Virus Corona di Bangka Belitung
Kasus Covid-19 Masif di Bangka Belitung, Satgas Beber Faktor-faktor Pemicunya
Provinsi Babel berada di urutan ke-18 penambahan harian kasus Covid-19 se-Indonesia dengan kumulatif 22.901 orang.
Penulis: Fitriadi |
Kasus Covid-19 Masif di Bangka Belitung, Satgas Beber Faktor-faktor Pemicunya
POBELITUNG.CO, BANGKA - Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mencatatkan penambahan kasus positif Covid-19 sebanyak 1.709 orang pada 1-8 Juli 2021.
Per Kamis (8/7/2021), tercatat ada penambahan 288 orang terkonfirmasi Covid-19 di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel).
Total sejak 1-8 Juli 2020 jumlah kasus positif sebanyak 1.709 orang.
Provinsi Babel berada di urutan ke-18 penambahan harian kasus Covid-19 se-Indonesia dengan kumulatif 22.901 orang.
Itu artinya orang yang terkonfirmasi Covid-19 satu pekan ini meningkat dibanding pekan sebelumnya.
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Bangka Belitung Andi Budi Prayitno mengatakan, penularan Covid-19 masif masih terjadi terutama di Kota Pangkalpinang, Belitung, Bangka, Bangka Tengah, Bangka Barat, Belitung Timur, lalu Kabupaten Bangka Selatan.
Kenaikan kasus tertinggi yakni, Kabupaten Belitung naik dua kali lipat (102 vs 210), Kota Pangkalpinang naik 60 persen (180 vs 288) dan Kabupaten Bangka naik 63,4 persen (123 vs 201).
Sedangkan angka insiden kumulatif tertinggi (Per 100.000 Penduduk) yakni, Kota Pangkalpinang 2861,00 kasus, Kabupaten Belitung 1672,84 kasus, dan Kabupaten Bangka Tengah : 1524,23 kasus.
Dari data tersebut, kata Andi Budi Prayitno, jumlah kasus konfirmasi Covid-19 yang terjadi di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pekan terakhir kemarin mengalami kenaikan sebesar 77,6 persen dibanding pekan sebelumnya, dimana 49,71 persen kasus positif Covid-19 berasal dari Kota Pangkalpinang dan Kabupaten Bangka.
Orang yang meninggal dunia akibat Covid-19 di Bangka Belitung juga naik. Adapun kasus meninggal dunia Covid-19 sebanyak 33 orang.
Kasus kematian atau orang meninggal Covid-19 terjadi di Kabupaten Bangka Barat, Kabupaten Bangka, Kabupaten Belitung, Kota Pangkalpinang, Kabupaten Bangka Selatan, Kabupaten Bangka Tengah, lalu Kabupaten Belitung Timur.
Angka kematian kumulatif tertinggi (Per 100.000 Penduduk) yakni, Kabupaten Belitung 35,69 kasus, Kota Pangkalpinang : 33,89 kasus, dan Kabupaten Bangka : 25,41 kasus.
Persentase meninggal dari kasus positif tertinggi yakni, Kabupaten Bangka Selatan 2,47 persen, Kabupaten Belitung 2,13 persen, Kabupaten Bangka 1,70 persen, Kabupaten Bangka Tengah 1,37 persen dan Kabupaten Bangka Barat 1,31 persen.
Kasus kematian atau meninggal dunia akibat Covid-19 yang terjadi di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pekan terakhir naik 1 kasus dibandingkan dengan pekan sebelumnya, dimana 45,70 persen kasus kematian berasal dari Kabupaten Bangka dan Kota Pangkalpinang.
Sementara orang dinyatakan sembuh atau selesai menjalani isolasi bertambah sebanyak 742 orang.
"Kesiapsiagaan daerah terhadap situasinya masing-masing merupakan kunci untuk mengendalikan kasus," kata Andi Budi Prayitno kepada Bangkapos.com, Kamis (8/7/2021).
Andi Budi Prayitno menegaskan, kenaikan angka kesembuhan yang tidak terlalu signifikan bahkan lebih rendah dari kasus baru di dalam 1 bulan terakhir menunjukkan bahwa perlu segera dilakukan tidak hanya peningkatan tracing dan testing, namun juga treatment khususnya kualitas pelayanan kesehatan agar kesembuhan dapat ditingkatkan dan kematian dapat dicegah serta diminimalisasi.
Penyebab masifnya penularan Covid-19
Satgas Penanganan Covid-19 Bangka Belitung mengungkap beberapa kemungkinan penyebab masih terjadinya penularan Covid-19 yang masif dan kasus kematian akibat Covid-19 di sejumlah daerah di Bangka Belitung.
