Ternyata Dulu Payung Bukan untuk Melindungi Diri dari Hujan Lo! Tapi untuk Ini

Tahukah kamu? Payung yang sekarang umumnya digunakan saat hujan, ternyata awalnya justru tidak digunakan untuk berlindung dari hujan lo!

Editor: Novita
Tribun Jateng/Wahyu Sulistiyawan
Ilustrasi hiasan payung 

POSBELITUNG.CO - Musim penghujan di Indonesia sudah tiba.

Hujan pun mulai sering turun, bahkan hampir setiap hari.

Saat musim hujan, payung menjadi satu dari benda yang banyak dicari untuk melindungi diri agar tidak basah karena kehujanan.

Tahukah kamu? Payung yang sekarang umumnya digunakan saat hujan, ternyata awalnya justru tidak digunakan untuk berlindung dari hujan lo!

Seperti apa? Simak fakta unik tentang sejarah payung sebagaimana dilansir Bobo.grid.id berikut ini.

Diperkirakan Sudah Diciptakan Ribuan Tahun Lalu

Payung pertama kali diciptakan sekitar 4.000 tahun yang lalu dan terlihat di beberapa peninggalan kuno bangsa Mesir, Asyur, Yunani, dan Tiongkok.

Saat itu, payung dibuat dari beberapa daun yang diikat bersama dan diletakkan di atas kepala.

Payung yang awalnya digunakan untuk melindungi diri dari panas matahari, kemudian dimodifikasi oleh bangsa Tiongkok agar bisa digunakan saat hujan.

Cara yang dilakukan bangsa Tiongkok adalah dengan cara melapisi payung kertas dengan lapisan lilin.

Lapisan lilin pada payung kertas ini akan membuat payung jadi tidak basah oleh air saat hujan turun.

Penanda Status Sosial 

Selain untuk melindungi diri dari sinar matahari dan hujan, payung juga digunakan sebagai penanda status sosial dan pangkat selama kekaisaran.

Pada masa itu, di Tiongkok payung juga menjadi simbol kekuatan dan kekayaan.

Kalau payung yang digunakan semakin besar dan semakin banyak orang yang membawakan payung, itu berarti status sosial orang yang menggunakan payung tersebut semakin tinggi.

Sumber: Kidnesia
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved