Berita Belitung

Hampir Dua Bulan PPKM, Tingkat Hunian Hotel di Belitung Anjlok Sampai Terancam Tutup

Pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) yang terus diperpanjang mengimbas pada pelaku perhotelan di Belitung. 

tribunjogja
Ilustrasi Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM, baik PPKM level 2, PPKM Level 3 hingga PPKM Level 4 mulai dari 24 Agustus hingga 6 September 2021 mendatang 

POSBELITUNG.CO, BELITUNG - Pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) yang terus diperpanjang mengimbas pada pelaku perhotelan di Belitung. 

Hampir dua bulan terakhir sejak 5 Juli 2020, tingkat hunian hotel anjlok, hanya berkisar 5-7 persen.

"Bahkan sudah ada satu hotel yang tutup sementara. Ada yang mau menyusul (tutup sementara). Pasti itu, kalau dua minggu tidak ada perkembangan, kemungkinan September banyak yang tutup," ujar Wasekjen Dewan Pimpinan Pusat International Hotel General Manager Association (DPP IHGMA) Nawawi Halik, Selasa (24/8/2021).

Risikonya, pegawai hotel bisa dirumahkan. Termasuk pegawai-pegawai dari luar daerah yang terlanjur tak bisa pulang karena tidak ada penerbangan. Sehingga mereka tetap harus tinggal dalam kondisi dirumahkan.

Saat ini, para karyawan perhotelan masih bekerja berdasarkan jadwal atau based on schedule, hanya ketika ada tamu yang masuk. Itu pun saling bergantian dengan karyawan lain. Gaji yang dibayarkan pun sekitar 20-25 persen.

"Dulu (awal pandemi) persentase gajinya ada yang kasih 40-60 persen, tergantung hotel dan perusahaan. Sekarang ketika ada tamu (baru pegawai) masuk, bergantian, gajinya 20-25 persen," ucap dia.

"Dihitung berdasarkan hari kerja. Seperti harian, yang penting ada, itu pun bergantian. Belum tentu 5-7 kali masuk dalam sebulan," lanjutnya.

Nawawi menjelaskan, selama ada aturan yang mengharuskan penumpang moda transportasi udara harus menggunakan PCR, maka tidak akan ada perkembangan yang signifikan.

Apalagi kedatangan tamu ke Belitung masih mengandalkan akses bandara. Sehingga ketika tidak ada penerbangan, maka tetap berimbas signifikan terhadap tingkat hunian perhotelan.

Sedangkan local market masih stagnan atau tak berpengaruh banyak terhadap okupansi.

Ia berharap, pemerintah daerah bisa menyediakan layanan PCR dengan harga terjangkau dan hasil tes yang cepat. Dengan demikian, tamu yang datang ke Belitung bisa langsung pulang melalui Jakarta, tidak perlu memutar ke Pangkalpinang.

"Mudah-mudahan pemda mengajak berdialog mencari solusi. Karena hotel bergantung pada transportasi," kata dia.(Posbelitung.co/Adelina Nurmalitasari)

Sumber: Pos Belitung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved