjadi Ketua Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) sejak 2012 dan mendirikan rumah ibadah yang diberi nama Masjid Jami' Tan Hok Liang.
Masjid itu terletak di areal Pondok Pesantren At-Ta'ibin, Pondok Rajeg, Cibinong.
Semangat inilah yang membuat Bong Ming Ming kagum.
Apalagi, PITI sempat mendapatkan respon yang kurang baik di kalangan tertentu.
"Tapi semangat Beliau untuk dakwah itu saya paham bagaimana beliau membangun PITI itu, agar PITI diterima semua golongan terutama di kalangan umat tertentu. Selama ini kan PITI itu kan agak menjadi sebuah momok yang kurang menyenangkan di kalangan umat tertentu. Tapi selama kepemimpinan Beliau alhamdulilah Beliau bisa merangkul semuanya dan menembus batas-batas itu. Dan alhamdulilah sampai hari ini PITI bisa diterima oleh banyak golongan masyarakat," jelas Bong Ming Ming.
Jalur dakwah Anton Medan memang dinilai sebagian orang menuai kontroversi.
Namun bagi Bong Ming Ming tidak.
Bagi Wakil Bupati Bangka Barat Terpilih ini, alur dakwah Anton Medan patut dipelajari.
"Mungkin banyak orang yang tidak paham alur dakwah yang Beliau jalani tapi saya sangat paham. Mulai dari kontroversi bagaimana Beliau mendukung seorang tokoh kontrovresial kala itu dan sebagainya. Tapi saya paham kenapa Beliau melakukan itu. Tidak lain tidak bukan untuk dakwah. Terutama untuk kalangan masyarakat PITI," terang Bong Ming MIng.
Wasiat Anton Medan
Bong Ming Ming menceritakan Anton Medan memang berangkat dari kisah kelam sejak usia dini.
Perjalanan hidup yang tak mudah dilalui.
"Beliau (Anton Medan) pernah melakukan kajahatan Umar Bin Khatab pernah membunuh anaknya dan menanam anaknya hidup-hidup jauh lebih parah tapi tatkala Beliau hijrah dan mendapatkan hidayah Umar Bin Khatab menjadi pribadi yang sangat mulia. Dan begitulah juga Anton Medan yang saya pahami. Yang selama ini saya tahu, dunia gelap sebelum Dia masuk Islam ya sangat gelap. Umur 13 tahun Dia sudah pernah bunuh orang dan sebagainya. Tetapi alhamdulilah setelah Islam semuanya berubah dan Dia sampaikan alhamdulilah sampai hari ini setelah Saya (Anton Medan) Islam Saya (Anton Medan) tidak pernah bermaksiat. Itu saja pesan Beliau," papar Bong Ming Ming.
Pesan lain yang dingat Bong Ming Ming dari Anton Medan adalah tak ada yang tak mungkin jika Allah berkehendak.
Dan secara pribadi, Bong Ming Ming mengingat betul pesan-pesan itu.
"Seorang dai tidak hanya sekedar bisa baca kitab tapi juga harus bisa buka kitab dan punya pulpen. Artinya tidak sekedar belajar dan mengajar tapi harus jadi pengusaha (entreprenuer) dan jadi seorang pemimpin. Saya melihat Anton Medan itu sebenarnya belajar bacanya saja di lingkungan penjara Tapi Beliau bisa survive (bertahan) dan Beliau dipercaya banyak pengusaha-pengusaha dari luar. Artinya kepercayaan dan kegigihan Beliau sebagai seorang Anton Medan inilah yang patut kita kagumi kita pelajari ke depannya. Bahwa tidak selamanya manusia itu punya sisi gelap, suatu hari manusia bisa berubah tak kala Allah mengizinkan," jelas Bong Ming Ming. (Bangkapos.com/Edy Yusmanto)