Buaya Sepanjang 3 Meter Ludes Dimakan 5 TKA Cina, Daging Hingga Tulang Dijadikan Sop, Ini Kata BKSDA

Setelah ditangkap oleh 5 TKA Cina, buaya sepanjang 3 mter dikuliti, dijadikan sop lalu disantap hingga habis

Editor: Hendra
Kompas.com
TKA China, pekerja tambang di Kecamatan Morosi, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra) sedang membunuh lalu menguliti seekoor buaya, Rabu (25/8/2021). 

POSBELITUNG.CO, -- Buaya besar sepanjang 3 meter diludes dimakan oleh 5 orang tenaga kerja asing (TKA) asal China di Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara.

Foto 5 orang TKA menguliti buaya besar tersebut lalu memasak dan memakannya viral di media sosial.

Ke lima TKA asal China itu diketahui adalah pegawai tambang di PT Obsidian Stanless Steel (OSS) yang berada di Morosi, Kabupaten Konawe

Daging tulang hingga kulitnya ludes tak bersisa dijadikan sop dan dimasak beramai-ramai oleh TKA China tersebut.

Awalnya, dalam foto lain seekor buaya ditangkap oleh para pegawai tambang di Morosi, Kabupaten Konawe.

Buaya tersebut tampak diikat di bagian mulut, tangan hingga kaki.

Dalam keterangan foto, tertulis penangkapan dilakukan pada Rabu (25/8/2021).

Sejumlah pekerja tampak menguliti buaya tersebut.

Mengutip dari Kompas.com, mereka adalah TKA asal China yang bekerja di PT Obsidian Stanless Steel (OSS), Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara.

Pada Rabu (25/8/2021) pagi, buaya muara sepanjang 3 meter muncul di sekitar jalan houling.

Jalan tersebut menghubungkan PT OSS denngan PLTU di wilayah kawasan industri Morosi.

Buaya tersebut kemudian ditangkap sejumlah karyawan termasuk kelima TKA.

"Daerah Morosi itu kan banyak rawa, sungai juga ada. Habibat buaya di situ, tapi sudah rusak karena adanya aktivitas pertambangan di situ, akhirnya dia naik ke darat," kata Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sultra Sakrianto Djawir, Rabu (25/8/2021) malam.

Sakrianto menyebut, para TKA tersebut tak mengetahui bahwa buaya itu dilindungi.

Lebih lanjut, setelah petugas BKSDA terjun ke lokasi, daging buaya sudah habis disantap.

Tulang hingga kulit bahkan dijadikan sop.

Para TKA asal China tersebut akan dimintai keterangan BKSDA.

Bila terbukti, mereka akan dikenakan UU Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumberdaya Alam dan Ekosistemnya dengan ancaman hukuman 5 tahun penjara.

Kronologis

Kepala Balai Konservasi Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sultra Sakrianto Djawie mengatakan, mereka diduga tak mengetahui buaya muara merupakan satwa yang dilindungi.

"Keterangan sementara mereka tidak tahu bahwa buaya itu dilindungi," ungkapnya, Rabu (25/8/2021) malam.

Hari ini, kelima TKA dijadwalkan akan dipanggil bersama penerjemahnya, karena mereka belum bisa berbahasa Indonesia.

Sakrianto menyebut peristiwa itu berawal saat buaya tersebut membuat panik karyawan karena tiba-tiba muncul di kawasan Jalan Houling.

Jalan tersebut merupakan penghubung antara PT Obsidian Stainless Steel (OSS) di Kecamatan Morosi, dengan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) di wilayah kawasan industri Morosi.

Buaya itu, lanjut Sakrianto, berhasil ditangkap oleh sejumlah karyawan, termasuk kelima TKA itu.

Menurutnya, daerah Morosi memiliki banyak sungai dan rawa dan merupakan habitat buaya.

"Tapi sudah rusak karena adanya aktivitas pertambangan di situ, akhirnya dia naik ke darat," terangnya.

Jadi Olahan Sup

Sementara itu Sakrianto menyebut pihaknya langsung menurunkan tim ke PT OSS setelah menerima informasi.

Saat tim BKSDA tiba di lokasi, daging buaya sudah habis disantap termasuk tulang dan kulitnya dijadikan sup.

KSDA masih akan mendalami keterangan para TKA itu.

Apabila terbukti, para pelaku pembunuhan satwa itu telah melanggar Undang- undang nomor 5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumberdaya Alam dan Ekosistemnya dengan ancaman hukuman 5 tahun.

(Tribunnews.com/Gilang Putranto/Miftah, Kompas.com/Kiki Andi Pati)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul 5 TKA asal China Tangkap dan Makan Buaya 3 Meter di Konawe, Roy Suryo: Usir Mereka dan  judul Viral TKA Asal China Tangkap dan Kuliti Buaya untuk Disantap, Daging hingga Tulang Dijadikan Sop

Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved