Virus Corona

PENGUMUMAN PPKM Level 4 Diperpanjang atau Tidak oleh Pemerintah, Kata Presiden: Butuh 2 Minggu Lagi

Kasus covid-19 yang terjadi saat ini meningkat di luar Jawa-Bali, untuk menuntaskan dibutuhkan waktu paling tidak selama 2 minggu pembatasan

Penulis: Hendra | Editor: Hendra
(YouTube Sekretariat Presiden)
Presiden Joko Widodo 

POSBELITUNG.CO -- Setelah seminggu terhitung mulai Selasa (3/8/2021), PPKM Level 4 dan 3 di Jawa-Bali dan luar Jawa-Bali berakhir hari ini Senin (9/8/2021).

Salah satu tujuan pemerintah memberlakukan PPKM adalah untuk membatasi gerak masyarakat agar tidak terpapar covid-19.

Setelah adanya PPKM, kasus covid-19 masih saja terjadi meskipun mengalami sedikit penurunan.

Melihat kondisi ini banyak yang menanti dan mempertanyakan apakah PPKM Level 4 diperpanjang lagi oleh presiden Jokowi atau tidak.

Kalau diperpanjang PPKM level 4 diperpanjang sampai tanggal berapa?

Pasalnya dengan adanya PPKM ruang gerak masyarakat sangat terbatas hingga berimbas pada perekonomian rakyat.

Disampaikan oleh Juru Bicara Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Jodi Mahardi bahwa hingga saat ini pemerintah belum memutuskan apakah PPKM Level 4 diperpanjang atau tidak.

Jodi mengatakan, pemerintah akan melakukan rapat koordinasi untuk mengevaluasi jalannya PPKM Level 4, terutama di wilayah Jawa dan Bali.

"Iya, akan ada rakor untuk evaluasi PPKM Jawa Bali," kata Jodi, seperti diberitakan Kompas.com, Minggu (8/8/2021).

Ia mengatakan, keputusan untuk memperpanjang atau mengakhiri PPKM berada di tangan Presiden Joko Widodo.

Butuh 2 Minggu Lagi PPKM Level 4

Presiden Jokowi menyampaikan bahwa kasus covid-19 mengalami peningkatan di luar Jawa-Bali, Sabtu (7/8/2021).

"Selama dua minggu terakhir ini, saya melihat penambahan kasus-kasus baru di provinsi-provinsi di luar Jawa-Bali terus meningkat," kata Jokowi, sebagaimana dikutip dari Kompas.com, Minggu (8/8/2021).

Melihat masih tingginya angka infeksi Covid-19, Jokowi menyarankan agar pemerintah daerah dan institusi terkait memperkuat penanganan pandemi.

Beberapa hal yang ia tekankan di antaranya pembatasan mobilitas, penguatan testing dan tracing, penyediaan fasilitas isolasi terpusat, serta percepatan vaksinasi.

Jokowi mengatakan, daerah yang terpantau mengalami lonjakan kasus Covid-19 tinggi, diharapkan dapat melakukan pembatasan mobilitas masyarakat, setidaknya selama dua minggu.

"Artinya, mobilitas manusianya yang direm. Paling tidak dua minggu," kata Jokowi.

Jokowi juga meminta tracing atau pelacakan kontak diperkuat. Ketika ada seseorang yang terinfeksi Covid-19, maka kontak terdekatnya harus segera dilacak.

"Segera ditemukan siapa orang-orang yang memiliki kasus positif ini, merespons secara cepat. Karena ini berkaitan dengan kecepatan, kalau enggak orang yang punya positif udah ke mana-mana, nyebar ke mana-mana. Segera temukan!" kata Jokowi.

Selain itu, Presiden menginstruksikan kepada pemerintah provinsi dan kabupaten/kota untuk menyediakan tempat isolasi terpusat bagi masyarakat.

"Ini tugasnya gubernur, bupati, wali kota, untuk menyiapkan isolasi terpusat di kota masing-masing," ujar dia.

Jokowi juga menginstruksikan kepala daerah untuk tidak menunda-nunda pelaksanaan vaksinasi, dan segera mendistribusikan vaksin kepada masyarakat begitu stok vaksin tersedia.

"Vaksin ada, jangan sampai kalau gubernur mendapatkan vaksin, bupati/wali kota mendapatkan vaksin, jangan biarkan vaksin itu berhenti sehari dua hari. Langsung suntikan kepada masyarakat. Habis, minta pusat lagi. Jangan ada stok vaksin terlalu lama," kata Jokowi.

Erzaldi: Disiplin Prokes Perlu Ditingkatkan

Masyarakat hingga saat ini masih menunggu kabar dari Pemerintah Pusat untuk mengumumkan PPKM Level 4 diperpanjang atau tidak.