Faktor pemicu tersebut antara lain, meningkatnya mobilitas dan kegiatan berkerumun masyarakat di tempat-tempat keramaian dan fasilitas publik.
Baik itu aktivitas ekonomi, pendidikan, tak terkecuali aktivitas keagamaan dan rekreasi/pariwisata, lantaran melalaikan dan mengabaikan atau tidak mengindahkan penerapan Protokol Kesehatan.
Di samping itu, ketidakdisiplinan mereka yang dinyatakan positif Covid-19 untuk menjalani swaisolasi atau karantina mandiri di rumah/tempat tinggalnya.
Kemudian ketidakpedulian masyarakat untuk turut serta mengawasi orang yang positif Covid-19 menambah panjang daftar orang yang terpapar.
"Karenanya kami tak bosan-bosannya terus mengimbau dan mengajak pemerintah daerah serta menggarisbawahi bahwa kesadaran dan kedisiplinan dalam menerapkan Protokol Kesehatan 5M adalah cara paling sederhana dan mudah serta murah agar kita dan orang-orang di sekitar kita tidak terpapar Covid-19. Itu artinya ada tanggung jawab kita sebagai sesama warga masyarakat, sehingga penularan dan penyebaran Covid-19 tidak meluas dan menjadi masif di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang kita cintai ini," kata Andi Budi Prayitno.
Tidak bisa tidak, kata Andi Budi PRayitno, penanganan Covid-19 membutuhkan kerjasama, sinergi dan kolaborasi dari semua unsur dan komponen masyarakat.
Tanpa itu, upaya dalam mengatasi pandemi ini terutama dalam mengendalikan Covid-19 tidak akan berhasil dan maksimal.
Sinergisitas antar pemerintah pusat, pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota sampai ke tingkat kecamatan, desa/kelurahan, bahkan RT/RW, menjadi kata kunci kita untuk fokus dan serius menangani Covid-19.
Pada saat yang sama mendorong percepatan pemulihan ekonomi dan sosial sebagai akibat dari pandemi di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
"Kita bersyukur ikhtiar kita untuk melakukan pemulihan ekonomi sebagai dampak dari pandemi Covid-19 sudah mulai tampak dan menunjukkan kondisi yang menggembirakan," ujarnya.
Hal itu ditandai tren positif pertumbuhan ekonomi Provinsi Kepulauan Bangka Belitung di kwartal pertama tahun 2021 yang membaik dan menunjukkan peningkatan dalam masa recovery akibat Covid-19.
Tingkat kepatuhan terhadap protokol kesehatan
Tim Satgas Penanganan Covid-19 Bangka Belitung terus melakukan monitoring untuk mengetahui tingkat kepatuhan masyarakat Babel dalam menerapkan protokol kesehatan.
Hasil monitoring selama 1 pekan (28 Juni - 04 Juli 2021) bahwa angka kepatuhan memakai masker 67,7 persen dari 89,33 persen rerata nasional. Angka ini naik sedikit dibanding pekan sebelumnya.
Secara nasional angka kepatuhan menggunakan masker masyarakat di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung berada di urutan ke-3 terendah se-Indonesia.
Tingkat kepatuhan terendah terjadi di Kota Pangkalpinang 46,88 persen.
Angka kepatuhan menjaga jarak dan menghindari kerumunan sebesar 60,9 persen dari 87,68 persen rerata nasional. Angka ini naik sedikit dibanding pekan sebelumnya.
Secara nasional angka kepatuhan menjaga jarak dan menghindari kerumunan masyarakat di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung berada di urutan ke-4 paling rendah se Indonesia.
Tingkat kepatuhan terendah juga terjadi di Kota Pangkalpinang sebesar 50 persen.
"Data di atas menjelaskan bahwa tingkat kepatuhan dalam menerapkan Protokol Kesehatan 3M khususnya di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung masih sangat rendah dari rerata nasional meski mengalami sedikit peningkatan pada pekan terakhir dibanding pekan sebelumnya, dan situasi ini tentu saja mengkhawatirkan di tengah gelombang ke-II pandemi Covid-19," beber Andi Budi Prayitno. (*)
Artikel ini telah tayang di BangkaPos.com berjudul "Satgas Penanganan Covid-19 Beberkan Faktor Penyebab Masifnya Kasus Corona di Bangka Belitung"
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/belitung/foto/bank/originals/ilustrasi-virus-corona-43.jpg)