Masjid Asy-Syura Pangkallalang, 41 Tahun Bertahan Pada Bangunan Lama dengan Menara Setinggi 25 Meter

POSBELITUNG.CO, BELITUNG -- Tepat di persimpangan lampu merah Jalan Jendral Sudirman, Kelurahan Pangkallalang, Tanjungpandan, Belitung pengendara akan melihat menara warna biru, dengan ketinggian sekitar 25 meter.

Bagian menara tersebut dilengkapi beberapa pengeras suara, untuk mengumandangkan adzan dan mengaji.

Bagian bawah menara itu, ada beberapa bunga yang diletakan di pot. 

tulah sepintas bagian menonjol, apabila masuk pekarangan Masjid Asy-Syura Pangkallalang.

Masjid berpagar biru dilengkapi besi holo itu, lebih dikenal Masjid Pangkallalang.

Arsitektur bangunan rumah ibadah umat Islam ini, tergolong masih lama.

Terlihat dari bagian atap, serta kubah masjid sangat sederhana. Namun bagian dalam bangunan ini kokoh, lantaran memiliki tiang besar, sebagai penyanggah.

Seluruh bagian jendela masjid ini, sudah dilengkapi teralis dan menggunakan pintu kaca.

Pada bagian utama bangunan masjid tersebut, bisa menampung 400 orang jamaah.

Awal pembangunan masjid ini, sekitar tahun 1970-an.

Kali pertama dibangun, berukuran 10 kali 10 meter.

Tahun 1980 an, Masjid ini direnovasi dan hingga sekarang masih kategori bangunan lama.

"Ini bangunan lama, renovasi bongkar bangunan utama tidak pernah, paling hanya perbaiki sedikit-sedikit," ucap Ketua Yayasan Masjid Asy-Syura Pangkallalang H Nazaruddin kepada Posbelitung.co, Selasa (20/4/2021).

Bangunan Masjid Asy-Syura ini, sekarang sudah berusia 41 tahun. '

Rencana bangunan ini, akan kembali direnovasi pada tahun 2021. 

"Ya rencana Insya Allah tahun ini direnovasi, dan memang sudah lama usia bangunan ini. Dulu Masjid ini dibangun langsung Masjid, asa wakaf tanah dari tetangga sini, jadi dibangun masjid," jelasnya.

Rumah Ibadah Umat Islam di Pangkallalang itu, kali pertama bukan berada pada area tersebut.

Bangunan itu berada di eks kantor BPD Desa Pangkallalang, atau berada sekitar 200 meter dari bangunan masjid sekarang.

Pada bangunan eks kantor BPD Desa Pangkallalang, status rumah Ibadah tersebut adalah surau.

Inisiatif dari orang tua dahulu, lantas dibangun Masjid Asy-Syura sekarang.

"Ya karena surau itu sudah padat, jadi orang tua kami dulu bermusyawarah, dan bangun Masjid ini, maka nya nama nya Masjid Asy-Syura yang arti nya musyawarah," bebernya.

Selama ramadhan ini, selain menunaikan salat wajib dan sunah pada masjid tersebut, ada kegiatan tadarus Alquran setiap selesai melaksanakan salah tarawih, dan kultum setiap sebelum tarawih.

"Termasuk ada kuliah subuh, itu tiga kali pada bulan ramadhan ini. Kalau yang lain sih, di luar ramadhan, sama pengajian baca yasin setiap malam Jumat," kata Nazaruddin. (Posbelitung.co/Disa Aryandi)