"Belum dapat, dan yang berhak mengeluarkan adalah Presiden Joko Widodo, untuk evaluasi beberapa hal sudah dilakukan seperti bed occupancy rate (BOR) sudah turun dan semakin membaik," jelas Erzaldi Rosman, Gubernur Provinsi Bangka Belitung, Erzaldi Rosman dikutip dari bangkapos.com, Senin (9/8/2021).

Erzaldi juga mengatakan saat ini yang masih perlu ditingkatkan adalah persoalan disiplin masyarakat dalam menjalankan protokokl kesehatan.

"Tinggal pelaksanaan pendisiplinan masyarakat kita untuk prokes ada beberapa tantangan misal pengadaan acara ditertibkan salah satu desa-desa yang harusnya di lapangan terbuka. Tidak di rumah tidak menyiapkan makanan di tempat. Tetapi dibawa pulang, masih ada beberapa melakukan itu," katanya.

KRI Semarang 594 Bantu Oksigen Babel

Untuk menambah ketersedian oksigen di Pulau Belitung, Erzaldi telah meminta bantuan ke TNI AL yang mendatangkan KRI Semarang-594 diperkirakan tiba di perairan Belitung Selasa pagi (10/8/2021) dari Surabaya.

Kapal milik TNI AL ini tidak membawa oksigen dalam bentuk tabung, tetapi KRI Semarang dapat memproduksi oksigen 24 jam, secara terus menerus.

"Ini dilakukan agar ketersediaan oksigen tetap terjaga. Karena persedian gas di  Belitung tipis bahkan habis sudah kita tanggulangi dengan sifatnya sementara dari Mabes Polri pengiriman 220 tabung. Dari KRI Semarang yang sudah berlayar menuju ke Belitung dan besok sudah berlabuh, tetapi tidak bersandar karena terkendala kedalaman air," jelasnya.

Erzaldi mengharapkan KRI Semarang diperbantukan untuk membantu kebutuhan gas oksigen di Belitung, sehingga penanganan Covid-19 di Negeri Laskar Pelangi tersebut dapat berjalan dengan baik.

"Lalu untuk Isolasi terpadu (Isoter) di Belitung hari ini sudah saya tandatangani sekolah SMKN 2 Belitung dengan kapasitas 500 tempat tidur, 250 pria dan 250 wanita sekarang sedang penambahan toilet. Dengan ketersedian ini diharapkan dapat berbenah dengan adanya tambahan tempat isolasi terpadu," ungkap Erzaldi.

Dia menambahkan, dengan adanya penambahan isoter di SMKN 2 diharapkan dapat meningkatkan kebutuhan BOR di Pulau Belitung.

"Dengan adanya ketersedian ruang isolasi terpadu ini membuat persediaan ruang isolasi terpadu di Belitung menjadi meningkat. Untuk Bangka Selatan saya belum mengikuti, tetapi beberapa hal sudah saya sampaikan ke Bupati, tinggal Bupati membuat strategi dia, apa yang kita harapkan segera ditindak lanjuti jangan dibiarkan," harapnya. 

Sanem Berharap Turun Jadi PPKM Level 3

Bupati Belitung, Sahani Saleh mengatakan bahwa penanganan pasien covid-19 sejak PPKM Level 4 sudah dilakukan secara maksimal.

Hasilnya pun terlihat sudah cukup baik dan terjadi penurunan kasus.

Karenanya Sanem menyakini di Belitung bahwa akan terjadi penurunan level menjadi level III.

"Ya kemungkinan Belitung turun level jadi level III dari level IV. Tapi kalau di lapangan petugas tetap melakukan tracking, lokasi - lokasi untuk penanggulangan orang yang terpapar covid-19 juga sudah di sediakan Desa - Desa. Tadi kami sudah cek di lapangan," kata Sahani Saleh kepada Posbelitung.co, Senin (9/8/2021).

Meskipun nantinya terjadi penurunan level dari PPKM Level 4 menjadi PPKM Level 3 penerapan pembatasan masih akan dilakukan.

Selain itu masyarakat juga harus tetap disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan di kehidupan sehari-hari.

"Tapi walaupun kabar baik nya nanti turun level, tetap untuk pedagang misalkan, untuk jualan ada batas waktu, seperti yang sudah diterapkan sebelumnya (makan di tempat hingga pukul 20.00 WIB, pukul 20.00 WIB sampai pukul 22.00 WIB tidak makan di tempat)," ujarnya.

Sebetulnya, lanjut dia, untuk pedagang itu tidak menjadi persoalan, asalkan tetap mematuhi protokol kesehatan (prokes) dan mengikuti peraturan yang diterapkan.

"Terkecuali tempat hiburan malam (THM) itu tetap belum bisa kami rekomendasikan untuk buka, termasuk pesta perkawinan, karena belum normal," ucapnya.

(Posbelitung.co/Disa Aryandi/Bangkapos.com/Riki Pratama/Kompas.com: Mela Arnani, Rosy Dewi Arianti Saptoyo) 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved