Perang Rusia dan Ukraina
Dibombardir Rusia, Ratusan Ribu Yahudi di Ukraina Mengungsi, Hendak ke Israel Malah Tak Diterima
Ratusan ribu Yahudi di Ukraina mengungsi akibat perang dengan Rusia, tetapi hingga saat ini belum diterima pulang ke negara asalnya
POSBELITUNG.CO -- Militer Rusia secara besar-besaran menyerang negara tetangganya yakni Ukraina.
Dari sejak perang diumumkan oleh Presiden Rusia, Vladimir Putin, Kamis (24/2/2022) hingga kini peperangan masih terus berlanjut.
Ukraina yang kalah dalam persenjataan hanya bisa bertahan melawan serangan Rusia.
Sejumlah kota di Ukraina di bombardir oleh militer Rusia hingga hancur.
Baca juga: Belum Seminggu Perang, Ukraina Klaim Rusia Gagal, Sebut 4.300 Tentara Tewas Puluhan Tank Hancur
Sementara itu pembicaraan kesepakatan damai ataupun genjatan senjata antara kedua negara hingga saat ini belum terjadi
Serangan Rusia ke Ukraina pun memicu reaksi dunia Barat khususnya sekutu Ukraina dibawah NATO.
Sementara Amerika Serikat dan beberapa negara lain telah menjatuhkan sanksi kepada Rusia.
Bahkan Amerika Serikat pun menjatuhkan sanksi kepada Presiden Rusia Vladimir Putin dan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov.
Vladimir Putin tak mau ambil pusing dengan sanksi dari Amerika Serikat dan sejumlah negara Eropa tersebut.
Ia malah memerintahkan untuk memperkuat pasukan militernya.
Baca juga: Penyebab Terjadinya Perang Rusia dan Ukraina, Kemarahan Vladimir Putin Hingga Soal Supremasi
Bahkan, Minggu (27/2/2022), Vladimir Putin sudah memerintahkan kepada pertahanannya untuk mensiagakan pasukan nuklirnya.

Tahun lalu, ketika ketegangan antara Ukraina dan Rusia mulai meningkat pada bulan November, beberapa pejabat Israel mengatakan mereka sedang mempersiapkan gelombang imigrasi massal dari Ukraina.
Rencananya 200.000 orang Yahudi yang memenuhi syarat dapat berimigrasi ke Israel di bawah Hukum Pengembalian.
Sejauh ini, gelombang tersebut belum terwujud dalam skala seperti yang direncanakan tersebut.
Namun kedutaan Israel bersama dengan kedutaan asing lainnya, dari Kyiv ke Lviv, bulan ini telah mendaftarkan permohonan dari sekitar 3.000 warga Ukraina yang belum menjadi warga negara Israel untuk berimigrasi ke sana.