Virus Corona

Keterlibatan Luhut di Bisnis PCR Terbongkar, Ngaku Tak Ambil Untung, Ungkap Fakta Sebenarnya

Pengakuan Luhut soal bisnis PCR, sebut untungnya buat tes swab gratis ke masyarakat yang kurang mampu dan tenaga kesehatan

Editor: Hendra
tribunnews
Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan. 

Keuntungan dari GSI, kata dia, justru banyak digunakan untuk memberikan tes swab gratis kepada masyarakat yang kurang mampu.

Serta tenaga kesehatan, termasuk di Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet.

Pada masa awal pandemi pada tahun 2020, Indonesia masih terkendala dalam hal penyediaan tes Covid-19 untuk masyarakat.

Melalui GSI inilah, tes Covid-19 disediakan.

Namun, penyediaan tes tersebut tentunya tidak gratis.

Maka dari itu, dia beserta rekan-rekan yang mengajak dari Indika Group, PT Adaro Energy Tbk, serta Northstar membiayai penyediaan tes dari hasil keuntungan mereka.

Luhut sendiri membiayai penyediaan tes Covid-19 melalui PT Toba Bumi Energi, yang di dalamnya terdapat 10 persen saham miliknya.

Ia menegaskan, Genomik Solidaritas Indonesia tidak bertujuan untuk mencari keuntungan bagi para pemegang saham.

Namun sesuai namanya, GSI adalah kewirausahaan sosial sehingga tak sepenuhnya bisa diberikan secara gratis.

"Partisipasi yang diberikan melalui Toba Bumi Energi merupakan wujud bantuan yang diinisiasi oleh rekan-rekan saya dari Grup Indika, Adaro, Northstar, dan lain-lain yang sepakat bersama-sama membantu penyediaan fasilitas tes Covid-19 dengan kapasitas yang besar," jelasnya.  

Alasan tak menggunakan nama yayasan Bantuan melalui Toba Energi Bumi itu, kata Luhut, telah terbuka sejak awal dilakukan.

Dia pun menjelaskan alasan tidak menggunakan nama yayasan seperti yang dilakukan oleh Adaro dan Indika Group.

"Kenapa saya tidak menggunakan nama yayasan? Karena memang bantuan yang tersedia berada dari perusahaan. Dan memang tidak ada yang saya sembunyikan di situ," ujar Luhut.

Luhut juga membeberkan alasan mengapa ia mewajibkan pemakaian tes RT-PCR untuk semua moda transportasi saat evaluasi pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).

Hal ini diputuskan karena tingginya mobilitas yang terjadi di wilayah Jawa dan Bali saat PPKM mulai direlaksasi.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved