Kepsek Ketagihan Cabuli Siswi, Ibu Ini Syok saat Tahu Anak Gadisnya 3 Kali Dibawa Ngamar ke Hotel

Seorang ibu rumah tangga syok saat tahu anak gadisnya sudah 3 kali diajak kepala sekolah tidur bareng ngamar di hotel.

Editor: Fitriadi
Grafis Tribunwow/Kurnia Aji Setyawan
Siswi di Medan berkali-kali dicabuli kepala sekolah. Korbannya tidak hanya satu siswi, tapi lebih dari satu. Foto hanya ilustrasi 

POSBELITUNG, MEDAN - Seorang ibu rumah tangga syok saat tahu anak gadisnya sudah 3 kali diajak kepala sekolah tidur bareng ngamar di hotel.

Gadis yang masih sekolah dasar itu dicabuli di kamar hotel.

Peristiwa pencabulan ini terjadi di Medan, Sumatera Utara.

Kasus pencabulan siswi SD oleh oknum kepala sekolahnya di Medan ini lambat laun terkuak.

Orangtua korban mulai bersedia membeberkan kisah tragis anaknya dibawa ke hotel oleh oknum kepala sekolah.

Saat ditemui tribunmedan.com, ibu korban inisial NS (40) telah melaporkan BS kepala sekolah di SD tersebut ke Polda Sumut.

NS yang didampingi suaminya menceritakan awal mula kejadian ini bermula pada 31 Maret 2021.

Baca juga ---> Video Viral Gadis Belia Tertangkap Basah Mencuri Kosmetik di Toko

Ada sekelompok orang tua mendatangi rumahnya dan menceritakan adanya kejadian pencabulan di sekolah berinisal GHS.

"Terkuaknya 2 minggu lalu, ada orang tua murid kawan-kawan anak saya yang masih aktif sekolah".

"Mereka bilang tahu enggak terjadi di sekolah katanya kepsek ini ada melakukan pelecehan sama anak-anak".

"Dan sudah berdamai dengan kepala sekolah itu ada korbannya dua orang," kata NS kepada tribunmedan.com, Selasa (13/4/2021).

Lalu, ia menjelaskan bahwa orangtua tersebut ternyata mendapat kabar bahwa anak NS juga sering dipanggil oleh kepsek BS tersebut ke ruangannya.

Hingga akhirnya, NS membujuk anaknya untuk menceritakan kebenaran kejadian tersebut, dan dengan menangis dan bergetar, anaknya yang saat itu masih duduk di kelas 5 SD berumur 10 tahun menceritakan kebejatan yang dilakukan kepsek BS tersebut.

"Baru mereka Menceritakan bahwa anak saya juga sering dipanggil ke ruangan kepala sekolah tersebut".

"Dan akhirnya kami bujuk supaya mengaku akhirnya dengan susah payah, anak saya dengan bergetar tangannya dia tutup muka menangis menceritakan semuanya," jelasnya.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved