Subhanallah, Sudah 17 Tahun Dikubur Jenazah Guru Ngaji Ini Masih Utuh, Kain Kafannya Masih Putih

Dikenal orang yang soleh dan guru mengaji, jenazahnya yang sudah dikubur selama 17 tahun ditemukan masih utuh bahkan kain kafannya tidak rusak

Penulis: Hendra | Editor: Hendra
Youtube/Tribunnews Bogor
Jenazah Ustaz Muhya bin Rudia seorang guru mengaji dikenal orang soleh ditemukan masih utuh saat kuburannya dibongkar warga. 

Utuhnya jenazah itu diketahui setelah pihak keluarga menggali makam almarhumah Triyani bin Kartomulyo (52) yang berlokasi di Tempat Pemakaman Umum Kampung Bubulak.

Dilansir dari Tribunnewsbogor, saat tanah makam digali, ternyata kain kafan almarhum dan bagian tubuhnya masih utuh.

Oleh anak-anak almarhum, jenazah Triyani kemudian dibawa menggunakan mobil ke rumah salah satu anaknya di Perum Taman Pagelaran.

Nanang Ariyanto (49), anak sulung Triyani mengatakan, ibunya meninggal dunia 19 tahun lalu, tepatnya 20 Juni 1994.

Ibunya meninggal dunia di rumah anak keduanya, Teguh (48) di Perumahan Taman Pagelaran, Blok D3 RT 1/11, Kelurahan Padasuka, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor.

"Almarhum ibu sebenarnya tinggal di Jawa, tepatnya di Desa Purwosari, Kecamatan Purwodadi, Kecamatan Purworedjo, Jawa Tengah."

"Tapi, karena sakit kemudian dibawa ke Bogor dan tinggal di rumah adik saya ini. Tapi, baru tiga hari di Bogor, ibu meninggal," ujar Nanang saat ditemui di rumah Teguh.

Oleh karena terlalu jauh jika dimakamkan di kampung halamannya, kemudian Triyani dimakamkan di TPU Kampung Bubulak, tidak jauh dari rumah Teguh.

Hampir 20 tahun berlalu setelah meninggalnya Triyani, seluruh anak-anak almarhum kemudian sepakat memindahkan jenazah ibunya ke kampung halamannya di Purwodadi.

"Pemindahan makam ibu juga karena lokasi makam sebagiannya sudah mulai tergerus aliran kali Ciapus. Posisi air kali tinggal 80 centimeter lagi kena ke makam ibu, makanya daripada kebawa air, kita sepakat memindahkannya," kata Nanang.

Tapi, alangkah kagetnya Nanang dan adik-adiknya yang lain saat mengetahui tubuh ibunya masih nampak utuh kendati sudah dimakamkan sejak hampir 20 tahun lalu.

Utuhnya jenazah ibunya kata Nanang, terlihat dari kain kafan yang masih membungkus tubuh Triyani.

"Walau tubuh ibu saya sudah menyusut, tapi saat dibopong tulang-tulangnya masih menempel," katanya.

Hal senada dikatakan Teguh, adik Nanang. Awalnya, kata dia, mereka sudah menyiapkan kardus styrofoam untuk menyimpan tulang belulang ibunya.

"Tapi begitu mengetahui tubuh ibu masih utuh, kita masukkan ibu ke mobil dan dibawa ke rumah saya," katanya.

Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved