Lawan Covid19
Waspada Omicron di Akhir Tahun, Jubir Vaksinasi Covid-19 Beber Penangkalnya
Omicron, varian baru Covid-19 yang tengah merebak di sejumlah negara, kini mulai ditemukan di Indonesia.
POSBELITUNG.CO, JAKARTA - Masyarakat Indonesia diminta waspada terhadap ancaman gelombang ketiga Covid-19 di akhir tahun 2021.
Baru-baru ini ditemukan satu kasus pasien positif terpapar varian baru Covid-19, Omicron.
Kasus baru Covid-19 di Indonesia terjadi penurunan mingguan sebesar 17 persen.
Namun ada peningkatan kematian 14 persen dibandingkan minggu sebelumnya.
Omicron, varian baru Covid-19 yang tengah merebak di sejumlah negara, kini mulai ditemukan di Indonesia.
Baca juga: Polisi Gelar Rekonstruksi Pembunuhan di Hotel Belitong, Tersangka Ilham Peragakan 34 Reka Adegan
Baca juga: Obat Kuat Sudah Bereaksi, Pria Tak Tahan Coba Paksa Setubuhi Adik Ipar, Ngamuk Nafsu Tak Tersalur
Baca juga: Malam Pertama Cupi Cupita Lemas Tapi Bahagia Banget, Akui Sama Suami Mau Buru-buru
Badan Organisasi Dunia atau WHO melaporkan pertanggal 15 desember 2021, sudah ada 76 negara yang melaporkan telah menemukan kasus Omicron.
Baik diperoleh dari para pelaku perjalanan, maupun yang diperoleh dari komunitas. Artinya telah ada kemungkinan penularan di tingkat masyarakat.
Namun kasus positif Omicorn juga ada tanpa ada riwayat perjalanan ke luar negeri. Beberapa hasil studi telah dilaporkan kepada WHO terkait omicron ini.
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi menyebutkan fakta baru.
Di Inggris ditemukan kecepatan penularan Omicron tiga kali lipat lebih tinggi dibandingkan dengan varian Delta.
"Selain itu kasus reinfeksi dan juga kasus pada orang dengan riwayat vaksinasi juga ditemukan. Sehingga menguatkan dugaan bahwa varian ini mampu menghindari sistem kekebalan tubuh manusia," ungkapnya pada kanal YouTube Media Center Forum Merdeka Barat 9 (FMB 9) -KPCPEN, Rabu (15/12/2021).
Kemudian Nadia melihat laporan studi sementara bahwa potensi vaksin juga ditekan oleh varian Omicron.
Sehingga memungkinkan menginfeksi orang yang sudah divaksinasi.
"Walaupun demikian saat ini, vaksin masih terbukti mampu mencegah sakit berat dan kematian akibat Covid-19. Meski dalam bentuk varian apa pun, termasuk varian omicorn," pungkasnya.
Angka Kematian Nasional Naik 14 Persen
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi menyampaikan update terbaru terkait pandemi global dan nasional.
Saat ini kata Nadia, di tingkat global masih dalam situasi gelombang ketiga dan keempat.
Namun, beberapa negara sudah mulai menunjukkan penurunan kasus baru mingguan.
"Kita ketahui berdasarkan laporan WHO terjadi penurunan kasus mingguan sebanyak 5 persen. Dan kematian turun sebanyak 10 persen," ungkapnya pada kanal YouTube Media Center Forum Merdeka Barat 9 (FMB 9) -KPCPEN, Rabu (15/12/2021).
Sehingga sampai saat ini tercatat total lebih dari 268 juta kasus Covid-19 dengan 5,2 juta kematian. Saat ini Afrika mengalami peningkatan sangat tajam.
Yaitu sebesar 111 persen dan mungkin berkaitan dengan kemunculan varian Omicron di sana. Ada pun negara yang melaporkan kasus tertinggi adalah Amerika Serikat, Inggris, Jerman, Perancis dan Rusia.
Untuk cakupan vaksinasi, ini juga masih bervariasi. Terutama untuk negara Afrika terhitung masih rendah dbandingkan negara lainnya. Nadia pun menyampaikan situasi di Indonesia terjadi penurunan kasus baru mingguan sebesar 17 persen.
"Walau terjadi peningkatan kematian 14 persen dibandingkan minggu sebelumnya. Artinya kita harus lebih waspada untuk melakukan deteksi lebih dini," tambahnya.
Di sisi lain testing rate dan positivity rate serta penggunaan tempat tidur Covid-19 menurut Nadia masih dalam level aman. Namun Nadia masih tetap menegaskan masyarakat untuk taat protokol kesehatan.
"Kita tentu harus tetap waspada dan bersiap, jika gelombang berikutya muncul. Sejauh ini dari hasil sekuensing nasional, kita belum menemukan kasus omicorn di negara kita ini," pungkasnya.(Tribunnews.com/Aisyah Nursyamsi)