10 Gempa Bumi Terbesar di Dunia hingga Penjelasan Apa Itu Gempa Bumi dan Penyebabnya?
Skala Richter (SR) adalah skala yang dilaporkan oleh observatorium seismologi nasional yang diukur pada skala besarnya lokal 5 magnitude
Penulis: Edy Yusmanto CC |
POSBELITUNG.CO - Gempa bermagnitudo 5,1 mengguncang daerah selatan Yogyakarta pada Senin (28/6/2021) pukul 05.15 WIB.
Gempa berlokasi di 55 kilometer barat daya Gunungkidul, Yogyakarta dengan kedalaman 48 kilometer.
Tidak ada korban jiwa dalam insiden alam kali ini.
Meski demikian, dilaporkan belasan rumah rusak.
Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Daryono menegaskan bahwa gempa tersebut tidak berpotensi tsunami.
“Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa ini tidak berpotensi tsunami,” kata Daryono, Senin (28/6/2021).
Bukan kali ini gempa mengguncang sejumlah wilayah di tanah air.
Bahkan gempa paling dahsyat di Aceh pernah mencatat sejarah sebegai gempar terbesar di Indonesia.
Lalu, apakah kalian apa itu gempa bumi dan apa sebenarnya penyebab itu terjadi?
Bangkapos.com sudah merangkum sejumlah informasi penting yang berkaitan dengan gempa bumi.
Melansir wikipedia gempa bumi adalah getaran atau getar-getar yang terjadi di permukaan bumi akibat pelepasan energi dari dalam secara tiba-tiba yang menciptakan gelombang seismik.
Gempa bumi biasa disebabkan oleh pergerakan kerak bumi (lempeng bumi).
Frekuensi suatu wilayah, mengacu pada jenis dan ukuran gempa bumi yang dialami selama periode waktu.
Gempa bumi diukur dengan menggunakan alat seismometer.
Moment magnitudo adalah skala yang paling umum di mana gempa bumi terjadi untuk seluruh dunia.
Skala Richter (SR) adalah skala yang dilaporkan oleh observatorium seismologi nasional yang diukur pada skala besarnya lokal 5 magnitude.
Kedua skala yang sama selama rentang angka mereka valid.
Gempa 3 magnitude atau lebih sebagian besar hampir tidak terlihat dan jika besarnya 7 lebih berpotensi menyebabkan kerusakan serius di daerah yang luas, tergantung pada kedalaman gempa.
Gempa bumi terbesar bersejarah besarnya telah lebih dari 9, meskipun tidak ada batasan besarnya.
Gempa bumi besar terakhir besarnya 9,0 atau lebih besar adalah 9,0 magnitudo gempa di Jepang pada tahun 2011 (per Maret 2011), dan itu adalah gempa Jepang terbesar sejak pencatatan dimulai.
Intensitas getaran diukur pada modifikasi Skala Mercalli.
Jenis Gempa Berdasarkan penyebab
Gempa bumi tektonik
Gempa Bumi ini disebabkan oleh adanya aktivitas tektonik, yaitu pergeseran lempeng-lempeng tektonik secara mendadak yang mempunyai kekuatan dari yang sangat kecil hingga yang sangat besar.
Gempa bumi ini banyak menimbulkan kerusakan atau bencana alam di Bumi, getaran gempa Bumi yang kuat mampu menjalar keseluruh bagian Bumi.
Gempa bumi tektonik disebabkan oleh pelepasan tenaga yang terjadi karena pergeseran lempengan plat tektonik seperti layaknya gelang karet ditarik dan dilepaskan dengan tiba-tiba.
Gempa bumi tumbukan
Gempa Bumi ini diakibatkan oleh tumbukan meteor atau asteroid yang jatuh ke Bumi, jenis gempa Bumi ini jarang terjadi
Gempa bumi runtuhan
Gempa Bumi ini biasanya terjadi pada daerah kapur ataupun pada daerah pertambangan, gempabumi ini jarang terjadi dan bersifat lokal.
Gempa bumi buatan
Gempa bumi buatan adalah gempa bumi yang disebabkan oleh aktivitas dari manusia, seperti peledakan dinamit, nuklir atau palu yang dipukulkan ke permukaan bumi.
Gempa bumi vulkanik (gunung api)
Gempa Bumi ini terjadi akibat adanya aktivitas magma, yang biasa terjadi sebelum gunung api meletus.
Apabila keaktifannya semakin tinggi maka akan menyebabkan timbulnya ledakan yang juga akan menimbulkan terjadinya gempa bumi.
Gempa bumi tersebut hanya terasa di sekitar gunung api tersebut.
Penyebab Gempa Bumi
Kebanyakan gempa Bumi disebabkan dari pelepasan energi yang dihasilkan oleh tekanan yang disebabkan oleh lempengan bumi yang bergerak ke satu arah atau bisa juga lebih.
Semakin lama tekanan itu kian membesar dan akhirnya mencapai pada keadaan di mana tekanan tersebut tidak dapat ditahan lagi oleh pinggiran lempengan. Pada saat itulah gempa Bumi akan terjadi.
Pergeseran lempeng bumi dapat mengakibatkan gempa bumi karena dalam peristiwa tersebut disertai dengan pelepasan sejumlah energi yang besar.
Selain pergeseran lempeng bumi, gerak lempeng bumi yang saling menjauhi satu sama lain juga dapat mengakibatkan gempa bumi.
Hal tersebut dikarenakan saat dua lempeng bumi bergerak saling menjauh, akan terbentuk lempeng baru di antara keduanya. Lempeng baru yang terbentuk memiliki berat jenis yang jauh lebih kecil dari berat jenis lempeng yang lama.
Lempeng yang baru terbentuk tersebut akan mendapatkan tekanan yang besar dari dua lempeng lama sehingga akan bergerak ke bawah dan menimbulkan pelepasan energi yang juga sangat besar.
Terakhir adalah gerak lempeng yang saling mendekat juga dapat mengakibatkan gempa bumi. Pergerakan dua lempeng yang saling mendekat juga berdampak pada terbentuknya gunung.
Seperti yang terjadi pada gunung Everest yang terus tumbuh tinggi akibat gerak lempeng di bawahnya yang semakin mendekat dan saling bertumpuk.
Gempa Bumi biasanya terjadi di perbatasan lempengan-lempengan tersebut. Gempa Bumi yang paling parah biasanya terjadi di perbatasan lempengan kompresional dan translasional.
Gempa Bumi fokus dalam kemungkinan besar terjadi karena materi lapisan litosfer yang terjepit kedalam mengalami transisi fase pada kedalaman lebih dari 600 km.
Beberapa gempa Bumi lain juga dapat terjadi karena pergerakan magma di dalam gunung berapi. Gempa Bumi seperti itu dapat menjadi gejala akan terjadinya letusan gunung berapi.
Beberapa gempa Bumi (walaupun jarang) juga terjadi karena menumpuknya massa air yang sangat besar di balik dam, seperti Dam Karibia di Zambia, Afrika.
Sebagian lagi (jarang juga) juga dapat terjadi karena injeksi atau akstraksi cairan dari/ke dalam Bumi (contoh, pada beberapa pembangkit listrik tenaga panas Bumi dan di Rocky Mountain Arsenal).
Terakhir, gempa juga dapat terjadi dari peledakan bahan peledak. Hal ini dapat membuat para ilmuwan memonitor tes rahasia senjata nuklir yang dilakukan pemerintah.
Gempa Bumi yang disebabkan oleh manusia seperti ini dinamakan juga seismisitas terinduksi.
10 Gempa Terbesar di Dunia
Bangkapos.com melansir kompas.com menyebutkan ada sejumlah catatan gempa besar yang terjadi di dunia.
Satu di antaranya pernah melanda Indonesia.
Negara atau kota mana yang diguncang gempa dahsyat dan menelan banyak korban jiwa?
Datanya lengkap di bawah ini.
Melansir Australian Geographic, berikut adalah daftar 10 gempa terbesar di dunia sejak 1900.
1. Valdivia, Chile, 22 Mei 1960 (9,5 magnitudo)
Gempa bumi ini menewaskan 1.655 orang, dengan 3.000 lainnya luka-luka dan 2 juta orang mengungsi.
Dapatkan informasi, inspirasi dan insight di email kamu. Daftarkan email Kerugian mencapai 550 juta dollar AS, sedangkan tsunami yang ditimbulkannya menyebabkan berdampak sampai Hawaii, Jepang, dan Filipina.
Dua hari setelah gempa pertama, gunung api Puyehue di dekatnya meletus, memuntahkan abu vulkanik setinggi 6 km ke atmosfer selama beberapa minggu.
2. Prince William Sound, Alaska, 28 Maret 1964 (9,2 magnitudo)
Dibandingkan dengan gempa Chile, kerusakan di gempa Alaska tidak terlalu besar.
Tsunami-nya merenggut 128 nyawa dan sampai ke Hawaii, menyebabkan kerugian total hingga 311 juta dollar AS. Kerusakan paling parah terjadi di kota Anchorage, 120 km dari pusat gempa,
Guncangannya dilaporkan berlangsung selama 3 menit.
3. Aceh, 26 Desember 2004 (9,1 magnitudo)
Dalam hal kerusakan serta korban jiwa, gempa dan tsunami Aceh sangat parah.
Total 227.900 korban tewas atau diperkirakan tewas, dengan 1,7 juta orang mengungsi di 14 negara Asia Selatan serta Afrika Timur.
Pusat gempa berada 250 km di tenggara Banda Aceh, Indonesia, pada kedalaman 30 km.
4. Sendai, Jepang, 11 Maret 2011 (9,0 magnitudo)
Sampai sekarang belum ada angka pasti jumlah korban tewas di bencana yang terkenal dengan nama gempa Tohoku ini.
Diperkirakan korban tewas mencapai lebih dari 10.000, akibat bencana gabungan dari gempa pertama, gempa-gempa susulan, dan tsunami.
Dampak ekonomi juga sangat besar, karena gempa ini menghancurkan tiga reaktor nuklir yang diandalkan banyak industri sebagai pembangkit listrik.
5. Kamchatka, Rusia, 4 November 1952 (9,0 magnitudo)
Gempa bumi ini menimbulkan tsunami yang menyebabkan kerusakan luas sampai Kepulauan Hawaii.
Kerusakan properti diperkirakan sekitar 1 juta dollar AS. Beberapa laporan mengeklaim gelombang tsunami setinggi lebih dari 9 meter di Kaena Point, Oahu.
Seorang petani di sana melaporkan hilangnya 6 ekor sapi karena tsunami, tetapi tidak ada laporan korban jiwa.
6. Bio-bio, Chile, 27 Februari 2010 (8,8 magnitudo)
Gempa bumi dan tsunami ini menewaskan sedikitnya 521 orang, dengan 56 orang hilang dan 12.000 luka-luka.
Lebih dari 800.000 orang mengungsi dengan total 1,8 juta manusia yang terkena dampak di seluruh Chile.
Kerusakan ditaksir mencapai 30 miliar dollar AS. Pusat gempa berada di 335 km barat daya Santiago, ibu kota Chile, pada kedalaman 35 km. Tsunami kecil yang melanda Samudra Pasifik menyebabkan kerusakan pada perahu-perahu sampai San Diego, California.
7. Pantai Ekuador, 31 Januari 1906 (8,8 magnitudo)
Gempa bumi ini menyebabkan tsunami yang dilaporkan menewaskan 500-1.500 orang di Ekuador dan Kolombia.
Tsunami meluas sampai utara San Fransisco di pantai barat AS, serta ke barat di Hawaii dan Jepang. Butuh waktu 12 jam bagi tsunami itu untuk sampai di Hawaii.
8. Kepulauan Rat, Alaska, 2 April 1965 (8,7 magnitudo)
Kerusakan terparah akibat gempa ini disebabkan oleh tsunami, yang dilaporkan setinggi 10 meter di Pulau Shemya.
Tsunami menyebabkan banjir di Pulau Amchitka, menyebabkan kerusakan properti senilai 10.000 dollar AS.
Tidak ada laporan korban jiwa atau luka-luka.
9. Gempa Sibolga, Sumatera Utara, 28 Maret 2005 (8,6 magnitudo)
Bencana alam ini menewaskan 1.313 orang, dengan lebih dari 400 orang terluka. Tsunami terjadi sampai Sri Lanka.
Pusat gempa berada di 205 km barat laut Sibloga, Sumatera Utara, dengan kedalaman 30 km. Area gempa ini termasuk tsunami Aceh 2004 mencatatkan 3 dari 15 gempa bumi terdahsyat di dunia.
10. Assam, Tibet, 15 Agustus 1950 (8,6 magnitudo)
Gempa bumi di pedalaman ini menyebablan kerusakan parah pada bangunan serta memicu tanah longsor.
Setidaknya 780 orang tewas di Tibet timur, dengan banyak desa dan kota yang terdampak di Assam, China, Tibet, dan India.
Osilasi permukaan danau terjadi sampai Norwegia. Jumlah korban tewas yang sebenarnya mungkin lebih tinggi, karena tidak ada laporan pasti atau perkiraan.
Meski bencana ini dikenal dengan nama Gempa Assam, pusat gempa diyakini berada di Tibet.
Tak ada yang bisa memprediksikan secara pasti kapan dan di mana gempa terjadi.
Maka dari itu, kita seharusnya siap-siap dengan segala konsekuensinya.
Semoga bermanfaat. (Bangkapos.com/wikipedia/kompas.com/Edy Yusmanto)