Virus Corona di Belitung
Penggunaan Gelang Oranye bagi Masyarakat Isoman dan Gelang Hijau bagi Kontak Erat Mulai Diberlakukan
Wakil Bupati Belitung Isyak Meirobie mengatakan, upaya Kabupaten Belitung keluar dari 10 Kabupaten kota yang angka kofirmasi positif Covid-19 tinggi.
POSBELITUNG.CO, BELITUNG -- Wakil Bupati Belitung Isyak Meirobie mengatakan, upaya Kabupaten Belitung keluar dari 10 Kabupaten kota yang angka kofirmasi positif Covid-19 tinggi.
Menurutnya masuknya Belitung sebagai satu diantara kabupaten/kota yang kasus positif Covid-19 tertinggi adalah suatu peringatan.
Tentunya ada penyebabnya diantaranya protokol kesehatan menurun, disipilin dan komitmen menurun serta banyak masyarakat yang menyembunyikan kasus positif di rumah masing-masing termasuk kontak erat.
"Jadi itu menjadi penyebab sulitnya memutus mata rantai (covid-19) seperti tahun lalu. Ini seharusnya jadi momentum kita mengembalikan seperti tahun lalu, diantaranya memastikan RS dan klinik menginput semua orang yang di periksa, apapun hasilnya harus diinput secara realtime, dan harus diberikan gelang," ungkap Isyak kepada Posbelitung.co, Senin (2/8/2021).
Gelang itu nantinya akan ada dua warna, yakni warna oranye untuk warga yang isoman dan warna hijau untuk yang kontak erat.
"Orang yang datang periksa itu kemungkinan hanya dua, pertama karena ada gejala dan kontak erat, kedua dia yang mau perjalanan. Kalau sudah dua itu kita harus pasangkan gelang untuk tanda pengenalnya agar masyarakat juga dapat membantu mengawasi," jelas Isyak.
Menurutnya kelemahan dari pengawasanlah yang menyebabkan transmisi menjadi luas.
Dia mengatakan, surat edaran penggunaan gelang sudah di edarkan oleh Kabag Ops Polres Belitung, kesemua fasilitas kesehatan temasuk Puskemas
"Tinggal mengintensifkan pengawasan dari masyarakat dan aparat," ujarnya.
Menurutnya penggunaan gelang sebagai tanda memang sempat terhenti dulunya, karena Belitung saat itu sudah berada di zona hijau dan membuka pintu masuk udara dan laut, sehingga penggunaan saat itu sudah tidak relevan.
"Tapi disaat kasus tinggi seperti saat ini, penggunan gelang bisa menjadi alat tracking, dan CCTV masyarakat. Bila mungkin ada yang berpersepsi penggunanaan gelang itu seakan-akan memojokan, kalau tidak mau dipojokkan jangan keluar rumah itu logika sederhananya, dan juga untuk disiplinnya," tegas Isyak.
Dia menambahkan bila ada yang melanggar penggunaan gelang, misal melepaskan gelang sebelum waktunya yakni 10 hari akan diberikan sanksi berupa tambahan waktu lagi selama 10 hari agar tetap dirumah.
Di sisi lain dia juga mengatakan pusat pemulihan dan karantina mandiri saat ini dalam proses transisi menuju Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Akil Ali.
Di RSDC itu setiap hari dokter akan siaga pagi sampai sore, kalau malam melalui telpon, untuk perawat full 24 jam, oksigen sudah terpenuhi.
Bahkan sudah ada oksigen konsentrator yakni alat untuk membuat oksigen sendiri yang rencananya akan tambah tiga unit lagi.
Untuk pemisahan sampah juga ada berkerjasama dengan DLH, loundry nakes level 3, dan ambulans mandiri.
Selain itu jugasudah ada satgas oksigen yang mana 4 orangnya sudah bertugas di RSUD untuk membantu 24 jam memastikan sentra oksigen berjalan dengan baik.
Ada juga satgas oksigen bergerak dipusat kota ada sebanyak 50 tabung oksigen bagi masyarakat yang dalam keadaan darurat bisa dipinjamkan.
"Saya berharap pak bupati bisa menekan surat keputusannya,nanti akan diusulkan ke kemenkes sehingga masuk daftar tambahan bed-nya sehingga BOR," harap Isyak.
Kondisi saat ini ada BOR yang terisi hari ini (2/8/2021) sebanyak 79 kasur, yang tersedia 80 kasur cadangan delapan, kalau ada tambahan 50 bet lagi, secara otomatis BOR 60 persen.
"Dengan seperti itu mudah-mudah pusat bisa melihat dengan jernih, bahwa di Belitung masih ada BOR sisa 40 persen untuk jaga-jaga. Cuma masalahnya saat ini kasus positif masih tinggi, kenapa tinggi karena proses uplod-nya masih ada masalah, yang di uplod dulu kasus positifnya kasus negatifnya belakangan, atau uplodnya baru hari kedua atau ketiga, jadi jangan kaget misalnya sudah konsisten hanya 40-50 kasus tiba-tiba satu hari ada kasus hingga 180," jelasnya.
Dia juga saat ini sedang mengusulkan Relawan Protkes (Repro), kalau bupati setuju relawan tersebut akan digaji oleh Komunitas Sosial Belitong (KSB) sehingga dapat menegakan disiplin bersama satgas, dan mengawasi penggunanaan gelang dan sebagainya. (Posbelitung.co/Suharli)