Shin Tae-yong Bernafsu Balas Dendam, Minta Proses Naturalisasi 4 Pemain Keturunan Dipercepat
Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong mengaku sangat berterima kasih jika proses naturaliasasi empat pemain keturunan dipercepat.
Shin Tae-yong Bernafsu Balas Dendam, Minta Proses Naturalisasi 4 Pemain Keturunan Dipercepat
POSBELITUNG.CO – Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong mengaku sangat berterima kasih jika proses naturaliasasi empat pemain keturunan dipercepat.
Juru taktik asal Korea Selatan itu sdah tidak sabar meramu empat kekuatan baru tersebut dalam skema skuat timnas yang telah ia siapkan.
Hal ini sekaligus mempercepat proses adaptasi mereka sebelum FIFA Matchday dan Kualifikasi Piala Asia 2023.
"Saya berharap semua pemain naturalisasi dipercepat," Kata Shin Tae-yong dilansir laman resmi PSSI.
“Saya sangat berterima kasih kepada pemerintah Indonesia dan PSSI jika proses ini dipercepat.”
Seperti yang kita ketahui, agenda naturalisasi pemain sudah disiapkan sejak bulan Desember tahun lalu.
Ada empat nama pemain keturunan yang dipilih oleh Shin Tae-yong dan saat ini tengah dilakukan proses naturalisasi oleh jajaran PSSI.
Empat nama tersebut adalah, Sandy Walsh (full back/gelandang), Jordi Amat (bek tengah), Mees Hilgers (bek tengah), dan Ragnar Oratmangoen (winger/gelandang).
Hingga saat ini hanya dokumen dari Sandy Wlash dan Jordi Amat yang sudah lengkap dan diterima oleh PSSI.
Sedangkan dokumen dari Mees Hilgers dan Ragnar Oratmangoen akan baru diterima PSSI di bulan Februari lewat agen mereka masing-masing.
Ketidaksabaran Shin Tae-yong adalah hal yang wajar, Timnas Indonesia membutuhkan atribut empat pemain keturunan itu untuk memperbaiki penampilan Garuda.

Apalagi, pada kualifikasi Piala Asia 2023 bulan Juni nanti, lawan yang akan dihadapi Timnas Indonesia tentunya bakal lebih berat.
Misi untuk membalaskan dendam di Piala AFF 2020 melawan Thailand akan lebih mudah tercapai jika adanya pemain naturalisasi.
Juga dengan nafsu Shin Tae-yong untuk mengalahkan rivalnya sejak melatih klub, Park Hang-seo (juru taktik Vietnam).